Informasi yang telah William beratkan kepada keluarganya itu membuat ruangan tersebut menjadi sedikit heboh. Gerald dan Poppy hanya memperhatikan betapa serunya percakapan yang ada di meja makan mereka sekarang.

Sementara Alexander terlihat tenang dengan mengangkat sebelah alisnya, Norman bertanya kepada kakak laki-lakinya. "Kamu bertemu dengan mereka?"

"Ya. gadis yang lebih muda itu mengacaukan kencanku." Jawab William seakan itu bukan hal besar. Pemuda tampan itu bahkan mengatakannya sambil berusaha menahan senyumnya yang melebar. Entah mengapa ia merasa bangga karena kencannya kacau dengan Ms. Marina Throne.

"Ia melakukan apa?!" Tanya Duchess Brielle terdengar marah. Wanita itu sudah bertemu dengan Ms. Victoria Pierre dan ia sangat menyukai gadis tersebut karena ia cantik serta lemah lembut.

Tapi Duchess Brielle tidak menyangka bahwa gunjingan tentang adik perempuannya itu benar. Kemarahan Duchess Brielle sedikit mengejutkan William, karena mamanya merupakan seorang wanita yang baik hati.

"Ia mengacaukan kencanku dengan Miss Throne." Ulang Wiliam sambil mengangkat kedua bahunya, seperti meremehkan masalah ini.

"Willy, kamu tidak tahu betapa besarnya masalah ini." Ucap Duchess Brielle terdengar tegas. Kedua matanya terkunci dengan sosok anak laki-lakinya yang terlihat santai itu. Jika itu Gerald atau Poppy, keduanya pasti sudah meminta maaf dan merasa ketakutan karena mamanya sudah melemparkan pandangan mata itu. Tapi William terlihat tenang dan santai.

"Tidak ma. Aku bersyukur ia menghancurkan kencanku. Karena jika tidak, aku mungkin sudah mengetahui semua keburukan masyarakat di Northernberg oleh karena Miss Throne." Jawab William sambil memotong dagingnya lagi. Ia mengangkat wajahnya dan menatap mamanya.

"Miss Charlotte Pierre mungkin telah menyelamatkan Miss Throne dari mengatakan keburukan mama." Lanjut pemuda tampan itu sekali lagi seakan itu tidak menyakiti siapapun. William bahkan dengan santai memasukan daging ke mulut dan mengunyahnya sambil tersenyum.

Sementara keadaan jadi sedikit tegang, William dengan santai melempar seluruh masalah kencan ini kepada Alexander. "Bagaimana denganmu Alex? Apakah kamu memiliki waktu yang menyenangkan dengan Miss White?"

Alexander menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Duchess Brielle tentang kencannya dengan Miss White, sedangkan pemuda yang membuatnya terperangkap dari wawancara mendadak ini sedang menikmati makanan penutupnya dengan tenang.

Di samping itu, tidak ada yang menyadari bagaimana ekspresi jengkel yang ditahan Norman saat mendengar Alexander Bennett menceritakan kepada keluarga Tudor betapa menyenangkannya menghabiskan waktu dengan Ms. Pamela White.

***

Lord Tudor turun dari kereta kudanya yang berhenti tepat di depan Manor Laurent untuk menghadiri pesta dansa selanjutnya. Norman Tudor dan mamanya, Duchess Brielle turun dari kereta kuda yang sama dengannya. Pemuda itu dapat merasakan di sekelilingnya para bangsawan itu memandangnya.

Bagaimana para wanita bangsawan itu memandangnya dengan tidak senonoh, sedangkan bangsawan pria memandangnya sebal. Duchess Brielle mengikuti William ketika anak itu menghampiri Marchioness Mackenzie dan keluarga Pierre.

"Selamat malam, Marchioness Mackenzie. Senang dapat melihatmu di acara pesta dansa ini." Sapa Lord Tudor sambil memperlihatkan senyum palsunya.

Senyuman yang sama, yang biasa ia tunjukkan kepada para pejabat serta bangsawan yang sedang berbicara dengannya. Para bangsawan itu digerogoti perasaan penasaran tentang pembicaraan Duke Tudor dan Marchiones Mackenzie.

Lord Pierre merasakan istrinya meremas jemari tangannya ketika melihat betapa tampannya William Tudor, Duke of Northumbria. Lady Pierre sangat berharap bahwa pria itu masih melajang dan mau menikahi anak perempuannya yang cantik itu.

Misunderstood BeautyWhere stories live. Discover now