Part 14 - Charms

10.6K 779 19
                                    

William dan Gerald sudah berada di ruang makan, tapi ternyata hanya mereka yang belum ada di tempat tersebut. Baru saja William duduk di kursinya, Duchess Brielle sudah menanyakan perihal kencan William dengan Ms. Marina Throne hari ini.

Jika dipikir-pikir, William tidak pernah memiliki kencan yang berakhir baik. Termasuk kencannya dengan gadis yang dipilihkan mamanya. William berusaha menahan senyumnya ketika teringat betapa hancur berantakannya kencan tadi sore karena bertemu dengan seorang gadis Pierre.

"Wah, apakah kencannya berjalan baik? Kamu tersenyum. Aku belum pernah melihatmu tersenyum seperti ini hanya karena seorang gadis." Komentar Norman yang membuat semua orang yang ada di tempat itu menoleh ke arah William Tudor, Duke of Northumbria.

Mereka penasaran, apakah benar bahwa William benar-benar tersenyum karena Duchess Brielle bertanya tentang kencannya. Seumur hidup pemuda itu, ia hanya pernah berkencan dua kali. Gadis pertama yang William kencani adalah Tiffany Van Gogh lalu Ms. Marina Throne dan keduanya berakhir kacau.

Ketika melihat ekspresi bahagia di wajah William, Alexander tidak tahan untuk tidak bertanya kepadanya. "Dari ukuran satu sampai sepuluh, kira-kira kamu akan memberikan nilai berapa pada kencanmu ini bersama Miss Marina Throne?"

Alexander merasa senang karena akhirnya sahabatnya itu memiliki kesempatan untuk menikah. Pemuda itu adalah pemuda yang dingin dan tidak pedulian, terutama dengan pasangan hidupnya. Selain itu, William terlihat semacam trauma setelah berkencan dengan Tiffany Van Gogh.

Setidaknya Ms. Throne bisa merubah kepribadian William menjadi lebih baik dan lebih lembut. Marina Throne pastilah gadis yang cantik dan sangat spesial, buktinya ia sanggup mengembalikan senyum memesona yang dimiliki oleh seorang William Tudor.

"Delapan." Jawab William sambil meraih garpu dan pisau makannya. Hal tersebut sampai membuat Norman menoleh ke arahnya dengan ekspresi takjub, ia bahkan tanpa sengaja menepuk meja di depannya karena terlalu bersemangat mendengar tingginya nilai kencan yang William berikan.

Tentu saja, Duchess Brielle merasa sangat senang dan bangga karena dapat menemukan seorang gadis yang disukai anak laki-lakinya yang satu itu. Wanita itu tidak terlalu mengkhawatirkan Norman, pemuda itu sudah menjadi casanova tanpa diminta.

William mendengar mamanya menepuk kedua tangannya sekali di depan dadanya sebelum terkesiap senang. Wanita itu menutup bibirnya yang terbuka dengan kedua tangannya. Meskipun Duchess Brielle sendiri merasa dirinya sedikit berlebihan, tapi ia merasa sangat terharu.

"Itu adalah angka yang tinggi, sayang. Apakah kamu sangat menyukai Miss Marina Throne?" Tanya Duchess Brielle terdengar bersemangat. William mengunyah pelan daging kijang buruannya yang sudah diolah dan dimasak sedemikian rupa.

"Tidak." Jawab William dengan santai. Ketika mendengar pengakuan William, mereka terdiam sambil saling pandang karena tidak mengerti dengan jalan pikiran pemuda itu. Duchess Brielle, Norman, dan Alexander bertukar pandang seakan bertanya siapa yang harus meminta kejelasan kepada William.

"Lah? Kamu tadi memberikan nilai delapan pada kencanmu dengan Miss Throne, namun kenapa sekarang kamu berkata bahwa kamu tidak menyukainya?" Tanya Alexander yang telah melirik mama dan adik laki-laki William yang kelihatannya tidak berani angkat bicara.

"Kamu hanya bertanya tentang kencannya. Aku bilang, kencannya menyenangkan, tapi aku tidak suka gadis itu. Hal yang ia lakukan selama berkencan adalah membicarakan seluruh keburukan teman-temannya."

"We-wo-well, katakan pada kami, apa yang terjadi dengan kencanmu?" Tanya Norman yang sedikit tergagap di awal kalimat.

"Ingat ketika kamu bercerita tentang Pierre bersaudara?" Tanya William, pemuda itu tidak menunggu Norman menjawab pertanyaannya. Ia kembali melanjutkan, "Aku bertemu dengan mereka saat kencan ini."

Misunderstood BeautyWhere stories live. Discover now