Part 11 - Troublemaker

Start from the beginning
                                    

Kenapa gadis itu selalu menghancurkan segala sesuatu tentang Victoria terutama ketika ia sangat menyukai pemuda ini? Mr. Mcallagan sudah setengah jalan untuk tiba di halaman belakang Manor Mackenzie.

"Tidak apa-apa Miss Pierre, aku akan menertibkannya." Ucap Mr. Mcallagan terdengar yakin. Victoria setengah berlari untuk mengikuti pemuda itu. Victoria sudah memanggil Mr. Mcallagan beberapa kali, bahkan sampai memanggil nama depannya. Tapi sayangnya pemuda itu sepertinya terlalu ingin pamer bahwa dirinya bisa menaklukan Charlotte.

Dengan keangkuhan dan kebodohannya, pemuda itu berdiri di tengah halaman hijau Manor Mackenzie untuk menghentikan kuda Charlotte dan Hansel. Kuda adik perempuannya itu pasti menginjak tubuh Mr. Mcallagan, jika gadis itu tidak terbiasa mengendarai kuda.

Charlotte nyaris terjatuh dari kudanya ketika mencoba untuk mengendalikan hewan itu. Jantungnya berdebar sangat keras dan gadis itu merasa sangat ketakutan. Sementara itu, kedua kaki Mr. Mcallagan terasa lemah karena nyawanya terasa melintas di matanya, ia jatuh berlutut.

Victoria setengah berlari ke arah pemuda tampan itu untuk menenangkannya. Tetapi Mr. Mcallagan merasa sangat terpukul ketika mengingat bagaimana tadi kaki kuda itu hendak menghajar tubuhnya. Ketika Victoria menyentuh pundaknya dengan lembut, Mr. Mcallagan terlonjak karena terkejut.

Sekarang Mr. Mcallagan merasa benar-benar malu karena tadi ia sebegitu ketakutannya dan disaksikan oleh calon istrinya. Hal itu membuatnya merasa dipermalukan sebagai seorang pria terhormat.

"Jangan menyentuhku!" Bentak Mr. Mcallagan karena ia merasa terlalu malu untuk berhadapan dengan Miss Pierre yang sangat ia sukai. Victoria merasa sangat terkejut karena ia belum pernah dibentak seperti itu oleh siapapun. Bahkan oleh kedua orang tuanya ataupun Charlotte.

"Ternyata apa yang dikatakan Mr. Long tentang adik perempuanmu itu jauh lebih baik daripada apa yang sebenarnya! Ia liar dan barbarian!" Bentak James Mcallagan tepat di depan wajah Victoria. Gadis itu bahkan tidak menyadari apa yang telah ia lakukan, tapi wajah Mr. Mcallagan sudah menoleh ke samping dengan rona merah di pipinya.

Charlotte sudah turun dari kudanya dan menghampiri mereka. Ia menutup bibirnya sendiri dan terkesiap ketika melihat secara langsung bagaimana kakak perempuannya itu menampar keras Mr. Mcallagan.

"Mr. Mcallagan.." Victoria ikut terkesiap. Kedua tangannya yang lentik menutupi bibirnya karena ia terlalu terkejut pada dirinya sendiri. Tanpa disadarinya, Victoria telah menampar peminangnya dan itu semua karena kesalahan Charlotte. "Aku.."

"Kalian berdua memang tidak beradab! Northernberg bukanlah tempat yang pantas untuk keluarga Pierre." Ucap Mcallagan dengan keji lalu ia bangkit dan meludah tepat di samping Victoria.

Melihat hal itu, Charlotte tidak dapat menahan dirinya dan menarik kerah pria itu dengan rahang yang bergemeletuk. Kedua mata hijaunya menyalak marah, tangannya terkepal kuat di sebelah tubuhnya seakan siap mematahkan salah satu dari gigi pemuda itu.

Kemarahan menggedor-gedor di dalam diri Charlotte seakan meminta segera dilepaskan. Tidak ada seorangpun yang boleh memperlakukan kakak perempuannya seperti itu. Meskipun Charlotte dan Victoria tidak terlalu saling menyukai, mereka tetap saling mencintai sebagai keluarga.

"Charlotte!" Bentak Victoria tanpa menoleh. Jika kakak perempuannya itu tidak memanggil namanya, James Mcallagan tidak mungkin pulang dengan wajah tampannya. "Ini semua salahmu! Jangan apa-apakan dia!"

Charlotte mendorong keras dada James Mcallagan, pemuda itu mundur beberapa langkah untuk menyeimbangkan dirinya. Setelah pemuda tampan itu pergi dari Manor Mackenzie dengan amarah, Victoria mengurung dirinya di dalam kamar sampai bibinya pulang. Charlotte merasa sangat gugup dan memutuskan untuk melakukan hal yang sama.

Marchioness Mackenzie tiba di rumahnya tepat satu jam sebelum makan malam. Lord dan Lady Pierre sudah mendengar seluruh kejadian itu dari Victoria. Ketika wanita itu memasuki rumah, ia merasakan hawa aneh seperti semacam kebencian dan kekecewaan yang berat.

"Apa yang terjadi?" Tanya Marchioness Mackenzie kepada Lord Pierre. Bukannya pria itu, melainkan Madam Rosefield, kepala pelayan perempuannya yang menjawab. Wanita itu menjelaskan apa yang terjadi di dalam Manor Mackenzie selama ia pergi.

Bagaimana kepala pelayan itu menemani kencan Ms. Victoria Pierre dan Mr. James Mcallagan, sampai menemukan Charlotte sedang melakukan balap kuda di halaman belakang Manor bersama pengawalnya yang berkulit gelap, lalu mengacaukan seluruh kencan Ms. Victoria.

Lord dan Lady Pierre sontak menambahkan bahwa anak perempuannya itu sangat memalukan, ia bahkan membahayakan nyawa seorang pria bangsawan. Marchioness Mackenzie tidak mengerti bagaimana perasaan kecewa sepasang suami-istri itu, tapi bagaimana reaksinya terhadap Charlotte memang sangat berbeda.

Ketika didengarnya bahwa Marchioness Mackenzie sudah pulang, Victoria bangkit dari ranjangnya dan langsung menghampiri bibi kesayangannya itu. Ia segera menceritakan bagaimana perasaannya ketika Mr. Mcallagan membentaknya untuk tidak menyentuhnya.

Tetapi Victoria sengaja meninggalkan fakta bahwa dirinya menampar Mr. Mcallagan. Karena alasan gadis itu menamparnya adalah pemuda itu berbicara omong kosong tentang Charlotte dan Victoria sangat tidak menyukainya. Tapi ia juga tidak menyukai bagaimana orang-orang mengetahui perasaannya.

"Panggilkan Charlotte untukku." Ucap Marchioness Mackenzie pada pelayan perempuannya. Victoria merasa seperti dikhianati, bukankah sekarang ia sedang bercerita betapa tersakiti dirinya karena Charlotte?

Lalu Victoria segera berpikir positif, bahwa Marchioness Mackenzie memanggilnya karena ia hendak memarahi Charlotte. Sementara Lord dan Lady Pierre menunggu sang Marchioness untuk menertibkan anak perempuannya yang satu itu, Charlotte akhirnya datang.

"Aunt Amy, apakah kamu memanggilku?" Tanya Charlotte tepat setelah mengetuk pintu ruang tamu. Jantung gadis itu berdebar karena hari ini ia sudah membuat dua kesalahan. Pertama, ia melakukan balap kuda bersama Hansel di halaman belakang Manor dan menghancurkan kencan Victoria yang sempurna bersama James Mcallagan.

Charlotte berpikir bahwa wanita itu hendak memarahinya habis-habisan, seperti yang tadi kedua orang tuanya lakukan. Tapi alih-alih memarahi Charlotte, sang Marchioness berkata, "Bagaimana jika aku mendengar cerita ini juga dari sisimu, Charlotte?"

[To be continue]

Terima kasih kepada teman-teman yang sudah bersedia untuk membaca cerita ini. Jangan lupa untuk vote dan komentarnya ya.

Misunderstood BeautyWhere stories live. Discover now