LOLIPOP 51 ✔️

Mulai dari awal
                                    

"Lo kalau benci sama gue jangan ngelampiaskan ke Fahri."

"Fahri lagi, Fahri lagi."

"Emang kenapa gak senang lo? Kita udah putus, kalau lo lupa."

"Gara-gara ini, lo lebih mentingkan dia daripada gue."

"Waktu di cafe sebenarnya gue menyesali atas ucapan gue yang gue bilang minta putus. Tapi sekarang gue mensyukuri semuanya, dengan itu gue bisa tau sikap asli lo gimana." Sara pergi dari sana. Rama mengamuk, ia melihat Acha ada di salah satu kerumunan itu. Rama langsung mendekat ke arah Acha.

"Semua nya gara-gara lo. Lo itu pembawa sial! coba lo gak hadir di sekolah ini. Masalah ini pasti gak ada." Rama mendorong-dorong tubuh Acha.

Acha yang memakai high hills, ia hampir saja terjatuh karena tidak bisa mengimbangi tubuhnya.

Sastria yang melihat Acha di gitukan dengan Rama. Ia pun datang dan langsung memukul wajah Rama. Kalau Sastria tidak datang kaki Acha bisa masuk ke lubang yang ada di belakangnya.

Pergelutan terjadi di sana. Acha berlari mendekat ke mereka berdua mencoba memisahkan mereka berdua, tetapi ia tidak kuat dari mereka berdua. Akhir nya dari bantuan orang-orang yang ada di sana, Acha bisa membawa Sastria pergi dari sana.

***

Acha dan Sastria duduk di taman sekolah, mereka dihiasi dengan keheningan. Biasanya Acha akan marah kalau sunyi-sunyi seperti ini. Tetapi ia sudah terbiasa.

Mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Akhirnya dengan nunggu lama Acha memberanikan membuka suara di antara mereka.

"Makasih," ucap Acha tanpa melihat ke arah Sastria.

"Gak perlu ucap makasih," ucap Sastria dengan ketus.

Acha menghadapkan tubuhnya ke arah Sastria, ia memegang pipi Sastria yang sedikit memar itu, "Sakit gak?"

"Pakai nanya lagi." Sastria menyingkirkan tangan Acha dari pipinya.

"Gue obati ya?"

"Nggak perlu." Sastria berdiri, ia mengeluarkan dua amplop putih di saku celana nya dan di berikan kepada Acha, "bukanya pas di rumah." Hanya itu yang Sastria ucapkan, ia langsung pergi dari sana tanpa berpamitan dengan Acha.

Acha hanya menghela napas beratnya, ia memasukkan amplop itu ke dalam tas yang ia bawa.

Ia kira di hari bahagia ini ia bisa bahagia juga. Melihat orang senyum, ia akan tersenyum juga. Tetapi tidak. Karena ia bertemu dengan Sastria dari sekian lama mereka tidak bertegur sapa, dan sekali temu malah mendapatkan moment seperti ini. Itu sangat membuat hati Acha bertambah sakit.

***

Di parkiran sekolah Ara hadir ke acara pensi sekolahannya. Tetapi ia tidak masuk ke dalam halaman sekolah, ia hanya berdiam di dalam mobil dengan seorang sahabat yang membantunya merencanakan dan melaksanakan ini semua, dia Sharon yang asli. Nama yang Ara sering gunakan untuk bisa dekat dengan Sastria.

"Lo yakin gak mau masuk?" Ara menggelengkan kepalanya.

"Ini acara perpisahan lo yang kedua kalinya lo," goda Sharon kepada Ara, agar suasana di antara mereka tidak tegang terus terusan.

Tetapi itu tidak mempan untuk Ara, kalii ni Ara benar benar memasang wajah yang serius.

"Terus kita ngapain coba ke sini? Kan sudah selesai."

"Tunggu bentar."

Akhirnya apa yang Ara tunggu tunggu datang juga. Sastria duduk di atas motornya hanya diam tanpa ingin menyalakan motornya itu.

Ara yang ingin turun, untuk menghampiri Sastria, Sharon langsung menahan Ara.

"Gue rasa ini bukan waktu yang tepat untuk lo jujur ke dia."

"Dari mana lo tau?"

"Lo lihat wajahnya." Ara pun menutup kembali pintu mobilnya dan duduk diam sambil melihat Sastria pergi dari sana dengan motornya.

***

Di apartemen, baru juga sampai Ara sudah mau pergi.

"Lo mau ke mana?"

"Kantor polisi."

"Oke semangat bebasin calon mertua." Ara melempar gelas ke arah Sharon yang godanya terus menerus.

"Eh, tunggu tunggu."

"Kenapa lagi?"

"Gue boleh nanya sesuatu gak?" Ara mengangguk.

"Tapi lo jangan marah." Ara mengangguk lagi.

"Sebenarnya, tujuan lo ini untuk apa sih?"

"Yang gue lihat, rencana kita di awal berbeda dengan apa yang lo lakukan." Ara pun menunda kepergiaannya. Ia duduk di kursi dekat pintu.

"Lo percayakan, kalau tuhan itu bisa membolak balikan hati hambanya." Sharon mengangguk mengerti.

"Ya udah, itu jawabannya."

"Berarti benar lo suka sama Sastria, makanya lo buat Acha untuk berjauhan darinya?"

"Gak tau gue. Udah lah gue mau pergi."

LOLIPOP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang