LOLIPOP 14 ✔️

50 12 0
                                    

Bel istirahat kedua telah berbunyi. Cuaca di siang hari ini tidak begitu bersahabat, membuat mood semua orang jadi hancur. Kenapa tidak? cahaya matahari saat ini sangat terik sekali, AC 2 saja tidak mampu mendinginkan di tiap-tiap kelas.

Di tambah lagi seorang cewek yang berlari-larian di tengah lapangan sedang bermain bola dengan beberapa Siswa SMA Dharma, dia adalah Acha. Selama jam istirahat berlangsung Acha tidak menggunakan waktu tersebut untuk makan siang, ia malah asyik bermain, walaupun ia kurang pandai dalam dunia sepak bola.

Acha memang lebih suka bermain dengan cowok daripada cewek. Dari kecil ia memang sudah di kelilingi oleh teman-teman cowoknya, termasuk Satria, yang selalu menemaninya dalam keadaan apapun.

Setelah selesai bermain. Di dalam kelas Acha sudah duduk di bangku nya sambil berkipas-kipas dengan buku tipis miliknya, baju di belakangnya sudah basah sekali akibat keringat yang terus terusan bercucuran.

AC di kelasnya sangat tidak mempan untuk mengeringkan baju nya dan teman-temannya.

Acha yang asyik berkipas dan mengobrol ringan dengan teman nya, seorang siswi cewek teman sekelas Acha datang kearahnya. "Acha, ada yang nyari lo di depan." Acha langsung berdiri dan tak lupa buku tipis itu masih ia gunakan.

"Tumben kesini," ucap Acha kepada Sastria yang bersandar di dinding. Sastria melihat penampil Acha yang sangat berantakan itu.

"Bau banget sih lo." Sastria menutup hidung nya dan berjauhan sedikit dari Acha. Acha tercengir kuda, ia sebenarnya malu di katakan bau dengan Sastria, tapi mau gimana lagi sudah terlanjur juga.

"Ikut gue." Sastria membawa Acha pergi dari kelas. Untung saja saat ini guru sedang rapat, jadi tidak perlu alasan untuk semua murid keluar dari kelas mereka.

"Nih makan dulu, kasian perut lo, lain kali jam istirahat itu di gunakan untuk makan, bukan bermain," repet Sastria kepada Acha yang asyik bermain hp.

"Makan!" Sastria mengambil hp dari tangan Acha dan menyimpannya di saku celananya.

"Is Aya, itu bentar teman gue ngechat," gemis Acha meminta hp nya di kembalikan, tetapi Sastria tidak terpengaruh dengan regekkan Acha. Ia membiarkan Acha teriak-teriak untuk meminta hp nya di kembalikan, Sastria tetap diam memandang Acha dengan tatapan dinginnya.

***

Acha sangat bosan sekali di dalam kelas dengan pelajaran yang entah apa namanya, ia pun tidak tahu sedang belajar apaan. Acha memeriksa saku roknya, benda yang biasanya bertender di sana tidak ada. Acha mencari sampai di kolong mejanya, tetap tidak mendapatkannya.

"Astaga, Acha lupa, hp Achakan sama Aya, is Aya," kesel Acha, mau tidak mau ia menghilangkan kebosanannya itu dengan mencoret-coret di buku nya. Di tambah lagi Fahri and the geng juga tidak berada di kelas. Mereka pergi tanpa mengajak Acha. Bukan tidak mengajak, tetapi saat orangnya di cari-cari Acha malah menghilang dari kelas dengan tiba-tiba, makanya ia di tinggal.

Bel pulang pun berbunyi, Acha kesel dengan Sastria yang membawa hp nya begitu saja.

Acha memberhentikan langkahnya, ia melihat orang-orang begitu ramai di area parkiran. Acha berlari melihat apa yang sedang terjadi di sana. Acha melihat Sastria lagi berkelai dengan seorang cowok yang seperti cowok itu yang bertengkar tadi pagi denganya.

"Bangsat lo, ternyata lo yang nabrak gue kemaren." Satu pukulan dari Chiko berhasil mengenai perut Sastria.

"Bukannya tanggung jawab, malah lari lo. Ini yang di namakan wakil ketua Osis, ha?" Chiko menarik Sastria untuk berdiri tegap di depannya. Dan saat ia ingin memberikan pukulan ke arah wajah Sastria, ia malah salah sasaran. Acha yang sengaja menyempil untuk masuk ke dalam krumunan dengan cepat ia menarik Sastria, dan wajah Achalah yang kenak pukulan keras dari Chiko.

Acha mengadu kesakitan di bagian. Acha mendorong Chiko dari hadapannya.

"Ya, lo nggak papa?" Tanya Acha, melihat Sastria sudah bersandar lemas di kap mobil Acha.

"Lo apa-apaan sih. Siapa lo berani-beraninya mukul Aya gue?" Sergah Acha berjalan ke arah Chiko yang terdiam.

"Aya?" gumam Chiko merasa kebingungan.

"Maksud gue, Sastria!" elak Acha meninggikan nada bicaranya. Ia baru ingat kalau hanya dirinya yang memanggil Sastria dengan sebutan Aya.

"Oh, lo nanya gue siapa? Dan kenapa gue mukul tu orang?"

"Lo tanya sendiri sama dia." Chiko memutus untuk pergi darisana. Acha yang merasa ini semua belum selesai, ia teriak-teriak memangil Chiko dengan sebutan cowok brengsek. Tetapi Chiko sama sekali tidak membalikkan badannya, ia tetap jalan terus menuju parkiran motornya.

Walau pipi Acha saat ini rasanya sakit dan berdenyut, Acha tetap mementingkan Sastria daripada dirinya sendiri.

LOLIPOP [END]Where stories live. Discover now