LOLIPOP 26 ✔️

32 9 0
                                    

Acha dengan cepat melajukan kecepatan mobilnya. Saat dirinya masih berada di rumah Sastria. Ia mendapatkan telepon dari Papa nya, kalau Mama nya jatuh pingsan di rumah. Dengan pikiran yang kacau. Acha tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, ia tidak takut risiko yang menimpa dirinya nanti, yang terpenting dirinya bisa sampai di rumah.

Acha memarkirkan mobil dengan sembarangan di halaman rumah nya, ia berlari memasuki rumahnya dan berbelok ke kamar orang tuanya.

Acha melihat Mama nya yang terbaring lemas di tempat tidur yang berwarna putih itu. Acha melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Mama nya yang sudah di selesai periksa oleh sang dokter pribadi keluarganya.

"Mama kenapa?" tanya Acha kepada Rachel, ia menjulurkan tangannya ke arah perut Rachel, ia ingin memeluk Rachel. Acha merasakan badan Rachel begitu panas.

"Mama tidak kenapa-napa, Mama cuman kecapean aja kok," ucap Rachel, ia mengarahkan tangannya ke atas kepala Acha. Rachel menyisir halus rambut Acha dengan tangannya.

"Ya udah, Mama jangan capek-capek dong, Acha jadi sedih ni. Nyewa pembantu aja ya, Ma. Untuk rumah ini, ya, ya, ya?" ujar Acha yang langsung dapat gelengan dari Rachel.

"Tidak bi..." ucap Rachel terpotong oleh Akbar yang baru masuk ke dalam kamar selesai mengantar Dokter pribadi mereka keluar.

"Iya, kita nyewa pembantu mulai besok," ucap Akbar memotong percakapan mereka berdua.

"Mas!" seru Rachel memperingati Akbar. Tetapi Akbar mengabaikan peringatan itu, ia memilih untuk keluar kamar tersebut, saat ia sudah mengambil tas kantornya yang berada di kursi. Acha hanya menyimak percakapan mereka berdua, sampai ia merasa nyaman dengan posisi itu dan tertidur di samping Rachel.

Rachel dan Akbar sudah membuat kesepakatan tentang menyewa pembantu, Rachel bersikukuh tidak mau menyewa pembantu, karena menurutnya ia masih mampu dan sehat untuk mengurus keluarganya tanpa di campuri tangan orang lain.

Ia tidak mau, ada tangan wanita asing yang berani-beraninya menyentuh punyanya. Rumah, suaminya, anaknya, dan semua isi didalam rumah ini adalah miliknya. Karena ia adalah ibu rumah tangga dan itulah tugasnya.

Tapi semenjak terlalu banyaknya masalah yang di hadapi di keluarganya. Dari masalah sekolah Acha sampai tentang perusahaan Akbar yang hampir mau bangkrut, semua menjadi beban pikiran Rachel. Karena terlalu memikirkan itu semua, sampai akhirnya Rachel jatuh sakit.

Tanpa mereka berdua sadari, mereka berdua telah tertidur dengan posisi saling berpelukan. Ini benar-benar jarang terjadi, mungkin bisa di bilang memon ini terjadi pada saat salah satu keluarga jatuh sakit.

Acha yang tersentak dari tidurnya, karena mimpi ia terjatuh dari lubang. Acha mengubah posisinya menjadi duduk di samping Rachel yang masih memejamkan matanya. Acha menarik selimut yang berada di kaki Rachel untuk menutupi badan Rachel agar tidak kedinginan nantinya. Acha pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, Acha langsung tidur tanpa ia menyadari sesuatu yang hilang punyanya.

***

Si raja mager

|Nanti malam jam 7 ke taman, gue tunggu.

Satu pesan dari Sastria masuk ke hp Acha yang bertender di atas meja. Seseorang yang berdiri di samping meja itu, hanya melihat layar ponsel itu tanpa membukanya.

***

Besok paginya Acha bolak balik terus di dalam kamarnya. Ia memikirkan sesuatu untuk menjelaskan kenapa ia tidak masuk sekolah kepada ke dua orang tuanya. Saat Acha keluar dari kamarnya dengan masih memakai piyama tidurnya dengan gambar lolipop. Ia melihat sekeliling rumahnya. Rumahnya tanpa sepi. Acha turun ke bawah dan pergi ke dapur.

Ia terkejut dengan wanita tua yang lagi masak di dapur. Acha melangkahkan kakinya untuk mendekat ke wanita tua itu.

"Eh, Non," ucap wanita itu sambil tersenyum kepada Acha.

"Saya di sini pembantu baru, Non. Nama saya Bi Nah." Acha mengangguk.

"Papa kemana ya?" tanya Acha yang masih melihat sekeliling rumahnya. Takutnya ia akan bertemu dengan Akbar dengan pakaian ia seperti itu.

"Tuan sudah pergi kerja, Non." Acha mengangguk lagi, dan pergi mendekat ke arah meja makan. Menarik kursi untuk ia duduk. Bi Nah datang ke arah Acha dengan membawa nasi goreng buatannya.

Acha tak lupa mengucapkan terimakasih. Di sela-sela makan, ia memerhatikan Bi Nah bekerja. Ia tidak tahu kalau Mamanya mengetahui ini apa yang terjadi nantinya.

Selesai makan Acha pergi ke kamar Mamanya. Ia melihat Rachel masih tertidur. Acha menutup kembali pintu kamar orang tuanya dan kembali ke kamar. Ia mengurung diri di kamar sampai sore sambil bermain game di komputernya.

***

Sore harinya, Akbar sudah pulang dari kantornya. Ia sengaja pulang cepat. Selain ia tidak mau meninggalkan Rachel sendirian. Ia juga akhir-akhir ini banyak pikiran. Akbar terkejut melihat Acha turun tangga.

"Nggak sekolah kamu?" tanya Akbar yang masih berpakaian lengkap ala kantorannya.

"Udah pulang, Pa," ucap Acha langsung pergi ke dapur.

"Tumben cepat." Tidak ada sautan dari Acha. Akbar pergi ke kamarnya. Melihat Rachel yang termenung bersandar di kasurnya.

"Sayang." Rachel terkejut dengan panggilan itu. Rachel langsung berdiri untuk menghampiri Akbar dan membantu membukakan baju suaminya.

"Udah kamu jangan banyak gerak. Istirahat aja. Aku bisa sendiri kok." Akbar membantu Rachel untuk kembali ke tempat tidur.

"Mas, kalau aku di kamar terus. Acha bagaimana, siapa yang masaki dia?"

"Acha sudah besar. Biar dia masak sendiri. Yang terpenting kamu istirahat aja, dan jangan banyak mikir. Semuanya pasti baik-baik saja." Akbar mencium kening Rachel dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Akbar memejamkan matanya di pancuran air dari sower, mungkin dengan ini beban di pikirannya dan tubuhnya bisa hilang sementara. Mandi dengan air dingin bisa membuat pikiran kembali jernih dan segar.

LOLIPOP [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon