LOLIPOP 51 ✔️

32 8 0
                                    

Ini bukan akhir, tapi ini hanya pembatas menuju penyelesaian. Perkataan Sastria yang sudah kecewa sekali dengan Acha. Ia benar-benar memutuskan hubungannya dengan Acha. Setiap berjumpa di koridor sekolah Sastria sekalipun tidak memandang dan tidak pernah menganggap Acha berada di sana. Ia selalu mengabaikan Acha.

Acha bingung kenapa hanya dirinya yang disalahkan di sini. Padahal ia juga memiliki masalah, apa dia salah karena terlalu fokus dengan masalah yang menimpa pada dirinya?

Setiap hari sebelum ujian kelulusan di mulai. Hari-hari yang Acha jalanin itu hanya duduk diam di dalam kelas, tanpa berbuat apa-apa. Setiap Fahri mengajak Acha untuk keluar, Acha selalu menolaknya, di rumah pun Acha juga begitu. Acha menjadi seorang pendiam. Setiap pulang sekolah sekarang hanya sendirian, setiap jumpa dengan Sastria rasa bersalah di hatinya melunjak hebat.

Sampai detik di mana ujian kelulusan hadir di depan mata Acha. Acha sudah di dalam ruang komputer, tempat dirinya dan teman-temannya mengerjakan soal ujian di komputer. Tiga hari berlalu, di hari akhir ujian Fahri langsung menarik Acha untuk pergi dengan mereka semua, untuk merayakan perjuangan mereka selama di SMA Dharma ini. Mereka pergi ke cafe, memesan semua makanan yang mereka mau.

"Cha, ayo dong. Jangan sedih terus," ucap Sara mengajak Acha ikut mengobrol dengan mereka.

"Sedih boleh, tapi jangan berlarut-larut," nasehat dari teman temannya.

"Oya, lima hari lagi kan sekolah kita bakal ngadain pensi. Kalian udah siap belum, untuk bersenang senang," ujar Sara dengan gembira.

"Sudah dong," ucap mereka dengan serentak yang tak kalah gembira dari Sara.

"Gimana lo, Cha? hadirkan?" Tanya Sara tiba-tiba. Acha masih bingung, sebenarnya acara itu ia sudah lama menantikan. Tapi karena dirinya dan Sastria sudah tidak akur, ia merasa percuma saja ia datang di acara itu.

"Gue pikir-pikir dulu deh."

"Ayolah, datang Cha. Biar ada teman gue."

"Kan ada Fahri dan yang lainnya."

"Gak ada lo nggak asik Cha." Semua orang yang di sana, sama seperti Sara menatap Acha dengan memohon. Dengan terpaksa Acha pun mengiyakan untuk datang di acara pensi sekolah mereka semua.

***

Di hari H, Acha datang dengan pakaian bebas ala dirinya. Ia memakai baju yang sederhana tidak terlihat mewah namun elegan. Dengan di bantu oleh Sara si ahli fashion, hari ini Acha begitu cantik sekali dengan pakaian dress berwarna maroon yang tidak terlalu pendek. Tidak biasanya bagi mereka memandang Acha yang sering tampil tomboi di sekolah, memakai pakaian seperti itu.

"Yok, Cha." Acha berjalan di samping Sara. Mereka berdua sudah seperti tuan putri yang di iringi oleh bodyguardnya.

"Hari ini kita party," seru Sara dengan senang.

"Ingat! lo jangan sedih-sedih lagi," teriak Sara kepada Acha, kalau suara musik yang begitu kuat di putar oleh pengisi acara.

Sara pamit sebentar kepada Acha untuk mengambil minuman untuk mereka berdua. Acha duduk di kursi dekat dirinya berdiri tadi. Tak tunggu lama, Acha yang lagi asik menyibukkan dirinya dengan bermain hp, ia di kejutkan dengan keributan di stan minuman. Acha takut kalau keributan itu berasal dsri temannya.

"Sar, maafin gue," ucap Rama dengan memohon.

"Pergi Ram. Gue nggak mau lihat muka lo lagi," usir Sara mendorong pelan badan Rama yang selalu mendekat ke arah nya.

"Sar, please! Kita balikan ya."

"Gue bilang pergi, ya pergi. Gue benci sama lo Ram."

"Sar, gue ngelakuin ini karena lo."

LOLIPOP [END]Where stories live. Discover now