❄38❄Badgirl vs goodboy

12.3K 525 27
                                    

"Kok lo gak bawa motor sih? Ga capek apa dari depan komplek jalan kaki kerumah Aldo?"

"Motor gue di bengkel. Tadi gue nyari tukang ojek, tapi gak nemu-nemu."

"Oh yaudah, kalo gitu kerumah gue aja dulu yuk! Sambil nunggu Aldo pulang." Ajak Nada

Merekapun berjalan menuju rumah Nada.

"Oh iya, kok lo jalan kaki sih? Kan biasanya juga bareng Alvin?"

"Sebenernya sih tadi gue dianterin Alvin, tapi gue minta sampe gerbang komplek aja." Jawab Nada sambil memainkan ponselnya

"Loh? Kenapa emangnya?"

"Gue takut ketauan bokap kalo gue sering pulang larut gara-gara main sama Alvin. Terus gitu, kalo nyokap tau bisa-bisa gue diledekin abis-abisan."

Aksa mengerutkan keningnya. "Terus kenapa lo ngajak gue buat mampir?"

"Kalo ada lo kan gue bakal terhindar dari pertanyaan-pertanyaan mereka. Lagipula kasian juga lo harus nunggu Aldo, mending kerumah gue dulu aja."

Dan akhirnya mereka sampai didepan rumah Nada. Saat Nada membuka pagar, disana terdapat ayahnya sedang mencuci mobil.

"Kamu habis dari mana?" Tanya ayah Nada

Bukannya menjawab, Nada malah diam sambil menyenggol lengan Aksa.

"Ayah masih inget saya kan?" Tanya Aksa sambil menyalami ayah Nada

"Kamu Aksa kan? Yang dulu pernah menjabat jadi waketos bareng Nada?" Ayah Nada mencoba mengingat siapa anak lelaki dihandapannya ini

"Iya yah ini Aksa."

"Kok kamu jadi jarang main ke sini sih?"

"Sibuk yah banyak tugas, maklum lah kelas duabelas." Jawab Aksa ramah

"Maafin ayah ya, soalnya ayah suka mudah lupa. Biasa, faktor U."

Mereka pun melanjutkan acara ngobrol-ngobrol nya di dalam rumah.

Jangan heran jika tadi Aksa memanggil ayah Nada dengan sebutan ayah, bukan om. Karena Bunda dan ayah Nada selalu menyuruh teman-teman Nada agar memanggilnya dengan sebutan seperti Nada.

Alasannya agar terlihat lebih akrab. Lagi pula tetangga disekitar rumahnya pun selalu memanggil mereka dengan sebutan itu, jadi mereka terlihat lebih akrab.

••••

Tak terasa, tiga hari lagi anak-anak dari SMA Taruna bakti harus menjalankan Ujian Tengah Semester.

Semua orang tengah sibuk mempersiapkan diri dengan membaca buku, mencoba soal latihan, mengerjakan tugas-tugas yang mereka belum kumpulkan.

Sedangkan Nada, ia hanya melamun dengan earphone di telinganya. Pikirannya entah dimana. Sedari kemarin saat Aksa pulang dari rumahnya, ia teringat terus atas pernyataan Alvin waktu di kafe.

Dia belum menceritakan kejadian kemarin pada Oliv, pasalnya sejak kemarin Oliv tidak bisa dihubungi. Lagi pula ia ragu untuk menceritakannya pada Oliv, ditambah lagi ini disekolah. Bisa-bisa mulut Oliv tidak bisa dikendalikan.

Tapi ia mencoba untuk menceritakan nya pada Oliv. Bagaimana pun, masalah jika hanya dipendam akan terasa sangat berat. Kalau berbagi cerita dengan yang lain kan sedikit ringan.

"Oliv." Panggil Nada sambil menepuk bahu Oliv

Oliv yang sedang sibuk dengan ponselnya pun langsung menghentikan kegiatan nya.

"Kenapa? Sedari tadi gue liat lo ngelamun terus"

"Gue bingung nih."

"Bingung kenapa? Lo bingung mau belajar atau enggak? Kalau menurut gue sih gak perlu, soalnya lo kan udah pinter. Daripada capek-capek belajar, mending streaming mv bias." Jelas Oliv tanpa jeda

"Bukan itu Oliv! Gue tuh bingung, mau nerima Alvin apa enggak." Ucap Nada setengah berbisik

Oliv langsung membulatkan matanya. "What?! LO DITEMBAK ALVIN?!"

Semua murid yang berada dikelas kini menatap kearah Nada dan Oliv secara bergantian. Untung disana tidak ada Alvin,Devan dan Gilang. Jika ada, habislah Nada.

"Kan! Udah gue duga!"-batin Nada

"Udah official nih Nada!" Ucap salah satu murid yang berada dikelas

Sebelum ia habis habisan di goda oleh teman-temannya dikelas, langsung saja Nada menarik tangan Oliv untuk pergi keluar kelas.

Tapi saat mereka berlari di koridor sekolah, Nada menabrak sesuatu didepannya. Ia mengusap kening nya yang sakit, sebab terbentur sesuatu.

"Kalau jalan liat-liat do---"

Yang tadinya ingin marah,tetapi seketika emosinya mereda saat melihat siapa yang menabraknya barusan.

"Ehehe Alvin." Ucap Nada sambil memperlihatkan gigi nya yang putih

Alvin menaikkan sebelah alisnya. "Apa? Lo mau marah? Jelas-jelas lo yang nabrak, malah mau nyalahin orang."

"Iya iya maaf. Bawel lo."

Devan yang sedari tadi hanya diam, kini baru menyadari jika disana ada Oliv. Pacarnya.

"Ngapain kamu barusan lari-lari?" Tanya Devan pada Oliv

Oliv bukannya menjawab, ia malah langsung heboh bertanya perihal kejadian yang diceritakan oleh Nada tadi.

"Oh iya vin! Lo digantung ya sama Nada?!" Tanya Oliv sedikit pelan, tidak seperti saat tadi dikelas

Nada sudah kelabakan dengan tingkah Oliv barusan. Bagaimana jika ada seseorang yang mendengarnya?

Alvin hanya memberikan senyuman dan pergi begitu saja yang diikuti oleh Devan dan Gilang.

"Lo apa-apaan sih?" Tanya Nada kesal pada Oliv

"Bye gue kekelas duluan." Ucap Oliv tanpa menjawab pertanyaan Nada

Hallo semua ketemu lagi sama Author yang canss😂

Setelah sekian lama Author tenggelem ditelan bumi, akhirnya kambek lagi 😂🤣

Makasih ya yang udah vote sama komen. Karena itu yang buat Author jadi semangat.

Jangan lupa komen sebayak banyaknya... Kalau udah banyak yang komen di chapter ini, Author bakal up lagi..

Bye❤

Bad girl vs good boy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang