EMPAT PULUH

5.2K 204 2
                                    

Aku terbangun ketika aku menyadari aku didalam sebuah ruangan yang gelap,dan pengap.

Tanganku diikat mulutku dibekap hanya suara jangkrik dimalam Hari saja yang menemaniku.

Aku mencoba meminta bantuan namun nihil suaraku tidak akan terdengar oleh siapapun.

Tiba-tiba suara seretan benda mengagetkanku.

Seorang lelaki dengan tutup muka menyeret golok panjang Dan berjalan mendekatiku.

Seketika Aku ketakutan pikiranku sudah mengembara kemana-mana.

Bagaimana jika dia membunuhku,Lalu Aku mati secara begitu saja?batinku dalam hati.

Ya Allah selamatkanlah hambamu ini,tambahku lagi.

Aku menggelengkan kepalaku ketika lelaki itu semakin dekat denganku.

Aku masih mencoba berteriak namun suaraku sudah tidak kuat lagi.

"Hahahahaha,mau minta tolong kesiapa kamu?"ucap lelaki itu membisikan Aku Langsung memalingkan mukaku.

Aku mencoba membuka tali yang mengikat tanganku.

"Kamu akan mati sekarang!"ucap lelaki itu dengan nada yang sangat menakutkan.

Aku masih mencoba dengan susah payah membuka tali yang mengikat tanganku.

"Kamu akan mati keiraaa"ucap lelaki itu lagi,sepertinya dia marah.

Sret,Tali Itu berhasil kubuka dengan susah payah segera aku membuka kain yang membekap mulutku.

"Kamu pikir Aku bakal mati ditangan kamu?"ucapku berdiri Dan Langsung mengambil ancang-ancang untuk segera membekuknya.

"Yaaa kamu akan mati ditanganku"ucap lelaki itu sangat murka.

Brughhh,

Suara tendangan kakiku yang berhasil mengenai perutnya.

"Aku tidak akan mati dengan Cara seperti ini"ucapku lalu memukulkan tanganku kearah wajahnya namun lelaki itu bisa menahan pukulan dariku mengepal tanganku lalu membanting tubuhku kearah lantai.

Brughhh..

Ayo kei bangun,kamu pernah melawan siapapun Ayo bangun,ucapku dalam hati mencoba menyemangati diriku.

Kepalaku terasa pusing Aku memegang kepalaku Dan mendapatkan cairan berwarna Merah yang baru Saja keluar dari samping dahi ku.

"Apa cuma sampai situ kemampuan mu?"ucap lelaki itu berlutut kearahku .

Aku segera memukul pipi bagian kanannya.

Aku Langsung berdiri mencoba kabur,namun baru Saja aku sampai didepan pintu keluar lelaki itu sudah berada di belakangku.

Dorrrr....

Rey POV

"Kamu Cantik"ucapku Lalu memegang sudut rambut sherly,Aku melihat Keira yang sedikit mendelik kearah Aku Dan sherly.

Namun Hal yang paling Aku tidak sangka ia pergi tanpa sepatah kata apapun setelah mendelik kearahku.

"Tapi boong"seruku lagi.

"Ih abang mah"ucap sherly cemberut.

"Ayo cepet abisin,udah malem"ucapku lagi.

"Duluan aja bang gak papa kok"ucap sherly.

"Gak baik malem-malem sendirian gini apalagi kamu cewek,Ayo"ucapku mengajak sherly.

"Ayo,udah kok"tambah sherly Lalu Kita keluar dari tenda.

"Masuk ketenda ya jangan keluar lagi"ucapku mematikan sherly masuk kedalam tendanya.

Ia mengangguk Lalu pergi ketendanya akupun segera masuk ketendaku.

Melihat Aldi yang sedang menelpon mamanya,akupun berniat untuk menelpon kedua orang tuaku.

2 jam berlalu sudah Aku menelpon kedua orang tuaku,saat aku menutup mataku dan bermimpi tiba-tiba suara sherly mengagetkan Aku Dan Aldi.

"Bangg!!!bang buka bang,bang cepet Keira bang keiraaa"ucap sherly,yang suaranya hampir kalah oleh suara hujan yang baru Saja turun.

"Ada apa?"ucapku membuka resleting tenda.

"Keira dari tadi belom datang,waktu Aku masuk tenda aku nemu kertas ini,tulisannya jangan cariin Aku,Aku lagi keair bentar tapi ini udah lewat 1 jam bang dia belom balik gimana ini?"ucap sherly sangat khawatir.

"Ada apa ndan kok rame?"ucap salah seorang anggota TNI yang membawa alat mandinya Dan payung yang berada ditangan kanannya.

"Dikamar Mandi Ada siapa?"ucapku benar benar khawatir.

"Gak Ada siapa-siapa ndan"ucap dia lagi.

"Keira....di bangun dii Keira dii"ucap ku memasuki tenda dan membangunkan Aldi.

Serentak semua yang berada diposko terbangun,kami semua berkumpul di posko kesehatan yang tendanya cukup besar untuk menampung Kita semua.

Tiiiit....tiiiiit....

"Halo Rey kenapa?"ucap abangnya Keira.

"Bang ini gawat bang,Keira bang"ucapku dengan nada frustasi.

"Keira kenapa?Ada apa sama Keira?dimana dia sekarang?"ucap Keenan sangat khawatir.

"Keira ilang bang"ucapku menundukkan kepalaku Dan mengusap mataku dengan Dua jari.

"Kasuh jangan khawatir,Kita disini sedang mencari keberadaan Keira,jika dia tidak ditemukan sekarang Kita akan mencoba mencarinya besok pagi"ucap Aldi yang membawa ponselku,mencoba menenagkan Keenan.

Semua orang yang berada didalam posko terlihat sangat khawatir.

"Saya mohon Cari Keira sekarang juga"ucap bang Keenan.

"Kami akan mencari sekarang namun semua anggota cukup kesulitan,karna hujan yang turun tiba-tiba Dan penerangan yang kurang memadai"ucap Aldi lagi.

"Baik,Saya akan meluncur besok pagi!"ucap Keenan mencoba mengertikan keadaan.

"Siap!"ucap Aldi mematikan ponselku.
"Tenang,dia akan baik-baik saja!"ucap bu Megan menghampiriku Dan mengelus punggungku.

Tak terasa aku meneteskan air Mata.
"Jangan nangis dong bro"ucap Aldi membisikkan.

Tiba-tiba beberapa TNI yang mencari Keirapun datang.

"Lapor ndan!korban tidak ditemukan ditempat kejadian penyekapan tersebut!"ucap salah seorang dari mereka.

"Pelakunya berarti Bukan teroris Itu lagi"ucap Aldi berdiri.

"Sudah sekarang semuanya tidur saja ini sudah hampir tengah malam,besok Kita coba Cari lagi Bagaimana?"ucap bu Megan mengusulkan kemudian kami semua memasuki tenda Lalu istirahat.


⚠️ halo para readers,sorry ganggu kenyamanan membacanya,saya disini mau memberitahukan bahwa cerita ini akan kami unpublish dikarenakan kepentingan proses penerbitan,yaashh cerita kesayangan kalian akan diterbitkan! Yang ingin memeluk Keira dan Rey secara real boleh langsung stay tune di Instagram saya ya azmirohadatul_
Tentunya kisah Rey yang mencari Keira tidak stop sampai disini saja.Ataukah Keira benar benar mati? Yuk kumpulin uang kalian buat beli novel ini ya,thank you sudah dukung saya sampai detik ini.

with love.
Azmi Rohadatul.


MY LETTU  | PROSES TERBIT |Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt