DUA PULUH EMPAT

4.2K 195 0
                                    

"Bun,anaknya tante Itu tu siapa sih?"ucapku masih sangat penasaran.

"Yaa kamu kok gak nanyain kemaren sih?"ucap bunda sembari memakan wafer vanilla.

"Iya ya,jadi penasaran deh"ucapku bersender disofa.

"Emangnya Ada apa sih?"ucap bunda heran.

"Terus gak sebiasanya kamu mau ikut liburan sama bunda?"tambah bunda.

"Oh yaa Ada yang disumputin ya?"tambah kedua kalinya.

"Enggak bunda kuuu"ucapku memeluk bunda.

"Anak bunda udah besar,udah Tau perempuan,terus kapan mau bawa calon kerumah hm?"ucap bunda mengelus rambut cepakku.

"Enggak bun,Vian masih kecil"ucapku memanyunkan bibirku.

"Sedewasa apapun Vian,Vian bakal jadi superman kecil bunda"ucap bunda masih mengelus rambut cepakku
.
"Bunda bangga sama Vian,Vian udah bisa jadi pribadi yang bunda sama Ayah harapin"ucap bunda.

"Iyaa bun,makasih ya udah support Vian sampai sekarang"ucapku memeluk bunda.

_____

Sedangkan dipulau yang lain seorang perempuan yang sedang bersenda gurau dengan partner kerjanya.

"Jail juga ya kamu waktu kecil"ucap seorang dokter yang masih muda.

"Iya bener banget,suka lucu gitu kalo nginget waktu masih sekolah"ucap Keira tertawa lepas.

"Kei nanti pulang bareng yu?"ucap dokter lelaki itu.

"Mmm,Ayo bang!"ucapku mengiyakan pembicaraan Robi.

"Udah aku bilangkan,gak usah pake kata abang atau kakak panggil nama aja lagian Kita seumuran keiraaa!"ucap Robi mencubit pipiku.

"Iiih robiiiii modus!"ucapku memeganggi pipiku.

"Aduhh ini yang lagi pe-de-ka-te"ucap
Bu siska mengeja kata PDKT tersebut.

"Ih si ibu apaan sih bu!"ucapku malu.

"Hehe,iya bu doain aja"ucap Robi tersenyum.

"Cepet nyebar undangan ya,gak baik lama pacaran nanti takutnya ketikung orang"gelak tawa bu siska terdengar diruangan Rumah sakit tersebut.

"Yaudah Saya tinggal!"tambah bu siska.

___

"Makan dulu yuu kei?"ucap Robi memecahkan keheningan.

"Tapi kamu yang bayarin"ucapku masih menatap gadgetku.

"Iya deh,tapi makannya yang banyak ya"ucap Robi mengacak-ngacak kepalaku.

"Iiih apa-apaan sih jilbab ku nu jadi rusak"ucapku memanyunkan bibirku.

"Cantik banget sih"ucap Robi memberhentikan mobilnya.

"Ayo turun"pintu Mobil telah terbuka Dan menampakan seorang lelaki menggunakan has putih dengan wajah yang cukup tampan.

"Janji ya dijajanin"ucapku keluar dari Mobil Robi.

"Iya Janji"....

"seberapa banyakpun loh"ucapku sembari duduk di bangku bernomor 24.

"Iya boleh,mau se-restorannya juga boleh"ucap dia yang tengah duduk didepanku.

"Yheaaaaa"ucapku menyambar buku menu yang tergeletak dimeja.

"Apasih yang nggak buat kamuu"ucap Robi seperti berbisik namun masih terdengar olehku,Aku tidak mempedulikannya.

setelah beberapa menit tidak Ada suara Dan Hanya suara dentingan sendok Dan garpu.

"Udah kenyang?"ucap Robi menelungkupkan sendok dan garpunya.

"Udah kenyang"ucapku Lalu menyeruput lemon tea.

"Em,ada yang mau aku omongin kei"ucap Robi sembari memegang jari jemarinya.

Aku hanya menaikan sebelah alisku.

"Aku....aku suka kamu,kamu mau jadi pacar Aku?"ucap Robi sembari melihat pupil mataku.

"Em,gimana ya"ucapku kepusingan.

"Aku sayang kamu kok,aku gak bakalan ninggalin kamu Demi wanita lain,Aku suka kamu kei,sejak pertama Kali Aku sama kamu ketemu"ucap Robi Lalu memegang tanganku.

"Em,bukannya Aku nolak tapi ya Aku mau kamu Sama Aku Itu jadi sahabatan,Aku gak mau kalo ujungnya Kita jadi musuh"ucapku melepaskan tangan Robi dari tanganku.

"Umuran Kita ini Bukan saatnya buat main-main lagi bi!udah waktunya buat serius"ucapku meyakininya.

Dia tersenyum kemudian mengangguk,syukurlah ternyata dia masih bisa mengertikan perasaanku.

MY LETTU  | PROSES TERBIT |Where stories live. Discover now