LIMA BELAS

5.1K 220 0
                                    

"jangan banyak pikiran kamu tuh kei,jangan mikirin si siapa tuh namanya,itulah"ucap bang Keenan sembari mengusap rambutku.

"Ih abang mah,apasih mungkin Keira mimpi"ucapku sedikit malu.

"Cerita aja apa sama abangmu ini kei,seganteng apa sih si cowok itu?palingg juga gantengan abang yakan kei?"ucap bang Keenan nyengir kuda.

"Kalo abang ganteng pasti abang bisa bawaain kakak ipar buat Keira,Lah ini Mana capersit mu bang?gak Ada yang mau kan wleee.."ucapku mengulurkan lidahku.
"Yah kan belum Ada yang pas kei"ucap abangku membela dirinya sendiri.

"Ngomong aja gak laku,ya kan?"ucapku diiringi gelak tawa.

Tiba tiba ponselku berdering,kemudian Aku menggambil handphoneku disebelahku,menampilkan nama penelpon.

"Assalamualaikum kak..."ucapku

"Waalaikumsalam kei,kamu sakit apa?kapan kamu kerumah sakitnya?sekarang udah pulang?kamu Tau gak Rey cemas banget waktu kamu ngepost foto tangan kamu diinfus"ucap kak Aldi panjang lebar.

"Kepo banget sih kak Aldi, alhamdulillah ini Aku udah dirumah kak cuma 2 Hari Aku dirawat di Rumah Sakit."ucapku biasa saja.

Abangku Hanya menaikan alisnya Dan secara paksa ia merebut handphoneku.

"Permisi,ini dengan abangnya Keira Ada urusan apa ya anda dengan adik Saya?"ucap lantang bang keenan,Aku yang melihatnya sejadi jadi tertawa.

sungguh sangat formal kayaknya telponnya bakal dimatiin deh sama kak aldi,batinku.
Dan ya terbukti suara telpon yang dimatikan secara sepihak.

tak lama kemudian Aku tertawa lepas,sungguh lucu.

"Siapa dia?"ucap abangku dengan ucapan yang formal.

"Dia temen Aku kak waktu diJakarta,udah siniin deh,bang ih jangan dibukain."ucapku mencoba mengambil paksa handphoneku yang masih dipegangnya.

"Jadi dia yang udah nyakitin kamu?"ucap abangku dengan muka datarnya.akupun segera menggelengkan kepalaku.

"Apa perlu Saya tembak kepalanya?"ucap abangku sembari menengok kepadaku Lalu melihat ponselku.

"Bang apa apaan sih ah,siniin hp keira,ih abanggg jangan buka bang jangan"ucapku merebut paksa handponenya.

Sekarang Aku benar benar pasrah,Bagaimana jika abangnya membuka galeriku,membuka sosial mediaku,matilah Aku.

"Abang pulang nanti sore,kamu tidur sekarang"ucap abangku memberikan ponselku,kemudian bang Keenan pergi meninggalkanku.

Aku segera menahannya dengan Cara Aku memegang tangannya.

"Bang...tidur sama Keira ya,Keira masih Kangen sama abang"ucapku tersenyum,bang Keenan Hanya menggangguk tanda ia setuju.

Kemudian bang Keenan duduk ditepi kasur milikku,ia duduk sembari mengusap kepalaku.

"Bangg sebenernya Keira tuh sakit apa sih bang?kok kei gak dikasih Tau?"ucapku memecahkan keheningan.

"Kamu cuma kecapean aja kei"ucap abangku.

Aku hanya menggangguk kemudian aku menutup mataku,lama kelamaan mataku memanas,sepertinya Aku menangis lagi, mengapa Aku jadi selemah ini.
_______
"Bang hati hati ya,jangan lupa bawa capersit abang kalo maen ke kalimantan ya bang"ucapku tersenyum,mama Dan Ayah Hanya tersenyum sembari menggangguk.

"Iya kei Iyaa,kamu juga jangan banyak pikiran,abang pasti Kangen sama kamu"ucap bang Keenan sembari memeluk tubuhku,Dan aku membalas balik pelukan dari abangku dengan erat.

"Maa,yahh Keenan berangkat doain Keenan lancar penugasannya lagi,keenan Dua mingguan lagi bakal dikirim ke papua,buat nyelesain tugas kalo Keenan berhasil Keenan bakal Naik pangkat,doain Keenan ya mah,yah,kei,Keenan sayang kalian semua"ucap Keenan memeluk kami bertiga.

"Jaga diri kamu baik baik nak"ucap Ayah sembari menepuk pundak abangku.

"Hati hati ya bang"ucap mama sembari memeluk kembali bang Keenan.

"Bangg.."ucapku kemudian menangis diseragam lorengnya Itu.

"Kok nangis sih?abang pergikan cuma sebentar,bentar lagi juga kamu pindah ke Jakarta,nanti kalo kamu pindah ke Jakarta abang Janji bakal beliin kamu es krim Satu grobak,bahkan sama abang abang yang jualnya,kamu mau?"ucap bang Keenan sembari mengusap air mataku,aku Hanya menggangguk.

"Assalamualaikum"ucap abangku melambaikan tangannya,Dan pergi dari hadapan kami bertiga.
"Waalaikumsalam.."ucap Kami serentak.
.
.
.
Selamat bertugas bang💪
Nextttt🤗

MY LETTU  | PROSES TERBIT |Where stories live. Discover now