15. Getar

2.6K 331 15
                                    

15. Getar

***

WEEKEND yang sangat membosankan bagi Ali, Ali hanya bermain game tanpa memerdulikan Prilly yang berada diketiaknya. Biarkan sajalah, yang penting dia enggak merusak mood nya sekarang. Prilly  menggesek-gesekkan kepalanyan diketiak Ali, matanya menatap Ali yang sedang bermain game online.

"Mereka enggak capek?"

Dahi Ali mengkerut, maksudnya siapa? Prilly menatap lagi Game Online Ali yang masih saja menghancurkan benda mengkilat itu. Aaahhkk.. dirinya tidak tau apa namanya itu.

"Itu tuh yang Ali gerak-gerakin. Mereka enggak capek, maen perang-perangan gitu. Kalo aku sih ya, capek mending kalo di aai--------"

Prilly menutup bibirnya, hampir saja ia keceplosan menyebutkan kata air. Ali pasti menanyakan untuk apa berperang didalam air.

Bundaa, Prilly hampir aja keceplosan gara-gara bibir cantik Prilly. Batin Prilly menggerutu kesal.

Line

Prilly melihat lagi kearah Ali yang sudah log out dari Game itu, Prilly memajukan kepalanya sampai-sampai menghalangi Ali untuk mengetik chat dari Rio.

Pletak

Lagi dan lagi, keningnya menjadi sasaran empuk Ali untuk ditoyor. Ini sakit, andai saja Ali tau asal-usulnya. Prilly akan mengeluarkan kekuatannya untuk memusnahkan Ali.

Tapi, sayang. Ali terlalu tampan untuk ia lenyapkan. 

Tanpa kode apapun, Ali berdiri disaat Prilly berada diposisi yang cukup rentan untuknya. Bagaimana tidak? Prilly berada diatas paha Ali, ingin memarahinya pun pastinya percuma. Prilly terlalu ganas untuknya.

Gubrak

"HUAAAAA.. ALI SAKIT!"

"JAHAT BANGETT SIH."

Tanpa menghiraukan Prilly yang sudah nyungsep kelantai dengan gaya yang cukup menggelikan, Ali mengambil satu pakaian untuknya. Lalu mengganti celana pendeknya didalam kamar mandi. Karena takut Prilly tiba-tiba masuk, bisa runtuh kamar ini oleh amarahnya.

Tok tok

"ALI, AKU MASUK YA?"

"kok enggak ada suaranya? Apa Ali mati ya didalem."

Prilly menempelkan telinganya dipintu, tanpa ia tau. Ali membuka knop pintu dengan sedikit kasar, membuat Prilly terjengkal dan mendarat dilantai.

"Iss.. Ali itu hobi banget bikin aku jatoh, gimana kalo Ali yang jatoh. Ali pasti marahin aku, Ali kali-kali kek kayak yang dalam benda kecil tapi muat apapun. Romantisin kek, bantuin kek. Bukannya pergi kayak ikan aja." Omel Prilly.

Tiba-tiba saja ada tangan yang terulur kearahnya, Prilly mendongak bertepatan dengan mata hitam legam Ali yang menusuk kemata hazel nya. Prilly mengulurkan tangannya, namun mata mereka tetap saja bertemu.

Bunda.. jantungku kenapa?. Batin Prilly.

Prilly kini berdiri, Ali memalingkan wajahnya kearah lain. Lalu ia melihat kearah jam, waktunya ia pergi sebelum Rio mengomel padanya karena ngaret.

Mermaid [END]Where stories live. Discover now