Bab 2

1.1K 86 16
                                    

Oman tak bisa tidak menatap pria berambut orange di depannya ini dengan rasa penasaran. Ia tak menyangka bahwa di rapat pemegang saham kali ini akan ada orang baru yang bahkan sepertinya tak kalah mudanya dengan dirinya sendiri. Apalagi pakaian sang pemegang saham muda itu sangat kontras ketika disandingkan dengan berbagai orang tua yang menggunakan jas mahal. Pria tampan yang berkontur Asia itu justru mengenakan jaket bomber dengan celana denim biru sebagai bawahannya. Ditambah dengan rambut orange yang berantakkan, Oman hampir mengira kalau ada anak salah satu dewan yang menyusup masuk.

Sebagai Direktur Utama perusahaan yang diwariskan ayahnya ini, Oman Syeikh Al-Bani dengan cepat merasakan ketertarikan yang jelas-jelas muncul dalam matanya. Ia kira dia hanya akan mengjadapi berbagai pemikiran kolot milik para dewan, ternyata tak begitu. Teman sebaya dengannya adalah salah satu hal yang menarik di ruangan rapat besar kali ini.

Oman berdehem. "Selamat pagi, Semuanya," sapa pria berumur duapuluh lima tahun itu. "Kali ini biar saya memperkenalkan diri untuk pertama kalinya pada kalian sebagai Direktur Utama yang baru. Nama saya Oman Syeikh Al-Bani yang akan menjadi pengganti Tuan Ahmed di perusahaan ini."

Rapat pemegang saham akan selalu menghabiskan waktu berjam-jam. Jika saja perusahaan ini bukan termasuk salah satu perusahaan besar di Oxford, Kurama mana mau menghadiri pertemuan membosankan ini. Lebih baik dia tidur atau mengerjakan hal lain yang bermanfaat dibandingkan harus berkumpul dengan para lansia ini. Well, setidaknya pria yang sedang mempresentasikan diri di depan sana lebih baik dibandingkan kekolotan lansia-lansia di sini. Sangat muda, tapi sudah berpengalaman. Kurama yang hanya mendengar dari telinga sebelah kanannya saja, tak lagi mengantuk.

Baru kemudian setelah lama menunggu dan menghasilkan persetujuan serta kesepakatan besar, rapat yang berlangsung selama tiga jam itu akhirnya berakhir. Kurama menghembuskan napasnya lelah. Syukurlah dia bisa keluar atau mungkin Kurama sudah akan meledakkan ruangan ini. Dia berdiri dan tanpa basa-basi meninggalkan ruang rapat. Ia bahkan tak repot-repot menyalami para dewan lainnya.

Salah satu pria paruh baya di sana langsung mendengus. Matanya menatap iritasi pada siluet punggung Kurama yang pergi diikuti sekertarisnya. Dia berbisik pada salah satu koleganya, "Dia pikir, dia siapa?" remehnya menunjuk Kurama.

Pria yang dibisiki mengernyit Ia langsung membalas, "Jangan memandangnya remeh. Memang kau tahu siapa dia?"

Pria paruh baya tadi mengangkat alis. "Apa maksudmu?"

"Meski saham yang dipegangnya hanya 5%, tapi untuk seukuran anak muda bukankah itu sudah sangat bagus?" rekannya bertanya. "Apalagi yang kudengar itu, dia sangat sulit diatur," lanjutnya lagi.

Tanpa memperdulikan omongan di belakangnya, Kurama berjalan menuju lift diikuti tangan kanannya. "Setelah ini, apa ada pertemuan lain yang perlu kuhadiri?" tanyanya santai seolah di pantai pada sang sekertaris. Kurama mengulurkan tangannya pada sekertarisnya.

Sekertaris wanita berambut merah keriting itu dengan sigap menyerahkan kacamata merek GUCCI dari sakunya pada sang atasan. Kemudian, mata hijau dari balik kacamata minus-nya segera mulai membaca schedule milik Kurama. "Setelah ini Anda sudah memiliki janji dengan Mr. Adulkittiporn untuk membahas peluncuran set musim panas Land of Something," jawab sekertaris bernama Laura Selestina tersebut.

Kurama mencibir karena pekerjaan legal ini tak ada habisnya. Belum juga malam nanti dia harus beralih ke pekerjaan bawah tanahnya yang lain. Ia menghela napas. "Apa aku memiliki waktu istirahat?"

Laura kembali membaca cepat layar tablet canggih di tangannya. "Pada saat sore nanti, Anda memiliki dua jam kosong. Jam empat sore sampai enam sore, Tuan."

Kurama mengangguk. Baguslah kalau begitu. Ia memasuki lift diikuti Laura. Suasana hening di ruang sempit tersebut. Tapi, tepat ketika lift berhenti di lobi perusahaan, suara dering ponsel pribadinya terdengar.

My Kunoichi: Our Love and StoryWhere stories live. Discover now