21 : Extra Part

3.8K 186 6
                                    

Jam 7 tepat Citra sudah berada di apartement Anna untuk menjemput sang pacar dan pergi bersama ke kantor.

"Rapi amat... Tumben." Reaksi Anna saat membukakan pintu untuk mempersilahkan Citra masuk kemudian melihat penampilan yang dirasa tidak biasa itu.

"Kan mau meeting sama client. Kamu ga lupa kan?"

"Ngga. Tapi tumben aja kamu serapi ini."

"Kamu tau sendiri siapa client kita kali ini. Harus meyakinkan dong. Masa aku tampil biasa aja?"

Sebenarnya style Citra masih biasa saja, hanya saja dia memang jarang tampil rapi saat bekerja, kecuali jika ada pertemuan dengan client seperti hari ini.

Citra mengenakan kemeja hitam polos dipadukan celana kain bewarna abu serta heels hitam.
Feminim tapi tomboy. Namun cocok dengan karakter Citra yang simple.

"Iya sih. Kamu juga yang presentasi. Abis aku lebih biasa lihat kamu pake kaos gombrong sama celana pendek sih," sahut Anna.

"Aku juga biasa lihat kamu ga pake apa-apa sih." Tatapan jahil tertuju pada Anna. Ia mendekati kekasihnya itu.

"Ish apaan si? Masi pagi juga..."

"Kamu bukannya kasih aku morning kiss dulu gitu baru komen. Dasar bawel." Tangan Citra sudah berada di pinggang Anna.

Namun Anna menahan wajah Citra yang ingin menciumnya.

"Ih, jangan sekarang, omes. Nanti kita telat," protes Anna.

"Ya kamu jangan nolak makanya biar cepet. I wanna kiss you, sweetheart."

Anna yang tersipu karena panggilan Citra barusan membuatnya mengalah, karena dirinya pun menginginkan hal yang sama.

Citra sedikit menunduk mengingat Anna yang mungil dan lebih pendek darinya. Anna merangkulkan kedua tangannya pada leher Citra. Sesaat kemudian, bibir keduanya bertemu. Mata keduanya terpejam. Menikmati kelembutan dan kehangatan di pagi hari ini.

"Aku...kecanduan sama bibir kamu ini." Citra berkata sambil menyentuh pelan bibir Anna dengan ibu jarinya. "Ga mau lepasin kalo bisa," ucapnya pelan.

Anna berjinjit lalu mengecup kembali bibir Citra sekilas. "Aku ga nyangka kalo di balik dinginnya kamu, ternyata kamu semanis ini," ucapnya sambil tersenyum.

"Pelan-pelan kamu bakal tau segalanya tentang aku." Citra mencium kening Anna. "Gih ganti baju. Dandannya di mobil aja," lanjutnya.

Setelah Anna muncul dengan outfit kerjanya, keduanya bergegas pergi ke kantor. Tidak perlu waktu lama untuk sampai di kantor karena jarak yang tidak terlalu jauh.

"Sarapan dulu ya, Cit? Kamu mau dibikinin apa?" Anna bertanya setelah memasuki ruang kerja mereka.

"Kopi sama roti aja deh. Tolong buatin ya An. Aku mau re-check materi sama bahan presentasinya dulu."

Anna mengangguk. "Tapi teh manis hangat aja ya? Kan kata Kineta nanti disponsorin kopi dari Sense Cafe. Secara yang mau rapat itu pacarnya barista plus client kita juga sohibnya si owner. Kamu ngopinya nanti aja pas meeting."

"Iya deh, boleh." Citra menurut.

* * *

Di dalam ruang meeting ada 5 orang yang kini sedang fokus pada Citra yang sedang menyampaikan materi. Namun Anna sepertinya lebih memilih melihat seorang wanita cantik yang tidak menutupi ketertarikannya pada Citra dilihat dari cara wanita ini menatap kekasihnya di depan.

Wanita cantik yang sedang memandang Citra dengan intens tidak lain adalah Audy. Dengan serius juga kagum, matanya tidak lepas tertuju pada Citra dari sejak awal Citra mempresentasikan desainnya. Ia terkesan dengan cara penyampaian yang baik dan meyakinkan dari presentasi Citra.

Mengejar HadirmuWhere stories live. Discover now