1 : Kineta - Usaha

7.7K 351 12
                                    

Kineta - Designer Freelance. Sudah 7 tahun berusaha mendapatkan Anna tapi (masih) belum berhasil.

Kineta's PoV

Di pagi menjelang siang yang cerah ini aku sudah berada di Sense Cafe untuk menikmati secangkir kopi sambil mengerjakan design logo permintaan client. Aku menunggu kehadiran seseorang yang selalu datang tepat di saat jam makan siang. Yups, Anna. Cewek yang sudah bertahun-tahun kukejar. Sekitar 7 tahun.

7 tahun dan belum berhasil mendapatkannya. Wow. Payah!

Flashback

Aku mengenalnya saat ospek. Kami satu kelompok dan ternyata mengambil jurusan kuliah yang sama yaitu design grafis.

Berawal dari rasa kagum, lambat laun aku jatuh cinta padanya. Aku kagum pada kecantikan parasnya serta kebaikan hatinya. Dia sosok yang menyenangkan. Dia mau berteman dengan siapa saja tanpa memilah dan memilih. Dengan sukarela dia mau membantu siapapun yang membutuhkan pertolongan.

Selain itu, aku kagum pada kemampuannya menghadapi dan memecahkan masalah, aku kagum dengan pemikirannya yang dewasa, aku juga kagum dengan keseriusannya dalam mengerjakan sesuatu.

Dari hal-hal itu, perlahan timbul benih-benih cinta di hatiku. Aku memandangnya lain dari yang lain.

Selama kuliah, aku memendam rasa padanya. Bagiku pada saat itu, cukup dengan bisa berada di dekatnya sudah membuatku bahagia. Namun semakin lama, rasanya aku tidak tahan jika tidak mengungkapkan perasaanku padanya. Aku cemburu melihat beberapa lelaki yang mencoba mencari perhatiannya. Meskipun tidak ada satupun dari laki-laki itu yang diterimanya.

Awalnya aku heran mengapa Anna selalu menolak lelaki yang mendekatinya. Hingga di tahun terakhir, saat aku berkunjung ke kosannya untuk mengerjakan skripsi bersama, aku melihat Anna sedang berciuman dengan perempuan.

Hmm... jadi dia lines?
Jika benar, maka aku memiliki kesempatan untuk mendapatkannya.

Oh iya, kamarnya tidak dikunci. Ya ampuunn!!! Bagaimana jika ada orang lain yang melihat? Kan gawat. Bisa-bisa mereka berdua didemo dan diusir dari kosan.

Aku yang melihatnya? Senang sekaligus kesal. Senang karena hampir bisa dipastikan bahwa Anna menyukai perempuan, kesal karena cemburu. Kenapa bukan aku yang diciumnya? Selama ini aku menahan rasa karena tidak ingin merusak hubungan pertemanan kami.

Dikarenakan tidak ingin melihatnya berciuman lebih lama lagi, aku menutup pintu dan mengetuknya. Berpura-pura tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam sana. Sengaja kuketuk dengan agak keras.

Setelah menunggu beberapa menit barulah Anna membukakan pintu. Aku berpura-pura bodoh menanyakan, "kok lama? Lagi apa?"

Dia menjawab dengan salah tingkah. Mungkin kaget karena kegiatan ena-enanya terganggu oleh kehadiranku. Sengaja. Haha...

Sejak aku memergokinya berciuman waktu itu, aku mulai memberanikan diri untuk mendekatinya lebih dari teman.

Usahaku dimulai dengan memberikan perhatian kecil padanya. Yaa layaknya orang yang sedang melakukan pendekatan. Anna tidak menolak. Seiring waktu, kami menjadi lebih dekat lagi. Tentu saja aku menikmati momen ini.

Di suatu malam ketika kami merayakan kelulusan dan hari wisuda di apartemenku, entah keberanian atau kebodohan darimana, aku mencium bibirnya. Dan sekali lagi kukatakan, Anna tidak menolak. Dia bahkan membalas ciumanku. Saat itu aku berpikir, mungkin saja kami bisa menjadi sepasang kekasih.

Tapi ternyata aku salah. Sampai pada akhirnya, aku mencoba mengungkapkan perasaanku padanya. Jawabannya?

"Sorry I can't."

"Kenapa?"

"Karena aku ga punya rasa sama kamu."

"Masa? Kedekatan kita selama ini? Ciuman itu?"

"Ga ada artinya bagiku, just for fun."

"Are you kidding me?"

"Aku ga maksud."

"Kamu mainin aku?"

"Aku ga tau kalo kamu menaruh hati sama aku."

"Sekarang kamu tau."

"Yeah, tapi sorry, Kin. Aku ga mau terikat hubungan apapun sama siapapun."

Baiklah, dari semua kesempurnaan yang kulihat di dirinya, ternyata ada satu kekurangan yang dia miliki. Kekurangannya adalah Anna tidak mau terikat dalam suatu hubungan. Wanita yang ada di hidupnya hanya singgah sesaat. Terkadang ada beberapa dari mereka yang bertahan cukup lama, namun tetap saja tidak ada ikatan apapun di antara mereka. Dan aku menjadi salah satu dari mereka.

Bodoh memang. Harusnya kupastikan terlebih dahulu.

Kini sudah terlanjur. Aku semakin menyukainya, semakin sayang padanya, telah kukatakan pula perasaanku padanya dan dia menolakku.

Sejak hari itu, Anna menghindar dariku. Sikapnya padaku berubah. Tidak ada lagi kehangatan dan keramahan yang ditunjukkannya untukku.

Aku menolak kenyataan itu. Memungkiri bahwa ia tidak menyukaiku sedikit pun. Apakah kebersamaan kami selama ini benar-benar tidak memiliki arti baginya? Rasanya tidak mungkin.

Semakin aku mengejarnya, semakin dia lari. Sejujurnya aku bingung bagaimana lagi harus berusaha untuk menarik perhatiannya. Semua cara sudah kucoba. Aku mendekat, dia menjauh. Usahaku semakin sulit karena kami terpisah. Tidak lagi berada di lingkungan yang sama.

Setelah lulus, kami berdua mulai memasuki dunia kerja. Dia bekerja menjadi Graphic Designer and Social Media Specialist di sebuah perusahaan dan aku memilih untuk menjadi freelancer saja. Aku lebih suka bekerja tanpa ada yang mengatur sehingga aku bebas berkreasi dengan kreatifitas yang kumiliki. Selain itu, aku lebih menikmati waktu kerja yang fleksibel daripada terikat jam kerja kantoran.

***

Selama 3 tahun terakhir ini, hubunganku dengannya stuck. Aku memang masih bisa bertemu Anna di kantor karena aku menjadi freelancer di perusahaan tempatnya bekerja. Tapi intensitas pertemuan kami di kantor sangat terbatas dan singkat. Anna selalu menghindar jika bertemu denganku. Aku tidak mengerti apa yang membuatnya menjadi seperti itu. Menyakitkan saat dia melihatku dengan tatapan benci. Apakah pengakuanku dulu adalah sebuah kesalahan baginya?

Satu waktu aku memiliki satu kesempatan dipertemukan dengannya, aku berkata "An, sampai kapanpun, aku akan berusaha untuk membuat kamu jatuh hati sama aku. Aku harap suatu saat nanti usahaku akan membuahkan hasil. Sampai kapanpun itu, aku akan menunggu. Kamu tau kalau aku sayang dan peduli sama kamu."

Dia tidak pernah menjawab pernyataanku hingga sekarang.

To be continue

Published : 19 Desember 2019

Mengejar HadirmuWhere stories live. Discover now