7 : Sherianne - Rasa

2.4K 242 12
                                    

Sherin's PoV

Malam ini aku mendadak membereskan kamar tamu karena Kineta tiba-tiba menelepon untuk meminta ijin menginap di tempatku.
Dia bilang dia sedang dalam perjalanan pulang dari luar kota dan besok pagi dia ada meeting di kantor yang berada tidak terlalu jauh dari apartemenku.

Tentu saja aku tidak keberatan. Aku malah merasa senang karena Kineta memilih tempatku untuk 'pulang'. Itu artinya, dia nyaman berada di sini. Berada di dekatku.
Memikirkan hal tersebut membuatku senyum-senyum tidak jelas.

Apakah akan ada kesempatan untukku? Apakah aku harus mencobanya?

Saat sedang berpikir begitu aku mendengar ada yang mengetuk pintu. Mungkin Kineta. Aku mengintipnya melalui peephole. Aku membukakan pintu dan mempersilahkannya masuk.

"Hai Sher," sapanya. "Sorry ya aku jadi ngerepotin kamu pake numpang nginep segala." Kineta terlihat segan melangkah.

Aku kamu? Apakah dia sudah merasa bahwa kami cukup dekat sehingga menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua dari lo-gue menjadi aku-kamu?

Jika ya, kemajuan bagi kami. Baguslah.

"Ga pa-pa, Kin. Santai aja. Yuk masuk," ajakku.
"Ini kamarku, sebelahnya kamar kamu," aku menunjuk dua kamar yang bersebelahan. "Tapi kalau kamu mau mandi, pakai yang di kamarku aja. Kamu udah makan?"

"Udah kok. Thank you."

"Kamu kok kaku gitu? Santai ajalah sama aku. Mau simpan tas di kamar?"

Kineta mengangguk. Aku mendahuluinya masuk ke kamar tamu. "Senyamannya kamu ya Kin. Jangan sungkan sama aku."

"Thanks ya, Sher. Bentar lagi palingan aku mandi. Ada air panas?"

"Ada, kamu ke sebelah aja. Aku siapin minum buat kamu dulu."

"Ga usah repot-repot, Sher."

"Ngga repot. Bentar ya." Aku lalu menuju dapur untuk membuatkannya cokelat hangat.

Kineta keluar saat aku selesai menyeduh cokelat untuknya. "Nih Kin diminum."

"Thank you."

Kami duduk di kursi dapur dan berbincang ringan sambil Kineta meminum cokelatnya. Setelah habis, dia ijin untuk menggunakan kamar mandiku.

"Jangan lama-lama mandinya, udah malem."

Kineta tersenyum padaku. "Thanks Sher." Dia menatapku masih dengan senyum di wajahnya.

"Kenapa? Katanya mau mandi."

"Kamu perhatian banget sama aku. Thank you ya."

Karena aku sayang sama kamu, Kin. Aku mengucapkannya dalam hati. Mungkin belum saatnya aku mengungkapkan perasaanku padanya, jadi aku hanya meresponnya dengan senyum.

Saat Kineta mandi, aku duduk menunggunya di kasur sambil menonton TV. 10 menit kemudian dia sudah selesai. Kineta keluar dengan handuk di kepalanya dan menggunakan tank top serta celana training.

"Sini Kin duduk."
Kineta menghampiri tempat tidurku dan duduk di tepinya.

"Sini aku bantu keringin rambutnya. Mau pakai hair-dryer?" tawarku padanya.

"Ngga usah. Gini aja cukup."

Aku menempatkan diri di belakangnya. Kuambil handuk di kepalanya dan membantu mengeringkan rambutnya yang basah.

"Udah malem gini kok keramas?"

"Soalnya tadi pagi ga sempat. Jam 8 udah meeting. Siang sampai sore kerja terus pulang."

Mengejar HadirmuWhere stories live. Discover now