17 : Salah

2.4K 210 9
                                    

Author’s PoV

Citra sedang termenung di ruangan kerjanya sambil menatap bangku kosong tempat Anna biasanya berada. Sudah tiga hari Anna tidak masuk kantor sejak kejadian tidak mengenakkan itu.

Citra merasa sangat bersalah atas perbuatannya terhadap Anna. Ia sendiri tidak habis pikir bagaimana bisa menjadi sangat emosi hingga setega itu menampar Anna?

Perempuan yang biasanya kalem ini mengingat bagaimana ekspresi dan tatapan terluka Anna setelah ia menamparnya. Hal itu terekam jelas dalam ingatan Citra hingga ia sendiri merasakan hatinya turut sakit.

Hanya gara-gara cemburu, ia jadi bertindak kasar pada Anna.
Cemburu? Benarkah karena cemburu? Atau Citra merasa tersulut emosi karena Anna mengungkit soal Diana?

Entah, Citra pun masih bimbang dengan perasaannya. Yang jelas, ia merasa kesal waktu melihat Anna mencium Kineta. Dia tidak suka melihat kedekatan mereka lebih dari hubungan pertemanan dan tidak rela jika Anna sampai berpacaran dengan Kineta.

Di samping rasa bersalahnya, Citra pun mengkhawatirkan keadaan Anna. Dia memikirkan apakah Anna sekarang baik-baik saja?

Tiga hari ini pikirannya kacau karena Anna. Anna sudah memblokir nomornya sehingga ia kesulitan menghubungi Anna untuk meminta maaf. Citra mencoba datang ke apartemen Anna namun pintu tidak pernah dibuka untuknya.

Citra berpikir mungkin kini Anna membencinya. Wajar sih. Dia sudah keterlaluan dengan menyebut Anna murahan ditambah ia telah bertindak kasar.

Tapi bagaimanapun Anna menolak kehadirannya saat ini, Citra tetap akan berusaha untuk meminta maaf pada Anna. Dia mengetahui dirinya sangat bersalah dan ingin mencoba memperbaiki. Sebelum kejadian ini, hubungan mereka baik-baik saja bahkan bisa dibilang mulai dekat.

Citra yang biasanya tertutup mulai bisa membuka dirinya pada Anna sedikit demi sedikit. Ia merasakan Anna dapat memberikan kenyamanan untuknya. Anna juga yang dapat membuatnya tertawa lagi sejak ia mati rasa karena kepergian Diana. Citra sadar akan perubahan kecilnya itu. Namun mungkin ia terlambat saat menyadarinya.

Citra juga tau dirinya bisa saja kehilangan Anna jika ia terlambat bertindak.

Setelah lama berpikir, ia memutuskan untuk menghubungi Kineta dan meminta bantuannya.

"Halo?"

"Halo Kin, gue mau tanya soal Anna."

"Anna baik-baik aja. Lo jangan ganggu dia lagi."

"Kin, gue mau minta maaf. Gue sadar sesadar-sadarnya kalo gue salah dan gue cuma mau ketemu Anna untuk minta maaf. Gue juga ga tenang karena gue khawatir sama Anna."

"Lo baru sadar sekarang? Kemaren ga sadar? Lagi pingsan lo kemaren?"

"Anna di mana, Kin?"

"Ada sama gue."

"Gue mau ketemu dan mau ngomong sama dia. Kalian dimana?"

"Dia ga mau ketemu lo lagi."

"Kin, please. Gue juga minta maaf sama lo kalo apa yang gue lakukan sama Anna bikin lo sakit hati."

"Anna yang bilang ga mau ketemu lo dan ga mau diganggu sama lo. Lo udah kelewatan banget, Cit. Bisa-bisanya lo tampar Anna sampe-sampe dia sakit."

"Anna sakit?"

"Ya sakitlah, bego! Lo ga liat memar di pipinya? Lo mau gue tabok supaya rasain apa yang Anna rasain?"

"Kin, gue serius. Kasih gue untuk ketemu Anna."

"Sebelum ketemu Anna, temuin gue dulu. Gue kirim alamatnya."

Mengejar HadirmuWhere stories live. Discover now