Mengejar Hadirmu

5 : Kineta - Bimbang

Kineta's PoV

Aku merasakan ada yang berbeda dari sikap Sherin padaku. Dia menjadi lebih perhatian. Memang dia selalu ramah kepadaku, hanya saja kali ini terasa lain.

Caranya menatapku pun berbeda. Lebih berbinar. Tidak ketinggalan senyum yang selalu mengembang di bibirnya. Mungkin sama seperti ketika aku memandang Anna. Tatapan memuja dan penuh cinta.

Apakah itu artinya Sherin menyukaiku? Jika ya, bagaimana bisa? Rasanya aku tidak pernah bertindak berlebihan padanya. Hanya bersikap selayaknya kepada teman.

Dan jika benar Sherin menyukaiku, bagaimana aku harus meresponnya? Sejak dulu aku menyukai Anna dan Sherin pun mengetahui perasaanku terhadap Anna.

Kuakui, aku merasakan kenyamanan saat bersama Sherin. Perhatiannya membuat hatiku menghangat karena ada yang menyayangiku.

Jika diingat-ingat lagi, aku lebih sering tersenyum dan tertawa ketika sedang menghabiskan waktu bersamanya.

Seperti saat ini, aku tersenyum saat mengingatnya. She makes me happy, I think.

Perilaku Sherin tidak pernah berlebihan. Dia hanya menjadi dirinya yang tenang, cerdas dan dewasa. Dia tidak banyak berbicara. Singkat, tapi tepat sasaran. Apa yang dikatakannya juga positif.

Bisa dibilang, Sherin adalah penghiburku di saat aku kecewa karena Anna. Meskipun aku masih bertahan dan tahan banting menghadapi kerasnya Anna, tetap saja terkadang aku merasa kecewa.

Kenapa dia tidak mau memberiku kesempatan barang sedikit saja? Atau sekali saja dia mau mencoba menjalani relationship bersamaku. Daripada dia berhubungan dengan sembarangan orang dan sering berganti-ganti, lebih baik denganku yang sudah pasti setia.

Jika sudah seperti itu, biasanya Sherin akan menghibur saat aku bersedih karena Anna - lagi-lagi - menolakku. Dia memeluk dan menenangkanku saat aku kecewa karena sikap Anna.

Akhir-akhir ini aku jadi sering membandingkan Anna dengan Sherin. Anna yang selalu marah-marah jika aku mendekatinya dan Sherin yang selalu menyambutku dengan senyum manisnya. Anna yang menolak kehadiranku dan Sherin yang menerima keberadaanku dengan raut bahagia. Anna yang memandangku remeh saat aku ingin mengantarnya pergi - hanya dengan - menggunakan motorku dan Sherin yang tidak pernah keberatan jika kami bepergian naik motor.
Sherin memperlakukanku dengan lebih baik.

Apakah sebaiknya aku berpaling pada seseorang yang menyayangiku? Atau tetap bertahan dengan orang yang kusayang?
Lalu bagaimana dengan tekadku yang akan terus berjuang mendapatkan Anna?

Geez! Sepertinya aku membutuhkan kepastian diantara kebimbangan yang kini sedang kurasakan. Dan mungkin sebaiknya sekarang aku menemui Sherin, karena sepertinya aku...merindukannya...

To be continue

Published : 4 Januari 2020