18 : Citra - Terima Kasih, Sayang

2.3K 220 9
                                    

Citra's PoV

Aku baru saja tiba di Ngurah Rai pada pukul 7 malam waktu setempat. Aku datang kemari untuk menemui Anna.
Tadi pagi aku bertanya pada Pak Jimmy – staff HRD – perihal Anna yang sudah satu bulan ini tidak datang ke kantor.

Sejak kejadian itu Anna belum datang ke kantor lagi. Pak Jimmy mengatakan kalau Anna sedang ditugaskan ke Surabaya dan Bali selama satu bulan. Menurut jadwal, seharusnya dua minggu lagi Anna sudah kembali ke Jakarta tapi ternyata ia mengajukan cuti untuk extend sekaligus berlibur.

Mempertimbangkan masa kerja, jabatan, loyalitas dan hasil pekerjaannya yang selalu memuaskan, maka bagian HRD memberikan ijin dengan mudah untuk Anna.

Mendengar berita tersebut membuatku mengerang kesal karena harus menunggu lebih lama lagi untuk dapat bertemu dengannya. Sementara aku sudah sangat ingin menemuinya untuk meminta maaf.

Memikirkan Anna menjadikanku bodoh. Seharusnya dari kemarin-kemarin aku menanyakan Anna pada staff HRD.

Mengetahui Anna sedang berada di Bali membuatku impulsif dalam mengambil keputusan. Aku langsung memesan tiket ke Bali untuk keberangkatan sore ini. Thank God it's Friday, jadi aku bisa pergi selama 2 hingga 3 hari. Beruntung aku bisa minta ijin untuk pulang lebih awal karena memang semua pekerjaanku sudah selesai.

Begitu turun dari pesawat aku langsung mengaktifkan ponsel lalu menghubungi Pak Jimmy dan meminta bantuannya agar menghubungi Anna untuk menanyakan posisi Anna saat ini. Dari info yang diberikan oleh Pak Jimmy, Anna sedang dinner dengan sesama rekan profesinya di sebuah restoran seafood di Kuta. Aku segera memesan taksi dan menuju lokasi. Semoga kali ini aku bisa menemuinya.

Aku sampai di resto yang dimaksud hampir jam 8 malam karena jalanan macet, padahal jarak dari bandara ke Kuta terbilang dekat. Begitu memasuki resto, mataku langsung mencari-cari dimana Anna berada.

Resto yang tidak terlalu luas memudahkanku untuk menemukan Anna. Aku dapat mengenalinya meskipun di tengah keramaian. Dari jarak yang masih agak jauh, aku dapat melihat Anna sedang duduk bersama seorang wanita.

Setelah tau posisinya, aku mencari meja kosong yang berada tidak jauh dari Anna. Persis di belakangnya masih ada meja kosong.

Mataku terus tertuju pada Anna saat berjalan ke meja kosong tersebut. Dia dan temannya itu terlihat sedang tertawa lepas. Dalam hati aku bersyukur bisa melihat Anna tertawa lagi. Semoga keadaannya baik-baik saja.

Seorang pramusaji menghampiriku setelah aku duduk. Aku memesan french fries dan hot lemon tea. Duh, jauh-jauh ke Bali hanya pesan kentang goreng dan teh manis. Apa boleh buat, tujuanku kemari bukan untuk menikmati makan ataupun berlibur.

Aku mengisi perutku dengan kentang goreng yang sudah tersaji di mejaku. Mataku sesekali memandang berkeliling seolah-oleh memperhatikan suasana resto pinggir pantai ini agar tidak terlalu kentara kalau aku sedang 'mengintai' Anna.

Beberapa kali mataku beradu pandang sepersekian detik dengan teman Anna. Mungkin lama-lama ia mengetahui jika aku sedang memperhatikan mereka. Aku terus menatapnya setelah ke-gap untuk ke-empat kalinya. Hingga akhirnya Anna menoleh ke belakang dan melihatku.

Aku tersenyum pada Anna, mengangkat sedikit gelasku dan berkata cheers tanpa suara. Dia berbalik lagi pada temannya. Tidak lama kemudian, temannya itu berdiri mendekati Anna dan mencium pipinya.

Aku refleks memalingkan wajah ketika melihatnya. Yeah, aku cemburu. Kupejamkan mata dan menarik nafas dalam untuk mengendalikan diri. Jangan sampai aku lepas kontrol seperti sebelumnya.

Aku melihat pada Anna lagi. Temannya sudah tidak ada. Anna sedang meminum beer di gelasnya saat aku berdiri dan berjalan ke mejanya. Dari belakang, kupakaikan jaketku padanya lalu duduk di hadapannya. Dia diam saja.

Mengejar HadirmuWhere stories live. Discover now