2 : Anna - Gangguan

3.5K 303 5
                                    

Anna - Cewek mungil, cantik nan ramah namun selalu bersikap ketus pada Kineta karena merasa terganggu dengan segala ucapan maupun perbuatan yang dilakukan oleh Kineta.

Anna's PoV

Aku lelah menghadapi usaha Kineta yang begitu gigih ingin menjadikanku kekasihnya. 3 tahun yang lalu, dia mengungkapkan perasaanya padaku, yang ternyata sudah dipendamnya sejak kami mulai kuliah. Cukup lama.

Kedekatan kami selama kuliah ternyata disalah-artikan olehnya. Aku juga memang salah. Aku menikmati hubungan pertemanan kami dan perlakuan manisnya padaku. Aku tidak menyadari bahwa ia menaruh hati padaku.

Selama ini aku dekat dengan banyak wanita tanpa terikat status. Aku pun merasa hubunganku dengan Kineta hanya sebatas itu, meski dengan kenyataan bahwa kami berstatus sebagai teman. Dia teman yang baik.

Sampai suatu hari dia menyatakan isi hatinya. Aku tidak pernah menyangka bahwa ia menyukaiku.

Aku merasa bersalah saat mendengar penuturannya, karena aku tau pasti bahwa aku tidak akan bisa membalas perasaannya. Tapi aku juga tidak ingin memiliki hubungan yang lebih dari teman.

Selama ini, aku menjalani hubungan tanpa status karena belum ada yang bisa membuatku jatuh cinta. Termasuk Kineta.

Setidaknya hingga tiga bulan yang lalu, saat datang seorang karyawan baru yang ditempatkan di divisiku. Saat ia datang, mataku langsung tertuju padanya. Sosoknya yang misterius membuatku penasaran untuk mengenalnya.

Kembali pada Kineta, sebenarnya ia merupakan sosok yang ideal untuk dijadikan pasangan. Dia baik, lucu, menyenangkan, rajin dan yang terpenting dia peduli padaku.

Aku berusaha membuatnya berhenti menyukaiku dengan cara menjauh darinya. Kurasa dia layak mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku. Daripada aku yang tidak memiliki rasa apa-apa padanya, terlebih lagi kini aku menyukai seseorang.

Apapun perbuatanku padanya, aku akan tetap menyakitinya. Baik itu menerimanya tanpa memiliki rasa yang sama atau menolaknya serta bersikap jahat padanya. Keduanya tidak menguntungkan bagi Kineta.

Aku tidak pernah membencinya. Pernyatannya padaku dulu tidak pernah membuatku membenci dirinya. Aku justru bingung dengan apa yang harus kulakukan padanya agar dia mau mundur.

Tapi lama-lama aku juga lelah. Lama-lama aku mulai terganggu. Hanya merasa terganggu. Aku tetap tidak sampai hati untuk membencinya.

Dia sering muncul di setiap ada kesempatan. Sekalipun aku menghindar, dia selalu punya cara untuk hadir di keseharianku. Tiba-tiba dia sudah ada di depan pintu apartemenku saat aku mau berangkat kerja. Menampakkan diri di cafe langgananku setiap jam makan siang. Menungguku di atas motornya ketika jam kerja sudah berakhir. Mengajakku untuk menonton atau jalan saat weekend. Datang pada tengah malam untuk memberikan surprise waktu aku berulang tahun. Banyak cara yang dia lakukan.

3 tahun ini dia selalu begitu dan aku selalu mengabaikannya. Anehnya, dia tidak pernah menyerah. Apakah dia tidak merasa bosan dengan setiap penolakan yang kuberikan?

Salah seorang teman kantorku yang mengetahui usaha Kineta untuk mendapatkanku pernah bertanya, "kenapa lo ga kasih dia kesempatan? Lo coba dulu deh jalanin sama dia. Coba rasain apakah lo merasa nyaman atau ngga saat bersama dia? Usaha dia patut diacungi jempol. Kalo ada orang yang mau melakukan itu untuk gue, udah pasti gue ga perlu mikir lagi untuk nerima dia."

Ya, aku tau usahanya itu memang patut dihargai. Tapi bukan olehku. Hatiku tidak (bisa) memilihnya.

"Tar dia bosen loh ngejar-ngejar lo tapi ga dapet-dapet. Kalo saat itu tiba, jangan sampai lo nyesel."

"Gue malah nunggu saat itu tiba."

"Yakin?"

"Sepertinya begitu."

"Semoga aja lo ga sampe nyesel."

Yah, semoga.

To be continue

Published : 25 Desember 2019

Mengejar HadirmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang