Prolog

2.2K 144 15
                                    

"Naruto, aku ingin kamu berjanji satu hal padaku," ujar Edward berbisik dengan nada rendahnya. Ia menatap calon istrinya itu dengan tatapan yang menunjukkan kecemasannya. Kedua tangan Edward meraih dan menggenggam kedua tangan mungil Naruto di atas pangkuannya.

Gadis itu memiringkan kepalanya. "Apa?" tanyanya menatap Edward di mata. Ibu jarinya mengusap pelan permukaan kulit tangan Edward yang semakin mendingin. "Tenanglah. Jangan cemas," imbuhnya dengan suara lembut.

Edward mengambil napas. "Ketika kita di dalam, jangan pernah menjauh dariku." Edward mengeluarkan ultimatumnya, "berjanjilah!" tuntut lelaki itu.

Naruto mengangguk. "Aku berjanji." Lalu ia mendekatkan tubuhnya dan berbisik, "Ed, apa mereka sudah tua seperti kakek-kakek??" tanyanya salah fokus.

Edward yang tengah serius langsung buyar. Dia tersenyum geli dan menghela napas karena bahkan kekasihnya sama sekali tak khawatir. Ia mengangguk dan menggeleng membuat tanda tanya di wajah kekasihnya semakin terlihat.

"Mereka, tapi tidak menyerupai kakek-kakek," jawab Edward seraya terkekeh karena pertanyaan lucu si pirang.

"Apa mereka sama tampannya denganmu?" tanya Naruto lagi dengan sangat penasaran. Tapi, sesaat kemudian gadis pirang itu memundurkan tubuhnya. "Ah, sepertinya tidak."

Edward mengerutkan kening. "Kenapa?"

Naruto tersenyum lebar dan menangkup wajah sang kekasih. "Kamu, 'kan, yang paling tampan!"

My Kunoichi: Our Love and StoryWo Geschichten leben. Entdecke jetzt