t h i r t y s i x

716 155 106
                                    

[36]
When To Strike

...

A/N :

Aku mengerti kalau setelah membaca ini, pembaca ESP akan terbagi menjadi dua kubu, kubu Raja-Feli dan Raja-Nessa.

Tapi aku mohon, aku mohon dengan terangat sangat, jangan ada yang baperan dan membawa ini ke dunia nyata.

Tolong ingat kalo aku sayang mereka semua, dan aku gak bakal ninggalin nasib mereka satu lebih baik dari yang lain.

Terlepas dari siapa yang dapet Raja pada akhirnya, bukan berarti mereka kalah.

Mereka cuma gak jodoh sama Raja. Di ceritaku. Oke?

...

MOVE-ON tidak segampang kata-kata.

Radit memang sempat menghiburnya, tetapi itu tidak berarti ia berhasil menggantikan Raja.

Vanessa tetap mendapati dirinya kembali pada sang kakak kelas jangkung dengan nama megahnya.

Semuanya mengenai lelaki itu, terasa mengesankan. Semacam ada magnet yang menarik pandangannya. Mau dia sekedar lewat atau mendadak muncul di ujung teratas tangga, Vanessa mendapati pandangannya selalu tertarik pada pemuda itu.

Dan Raja tampaknya tidak menyadari.

Kebanyakan kalinya ia berjalan sendirian. Terkadang Arjuna di sisinya.

Dan kadang, ini kadang yang lama-kelamaan berubah menjadi sering, Felicia Yudhoyono akan mengekorinya.

Vanessa tidak mengerti lem macam apa yang bisa membuat keduanya sering bersama.

Kalau dipikir-pikir, tidak ada urusan jelas yang bisa mengikat seorang ketua OSIS dan seorang senior pendiam.

Tidak masuk akal!

Vanessa sendiri saja yang sudah bisa dibilang dekat dengan Raja, tidak bisa tanpa malu tiba-tiba menghampirinya tanpa alasan. Jadi alasan apa yang digunakan Felicia Yudhoyono itu??!

Apa dia benar-benar menggunakan pelet?

"Lo liatin gitu pun gak bakal misahin mereka kale," komentar Radit yang daritadi berdiri di sebelahnya dengan tangan terlipat.

Oh, Vanessa nyaris lupa mereka sedang dalam perjalanan mengumpulkan tugas bahasa.

Gadis itu menoleh sebentar sebelum menghela napas kesal, menghentak-hentakkan kakinya. "Lo liat itu??"

Radit memutar bola mata, mengarahkan pandangannya ke kedua insan yang sedang sibuk mengobrol di ujung sana.

Raja tampaknya sedang meneliti semacam buku besar di depannya sambil sesekali menunjuk-nunjuk, sementara Felicia berdiri di sebelahnya menjelaskan sesuatu. Keduanya kerap tertawa, mengejutkan sejujurnya melihat seberapa cepat keduanya mendekat.

"Mereka jadi makin dekat ya?" tanya Radit heran, membuat gadis di sebelahnya mendorong tubuhnya kesal.

"Gak usah lo tunjukkin juga gue punya mata untuk ngeliat!!" ngegas Vanessa sambil membuat gerakan mencolok-colok mata.

Radit tertawa gemas sebelum berjalan mendahuluinya. "Lagian lo pun lucu. Kalo lo beneran naksir dia yah lo gerak dikit. Masa lo nonton aja? Ibarat kalian lagi balapan nih ya, lo uda tau Kak Feli mau nikung, dan lo tetep diem aja pake kecepatan lo yang semula?"

Exam Service Provider | 02-04lineWhere stories live. Discover now