f i v e

1.3K 293 45
                                    

[5]
History

...

Scroll up, manatau kelewatan bab keempat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Scroll up, manatau kelewatan bab keempat.

Waktu itu aku memang republish, tapi ada update sekalian.

...

LANGKA sekali melihat aturan dilanggar oleh si pembuat aturan, itulah yang dipikirkan Raja ketika melihat Felicia Yudhoyono dan Devan Adhitama berduaan di salah satu pojokan lorong.

"Gila, ada yang mojok," bisik Arjuna sambil menyikutnya pelan.

Raja mengangguk dan bergumam, "Gua tahu."

"Mau difoto?"

Raja mengangguk lagi, bergeser memberi tempat bagi temannya itu untuk menjulurkan ponsel dan memotret kejadian langka itu.

"Felicia Yudhoyono," gumam Raja sambil mengecek foto yang diambil Arjuna. "Devan Adhitama. Pastikan lo nangkep muka mereka jelas-jelas. Manatau nanti diperlukan."

Arjuna mengangguk lagi, mengambil beberapa gambar sebelum menyimpan ponselnya ke dalam saku celana.

"Cewek pertama di sekolah kita yang menang pemilihan Ketos," kata Arjuna masih mengawasi gerak-gerik kedua insan itu yang sekarang berdekatan. Felicia Yudhoyono tampak berjinjit sedikit untuk berbisik di telinga Devan, sementara lelaki itu juga menunduk untuk menjajarkan telinganya dengan gadis itu.

Raja memalingkan wajah, berjalan menjauh dengan kedua tangan dalam saku celana. "Sekarang gua nyesel kenapa ga kasih suara untuk si Samuel."

Arjuna terkekeh, menyamakan langkahnya dengan temannya itu. "Makanya waktu mereka kampanye itu didengerin, bukan malah tidur. Lo ga ngeliat seberapa antusiasnya cewek-cewek waktu dia ngomong. Seharusnya lo uda bisa ngira-ngira dia bakal menang."

"Gua mana tau," balas Raja dengan nada agak jengkel. "Gua kan coblos asal. Awalnya kasian doang pikirnya ga ada yang bakal mau milih dia. Ternyata cuma beda satu suara."

"Kalo lo coblos Samuel, bisa-bisa sekarang Samuel yang dapat posisinya," tambah Arjuna sambil menyengir.

"Sialan lo."

Arjuna tertawa lepas. "Yaudah gapapa, bagus juga. Kalau ke depannya nanti ada apa-apa sama si ketos itu kita bisa pake ini foto untuk ngancem."

Raja mengangguk setuju. Keduanya kini berjalan melewati lorong terbuka yang mengelilingi lapangan.

"Nessa lagi penjas tuh," kata Arjuna tiba-tiba, membuat Raja segera membawa pandangannya ke bawah lapangan.

Gadis yang dimaksud itu, dengan rambut panjang terikat rapi dan tubuh tingginya yang terbalut pakaian olahraga biru gelap, tampak sedang bermain bulutangkis di bawah sana.

Exam Service Provider | 02-04lineWhere stories live. Discover now