[REVISI] Sebenarnya ada apa?

279K 17.2K 1.6K
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Belum sempat Jennie melangkah ke kamar, Reygan sudah mencekal tangannya. "Maksudnya butuh waktu itu gimana? Kamu pikir kita masih ABG yang masih pacaran yang seenaknya minta break?"

Jennie berbalik. "Bukan gitu juga maksudnya! Kita cuman butuh waktu aja. Kalo emang, kamu mau kembali sama Fannesa ya silahkan. Sementara aku, bakal mundur, bakal fokus sama kuliah aku, dan kita pisah."

"Jen! Mulut kamu enteng banget ngomong pisah, ya ngapain break, kalau emang masih bisa diomongin? Apalagi sampe pisah. Jangan kaya anak kecil."

Jennie melepaskan cekalan tangan Reygan. "Bukan kaya anak kecil Mas! Aku cuman butuh waktu aja. Masing-masing buat sementara."

"Ya buat apa aku tanya, buat apa?!"
Reygan memasukkan tangannya ke celananya, menatap Jennie. "Buat apa kaya gitu, kamu itu istri aku, kita udah nikah, kalo ada masalah ya diomongin, bukannya malah minta break kaya gini."

"Giliran kamu yang salah, minta diomongin baik-baik. Giliran aku? Kamu marah, bentak-bentak aku, pergi seenaknya dari rumah."

"Aku cuman minta waktu, aku capek banget. Kamu paham nggak sih, kalo aku ketakutan tiap waktu, aku takut kalo misalnya kamu bakal balik ke Fannesa. Dengan kamu nganterin dia, sampe apartemen, makan bareng, nonton, itu bikin dia semakin bebas masuk ke rumah tangga kita! Itu malah nambah ketakutan aku!"

Reygan terdiam.

"Sekarang aku balik keadaannya, aku yang kaya gitu sama cowok lain, nonton, makan, ciuman di apartemen.  KAMU MARAH NGGAK?!"

Reygan mengetatkan rahangnya, membayangkannya saja sudah cukup membuatnya emosi.

"Kamu egois. Nggak semua bisa dibicarakan baik-baik. Kesalahan kamu ini fatal. Jangan sampe aku nyesel ngasih kamu kesempatan." katanya lalu berbalik, menuju kamar sambil membanting pintu kamar.

Reygan mengusap kasar wajahnya, lalu duduk di kursi makan, meredam emosinya.

******

Jennie mengeringkan rambutnya dengan handuk, bercermin di depan meja rias. Foto-foto yang diberikan Tama selalu saja menghantuinya, membuatnya kepikiran.

Jennie menuruni tangga, melihat Reygan yang tertidur sambil menutup matanya dengan tangan. Jennie lantas, bergerak menuju dapur, membuat sarapan.

Reygan membuka matanya, mengedarkan pandangannya, badannya sakit setelah semalaman di sofa, lalu menemukan Jennie sedang menyiapkan makanan diatas meja.

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now