[REVISI] A Statement

332K 20.1K 4.1K
                                    

Reygan Aditama & Jennifer Alasya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reygan Aditama & Jennifer Alasya

                                    ****

Reygan menatap sinis perempuan dihadapannya. "Apa lo bilang? Ulangin."

"Aku nyesel nolak kamu dulu Gan. Nyesel banget."

Reygan tertawa meremehkan. "Kenapa? Udah nggak ada pemasok duit? Bukannya pacar lo anak bos?"

"Gan, aku minta maaf. Ternyata, aku masih sayang sama kamu."

"Bullshit lo! Lo cinta uang gue, bukan gue!"

Mata Fannesa berkaca-kaca. "Gan, please. Kasih aku kesempatan kedua, aku mau jadi yang kedua. Nggak papa."

Reygan maju, menatap tajam perempuan itu. "See? Lo menunjukan sisi murahan dalam diri lo. Makin bikin gue jijik."

Laki-laki itu bangkit, berdiri. Namun, Fannesa menahan lengannya, lalu mendorong Reygan ke sofa, dan duduk di pangkuan Reygan, melumat bibir laki-laki itu. 

Tubuh Reygan membeku. Keahlian Fannesa ketika menciumnya memang tidak main-main, keahliannya membuat Reygan terlena, lalu tanpa sadar membalas perempuan itu.

Fannesa tersenyum tipis, lalu melepas pagutan mereka. "Kamu masih respon aku. Aku yakin kita masih saling cinta."

Reygan menatap Fannesa, membeku ditempatnya, lalu meludah di wajah perempuan itu. "Gue nggak bakal ikut kemauan lo! Minggir lo!"

Fannesa tersenyum manis, mengambil ludah Reygan di wajahnya dengan jari, lalu menjilatinya layaknya permen. "Kita bisa diam-diam di belakang istri kamu. Iya kan?"

Reygan mendorong perempuan itu, lalu berdiri. "Berhenti ganggu gue dan istri gue. Lo ada pacar, jaga perasaan dia."

"He's never be better than you. Kamu masih jauh lebih baik Gan. Dibandingkan dia."

Reygan melangkah ke arah pintu utama, sambil mengusap kasar mulutnya. Lalu tersentak, ketika Fannesa memeluknya dari belakang lalu menangis disana.

Fannesa terisak. "Gan, kamu pikir tujuh tahun bisa aku lupain kamu gitu aja? Nggak Gan."

"Lo jangan gini, biar gimanapun lo sendiri yang buat ini jadi kaya gini. Dan, berkat lo gue bahagia sekarang. Seperti yang lo bilang waktu di restoran jepang waktu itu, kita jalan sendiri-sendiri."

Fannesa memeluk Reygan erat. "Gan, aku rela kaya tadi, cuman biar kamu sama aku."

"Gue nggak mau. Lo tau gue, dari dulu soal perasaan gue selalu serius. Kalo gue bilang gue sayang, berarti gue beneran sayang. Begitu juga sebaliknya. Dan, gue rasa kita nggak pantas jadi teman. Kita jadi orang asing aja, lupakan semua kenangan tujuh tahun sialan itu."

Hi, Captain! [COMPLETED]Where stories live. Discover now