PART 45

68.3K 4.6K 693
                                    

"Besok resepsinya dan sekarang Aluna nggak ada. Dia kemana Alaska?!" bentak Wira. Dia tersulut emosi lantaran Alaska tidak mengabarinya jika Aluna menghilang selama beberapa hari. Padahal jelas-jelas Alaska tahu tanggal temunya adalah esok.

Dia menoyor kepala Alaska.

"Nggak becus kamu jadi suami!"

"Kalo udah gini susah buat dibatalin, Ska. Lo suka nggak mikir dulu sih," kompor Andin. Sepupunya itu bersama Jasmin, Gisel dan Fina baru pulang kemarin lusa setelah izin karena ada acara keluarga yakni resepsi pernikahan Alaska dan Aluna.

Alaska naik pitam tapi berusaha sabar. "Oke gue ngaku salah. Tapi tolong dong maklumin, gue juga nggak tinggal diem kali. Gue udah nyari tuh cewek kemana-mana tetap nggak nemu," sengitnya tidak terkalahkan.

20 menit lalu Alaska baru sampai di kediaman Megan. Dia memberitahukan bahwa Aluna menghilang. Alaska salah sasaran kali ini. Prediksinya Aluna akan segera kembali dalam waktu dekat, namun ternyata sampai detik ini pun batang hidung gadis itu tak kunjung terlihat.

Hari sudah malam. Kediaman Megan penuh dengan keributan mengenai mempelai wanita yang mendadak dikabarkan hilang.

Puas dicaci maki dan dibentak, Alaska memutuskan untuk pulang. Berharap esok Aluna akan datang. Setelah Wira meyakinkan pada seluruh keluarga akan mencari Aluna detik itu juga, setidaknya dapat membuat Alaska lega karena undangan mereka sudah tersebar semua meski tidak banyak mengundang tamu nanti.

***

Alaska memarkirkan motornya di garasi lalu menutup pagarnya. Tidak ada mang Ujang sedikit menyulitkannya saat akan keluar masuk rumah atau membuka pagar sendiri. Ribet.

Langkah besarnya membawa Alaska kedalam kamar. Dia ingin segera merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk. Menatap gaun pengantin dengan setelan kemeja yang sudah dipilihnya beberapa hari lalu untuk dia dan Aluna kenakan nantinya hanya akan menjadi pajangan saja.

Matanya meneleti setiap sudut ruangan. Hampa. Ada kerinduan terselip didalamnya.

Benda persegi panjang putih menarik perhatiannya diatas meja belajar Aluna. Sepengetahuannya rumah ini dia kunci dan tak ada apa-apa di meja itu sebelumnya.

Alaska beranjak mengambil benda tersebut. Sebuah kertas bertuliskan~

To : Alaska Putra Megantara

Dia duduk diujung ranjang, memangku sebelah kakinya lantas membuka perekat yang menutup amplop. Mengeluarkan secarik kertas dari dalam amplop tersebut.

Ada dua kertas. Alaska memilih membaca kertas yang besar dulu.

Baru saja membeberkannya, Alaska langsung terhenyak. Surat cerai dari Aluna!

"Surat cerai? Maksud dia apa? Besokan kita mau ngadain resepsi!" Makin bertambahlah pening di kepalanya.

Kemudian, dia beralih pada kertas yang lebih kecil. Usai menaruh surat cerai di pahanya.

To : Alaska Putra Megantara.
From : Aluna Nagasuara.

Tidak banyak yang bisa diharapkan dari perempuan seperti akukan?
Terima ini sebagai tanda terima kasih dari Aluna, aku yakin kakak pasti seneng bacanya karena nggak harus susah payah ngejalanin skenario yang dibuat kemarin.

INSEPARABLE (SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now