PART 14

58.6K 4.8K 407
                                    

Kevin mengedarkan pandangannya dan matanya berhenti pada Aluna.

"Eh, bisu dari kapan disitu? Kok nggak manggil gue sih," ujar Kevin.

Syeril mengerlingkan matanya. "Mau manggil gimana sih kan bisu."

"E--eh iya lupa." Kevin menggaruk tengkuknya sambil menatap Aluna dengan senyum kikuk. Dia berpindah tempat duduk ke meja Aluna.

Aluna menatapnya sebentar pasalnya dia masih takut bertemu dengan Kevin. Cowok yang dengan terang-terangan mencium pipi Aluna dihadapan anak Gen-T yang lainnya. Sudah cukup keterlaluan ditambah Alaska yang sama sekali tidak peduli. Masa sih dia tidak melihat posisi Kevin yang ketika itu sedang mencium Aluna? Alunakan istrinya masa Alaska diam saja sang istri diperlakukan senonoh begitu.

"Kenapa sih lo, ogah banget ngelihat gue kayaknya?"

Dalam hati Aluna mengiyakannya. Dia mengaduk-ngaduk jus mangga miliknya saja ketimbang mendengarkan dan memperhatikan cowok urakan didepannya ini.

"Woy! Kenapa sih? Lihat gue bentar coba," pinta Kevin.

Aluna meliriknya sebentar. Hanya bertahan 2 detik setelah itu kembali fokus pada minumannya.

"Lo pikir gue bakal nularin HIV apa sampe ngelihat muka gue gitu banget."

Kevin berdecak karena Aluna selalu menghiraukannya. Cewek itu sepertinya lebih tertarik pada jus mangganya.

"Manisan gue kali daripada jus mangga lo," cibir Kevin.

"Lun ih!" Akhirnya Kevin berteriak didepan wajah Aluna saking kesalnya dengan Aluna.

"Kacang, kacang, kacang---mau kacang mas? Ada kacang panjang, kacang polong, kacang ijo, kacang-kacangan juga ada," kekeh Rian sembari melempar kulit kacang pada Kevin.

"Ish, sialan lo Yan!"

"Ah lo mah nggak bisa diajak bercanda Lun." Kevin kembali duduk dan masih berusaha menggoda Aluna.

Aluna sudah naik pitam dibuatnya. "Apa?"

"Apa doang? Gue ngomong panjang lebar loh dari tadi."

Syeril berdecih, "bisu aja banyak gaya najis!"

Kini Aluna mengangkat kepalanya hingga menatap Syeril intens. Tidak bicara hanya menatap tapi mampu membuat Syeril marah padanya. Gadis itu bangkit dari duduknya, merebut gelas berisi jus mangga yang tinggal sedikit lalu menumpahkannya ke wajah Aluna.

"Berani lo natap gue kayak gitu, huh?!" bentaknya.

Aluna tetap diam. Lebih memilih membersihkan jus di wajahnya. Alhasil baju Aluna juga ikut basah sampai tercetak bercak kuning. Dia beranjak pergi meninggalkan kantin. Namun pergelangannya dicekal oleh Alaska.

Mata mereka bertemu beberapa detik. Sebelum akhirnya sebuah tamparan melesat dipipi mulus Aluna. Tamparan Alaska yang ketiga kalinya.

Plak!

"Jangan sekali-kali lo natap Syeril kayak gitu bisu!"

Setelah kejadian itu Aluna berlari keluar kantin. Matanya berkaca-kaca, air matanya sudah tak dapat dibendung lagi dan Aluna menangis.

"Alaska tadi itu?"

"Lo serius nampar orang?"

"Gila Ska. Keji lo ih. Serem."

"Serem darimananya sih, orang dia belain gue kok!" decak Syeril.

Aluna berlari kebelakang sekolah, menangis tersedu-sedu dibawah pohon. Salahkah dia hanya menatap Syeril seperti tadi? Begitu besarkah rasa benci Alaska padanya sampai tega menampar Aluna karena hal sepele seperti tadi? Di kantin, ramai dan hampir semuanya melihat kearah mereka tadi. Aluna malu!

INSEPARABLE (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang