Chapter 73 - Dimitri true identity

5.7K 440 174
                                    



HELLO GENGS!!
apa kabar kalian? sehat kan? jaga kesehatan kalian dengan baik ya🥺❤️
gimana kabar self quarantine kalian?
kana bener-bener gabisa nulis chapter kalo di rumah mulu😂😂😂
udah saikit + gak bisa mikir pula🙈🙈
mohon maklumi ya kalo updatenya agak telat untuk kedepannya:")
tapi, apapun itu semoga semua ini segera berakhir🙏🏼
stay safe seyeng2 aqu!
❤️❤️

xoxo,
kana

***

Ujung bibir Amel berkedut sendiri ketika ia mendengar ucapan Dimitri barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ujung bibir Amel berkedut sendiri ketika ia mendengar ucapan Dimitri barusan. Menggelengkan kepalanya dengan pasrah, ia hanya bisa menyandarkan kepalanya pada bahu Gavin yang masih duduk disisinya sedari tadi.

 Menggelengkan kepalanya dengan pasrah, ia hanya bisa menyandarkan kepalanya pada bahu Gavin yang masih duduk disisinya sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ini benar-benar...." ucapannya mendadak terhenti seketika begitu ia memikirkan sebuah kemungkinan yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya beberapa saat yang lalu.

"Hey, Dimitri...apakah luka ini disebabkan oleh Alessio?"

Kemungkinan itu muncul dalam pikiran Amel begitu ia mulai mengerti situasi Dimitri saat inu. Terutama ketika ia melihat posisi luka yang dimiliki oleh Dimitri sangat sesuai dengan karakter Alessio setiap kali ia mulai memutuskan untuk turun tangan dalam menyelesaikan masalah.

Ekspresi kaget langsung mewarnai kedua mata hitam Dimitri begitu ia mendengar pertanyaan tersebut. Ia benar-benar tidak menyangka perempuan mungil ini dapat menebak hal tersebut dengan sangat akurat. "Bagaimana kamu bisa mengetahuinya, sister-in-law?"

Mendengar konfirmasi dari Dimitri membuat Amel terdiam untuk beberapa saat. Tatapan rumit terpintas pada kedua mata abunya sebelum ia menghembuskan nafasnya perlahan. "Karena...cara seperti ini sangat sesuai dengan karakter Alessio setiap kali dia memutuskan untuk turun tangan. Laki-laki itu tidak akan pernah langsung membunuh targetnya begitu saja, Dimitri. He loves to act like a hunter and as a hunter he likes to hunt his prey. Dia akan menyakiti mangsanya dengan luka yang tidak akan langsung membunuhnya begitu saja. Kau tahu jenis luka seperti itukan? Seperti lukamu saat ini saja...hanya berjarak beberapa senti dari posisi pembuluh jantung sehingga mengakibatkan kamu kehilangan cukup banyak darah tapi, tidak sampai dapat membunuhmu dan luka seperti ini akan membuatmu menjadi rusa yang sudah kehilangan kedua kakinya, Dimitri" jawab Amel dengan tatapan serius yang mewarnai kedua mata abunya.

Forever YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang