PART 20

8K 263 3
                                    

"Yaudah Iyaa iyaa gua cerita nih" Ucap Disa, Bayu pun langsung melepaskan Tangan nya yang sedari tadi menggelayut di tangan Disa.

"Tapi..." Ucap Disa dengan ragu.

"Lu percaya kita Sa, kita pasti bakal nge-keep Rahasia lu kok.. Jadii nang nang aee" Ucap Rapli menyakin kan.

"Ko tumben Sa? Biasa nya neng." Timpal Bayu sembari terkekeh pelan.

"Suka suka dong kan mulut mulut gua" Ucap Rapli sewot.

"Eh monyet, kalo mao tengkar jangan disini ya Timing nya lagi ga pas" Celetuk Fika.

"Yaudah lanjut Sa" Perintah Bayu dengan memajang wajah serius nya.

"Lu masih inget kan sama cerita yang waktu itu gua ceritain di rumah Fika" Ucap Disa sembari memajukan Badan nya dan mengecilkan nada bicaranya nya. mereka bertiga pun menganggukan kepalanya.

"Masalah perjodohan lu?" Tanya Bayu dan aku hanya menanggapi nya dengan anggukan. Rapli dan Fika pun mulai memasang pendengaran nya dengan baik.

"Kenapa lagi?" Sambung Bayu.

"Minggu depan..." Aku pun diam menunduk dan memikirkan kembali apakah harus aku memberitahu mereka? Kalo engga di kasih tau mereka akan terus menerus menanyakan itu kepada ku. Namun jika aku beri tau nanti mereka pasti akan menertawakanku seperti kemarin. Ah.. Masa bodo lah..

"Woi" Teriak Bayu di kupingku membuat aku sedikit terkejut dan tersadar dari lamunanku.

"Ish! Gausah teriak" Ucap Ku sembari memukul pelan lengan Bayu.

"Misi Neng Geliss, Den Kasep.. teteh mau nganterin makanan" Ucap Teteh dengan akrab.

"Iya teh makasih" Ucap Rapli sembari tersenyum tipis.

"Emang ga ada guru neng dikelas? Bukan nya udah bel?" Tanya teteh kantin dengan raut wajah bingung, karna setaunya ini sudah masuk jam pelajaran tetapi kenapa masih ada murid di sini.

"Biasa teh langganan" Ujar Fika dengan santai. Teteh pun hanya Ber'oh'ria seraya mengerti apa maksut nya, teteh pun langsung berjalan meninggalkan kami di meja kantin.

"Coba lanjut.. minggu depan kenapa?" Lanjut Rapli sembari memakan Roti bakar nya.

"Tunangan." Aku menjawab pertanyaan Rapli dengan sedikit menundukan kepala.

"Uhukk" Rapli yang sedang asik memakan Rotinya sedikit Tersedak mendengar kata yang barusan keluar dari mulutku, ia menatapku dengan membulatkan matanya.

Bayu pun menganggkat Wajah ku menggunakan jari telunjuk nya. Ia melihat ku dengan lekat seakan mengerti apa maksut dari Kata itu tadi. Hingga tak sadar jika cairan bening sudah menetes dan membasahi Pipiku. Fika pun bangkit mendekati ku dan memeluk ku seraya menenangkan ku. Entah mengapa aku merasa tidak seperti aku yang biasanya hari ini. Aku tidak pernah langsung menangis jika mempunya masalah apapun, namun kali ini sungguh sulit untuk menyeka air mata ku agar tidak turun.

"Lo percaya sama gue ya Sa, apapun yang bakal terjadi sama lo ke depan nya.. lu harus selalu inget. Gue adalah orang pertama setelah keluarga lo yang bakal setia ada di sisi lo" Ucap Fika sembari mengusap setiap air mata yang jatuh. Tak lama Fika pun melepaskan pelukan nya dan kembali duduk di tempat.

Aku melihat ke arah Bayu karna sedari Fika kembali ketempat ia terus menerus menoel noel bahu ku, ketika aku mengalihkan wajah ku ke Bayu aku melihat dengan jelas ia sedang tersenyum senyum tidak jelas entah melambangkan apa senyum nya itu dan senyum itu membuat aku terkekeh geli.

"Nah gitu dong senyum" Ucap Bayu.

"Tenang aja neng.. kita pasti bakal selalu ada buat lo, jadi lo gausah takut" Ucap Rapli, akupun hanya menganggukan kepala ku sembari tersenyum kepada mereka. Setelah 10 menitan kami berada di Kantin.

"Damn!" Kata Bayu dengan raut wajah panik.

"Ngapa lu?" Tanya Fika sembari memasukan ponsel nya dalam saku baju.

"Udah selesai kan makan nya? Mending sekarang kita cabs kuy dari sini" Ujar Bayu dengan masih menampilkan raut wajah panik nya.

Rapli pun mengerutkan dahi nya karna tidak mengerti maksut Bayu yang menyuruh kita agar cepat pergi dari sana, karna setau kita pelajaran bu Endah masih setengah jam lagi jadi untuk apa cepat cepat pergi dari kantin.

"Rendi Dkk bos" Ucap Bayu pelan dan langsung beranjak pergi. Kami bertiga pun terbelalak di buat nya. Meskipun sudah sering mendapat hukuman dari ketOs dan teman teman nya ini entah mengapa kami berusaha agar selalu menghindar sekalipun sudah mendapat hukuman.

Kami pun segera bangkit dari duduk dan melangkah entah ingin kemana Yang penting menghindar aja dulu kalo ada Rendi. Urusan kemana nya itu belakangan.

"Selow aja Gais" Ucap Rapli kepada Kami. Rapli tu orang yang paling santai dan kalo emang dia harus berhadapan sama Rendi pun ia pasti akan terlihat biasa biasa saja.

Rapli dengan cepat merangkulku ketika kami mulai berpapasan dengan Rendi dan kedua teman nya. Sekilas Rendi melirik ke arahku dan akupun ikut sekilas melirik ke arah nya ketika kami berpapasan. Hingga mata kami saling bertemu.

Triingg~

Bel istirahat pun berbunyi, "Yu ah ke kantin" Ajak Chika.

"Gua udah kenyang Chik" Jawab Fika.

"Yaudah ga usah makan, temenin gue aja.. Ayolah Fik.. Saa.. ayolah" Rengek Chika.

"Iya iya nih di temenin gausah ngerengek gitu, tambah jelek muka lo" Ucapku.

"Enak aja, Yaudah ayo" Ucap Chika yang kemudian menarik lengan ku dan Fika menunu kantin.


◽️ ◾️ ◽️ ◾️ ◽️

Maap yaa temen temen apabila ada typo dan kalimat yang kurang jelas di dalam penulisan hehehe🙏🏼

H A P P Y
🧸 R E A D I N G 🧸

03 APRIL 2020

MARRIED WITH SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang