Saku masih senantiasa memejamkan matanya sembari menghirup udara itu dalam dalam. Mungkin setelah ini dia takkan selama ini berada di danau, ia akan lebih memilih menghabiskan waktunya berdiam di rumah atau malah mengurung diri di kamar. Hanya karena Hiro meninggalkannya demi menjemput Kei, ia rela jauh jauh ke danau tempat dimana ia selalu bermain semasa kecil.
Suara itu
Ia membuka matanya. Seolah sesuatu membuatnya beralih. Sebuah suara seperti alunan biola seakan semakin mendekat ke arahnya. Musik itulah yang membuatnya semakin penasaran. Satu lagu yang selalu mengingatkannya pada semua memori masa kecilnya, termasuk bersama Yamada.
Ini bukan kau kan?
Kembali ia berbalik melihat kebelakang. Namun tetap saja tak ada orang lain selain dirinya di sana. Ia seolah olah terjebak dalam pikirannya hingga lupa caranya kembali. Apa ini yang dinamakan deja vu? Sebuah perasaan dimana ia seolah kembali ke tempat semula yang pernah ataupun belum pernah sekalipun ia kunjungi.
Sesuatu jatuh tepat dari arah belakang. Dan itu sontak membuat Saku langsung berbalik dan menunduk. Itu sebuah surat. Mungkin itu surat yang sama seperti sebelumnya. Tapi kini dengan amplop yang berbeda. Terdapat gambar sebuah danau dan beberapa pohon musim semi yang mekar. Itu seolah menggambarkan keadaan Saku sekarang. Tunggu!! Apa dia (si pengirim) penguntit? Pasalnya dia selalu tau dimana Saku berada dan bagaimana suasana saat itu.
Tanpa menunggu lama, Saku langsung membuka bungkusnya. Ia langsung mengelurkan isi surat itu sambil melangkahkan kakinya untuk duduk. Kembali ia melihat pesan itu, meskipun seluruh pikirannya seolah berpusat pada isi surat itu sekarang, nyatanya ia masih tetap ragu membacanya. Bagaimana jika ini jebakan?
[Untuk Sakura🌸]
Maaf ya, waktu itu aku mengirim surat yang sekiranya membuatmu bingung. Kau mungkin akan selalu bertanya tanya padaku tentang siapa aku dan dimana aku sekarang.
"Kau selalu membuatku lebih berpikir banyak tentangmu. Siapa sebenarnya kau?"
Entah apa yang kau pikirkan untuk saat ini, aku tetap tau isi hatimu. Kau sEdang bimbang kan? Kalau begitu, luangkanlah waktumu sejenak,
Temui aku besok. Disini, di tempat kau duduk dan bersandar. Aku mempersiapkan satu kejutan untukmu, jadi jangan sampai kau tak datang.
"Disini? Di tempat ini?"
Mungkin kau bingung sekarang. Hh, yang jelas aku bukanlah orang jahat. Aku mengetahuimu secara pasti dan akan selalu mengingatmu sampai kapanpun.
"Kata katamu bahkan lebih mirip seperti sebuah perpisahan. Padahal kita belum pernah dipertemukan."
Esok, jangan sampai lupa ya! Atau kau ingin surat yang sama dariku agar kau selalu ingat? Ah, kupikir itu tak perlu. Saku bukanlah tipe gadis pelupa, jadi kuharap kau akan menepati janjimu. Ja, sampai jumpa besok ya
-Kimi no Oujisama
▪
"Kimi wa, dare desu ka?" Setetes demi setetes, air mata gadis itu mulai jatuh. Mengapa surat yang sama selalu mengingatkannya pada seseorang di masa lalu? Mengapa ia harus kembali ingat disaat mulai lupa? Tunggu! Apa pengirim itu adalah Kazu?
"Chotto."
Ia mengeluarkan ponselnya. Mencari sesuatu yang sekiranya dianggap penting. Dan- ketemu. Sebuah foto lama dengan gambar beberapa lembar kertas hasil ujian. Ya waktu itu sensei memotret hasil pekerjaan siswanya, dan tentu di lembar jawaban itu adalah tulisan asli. Saku hanya fokus mencari satu nama dalam pikirannya saat ini. KAWAMURA KAZUMA. Dimana nama itu? Dan mengapa tulisannya lain? Apa bukan dia yang memberi surat?
BẠN ĐANG ĐỌC
Rainy Room - 同 じ 夢 を 一 緒 に 見 た -
Teen FictionKetika waktu perlahan membuatku melupakanmu, kenangan lama itu semakin terlihat begitu nyata. Dan aku kembali melihatmu di tempat semula. ~Kazuma ■ Bukan berarti aku akan kembali melupakanmu, hanya saja aku tau hatimu bukanlah untukku. ~Sakura ■ Kau...
