Chapter 3.1 [Tanabata Matsuri]

25 3 0
                                        

[Untuk Sakura🌸]

Hai, apa kabar untukmu hari ini?
Aku tak tau banyak dengan apa yang ingin aku tulis,
Hanya saja aku ingin menunjukkannya lewat pesan ini.
Nee, bukankah besok adalah perayaan tanabata? Apa persiapanmu. Apa kau sudah menyiapkan harapan apa yang akan kau buat besok? Ah ya, jangan lupakan berlatih menggunakan yukata itu. Yang kuingat kau selalu kesulitan mengenakannya, hhhh.

"Bagaimana dia tau?" Gumamku sambil sedikit berpikir. Yang kuingat aku tak pernah mengatakan hal itu pada siapapun, terkecuali Youna.

Aku hanya bercanda, jangan marah ya

"Terlambat. Aku lebih dulu marah padamu."

Aku memang tak sepenuhnya tau tentangmu, hanya saja kau mungkin lebih tau siapa aku.

"Aku bahkan tak bisa menebakmu untuk saat ini."

Kau ingat kan, bagaimana cara Orihime dan Hikoboshi bertemu? Mereka hanya dapat bertemu jika sungai Amanogawa tidak meluap.
Mereka hanya berdoa untuk waktu satu hari. Bahkan waktu mereka hanya untuk membuat harapan untuk bertemu.
Jika kau berpikir mereka akan selalu bersama, nyatanya mereka tetap terpisahkan kan? Mereka hanya bisa bertemu dalam satu malam di malam ke tujuh, di bulan ke tujuh. Hanya untuk waktu itu.
Dan malam ini mereka akan membuat harapan bersama, berharap akan dipertemukan di hari esok.
Apa menurutmu mereka selalu bertemu?

"Aku tak sepenuhnya yakin."

Jika diperbolehkan, kita mungkin akan kembali bertemu. Dan kau akan kembali melihatku.
Aku tau, kau belum melupakanku. Bahkan ingatanmu masih seutuhnya padaku kan.

"Si-siapa kau?"

Kau pernah menyukaiku kan? Kalau begitu tunjukkanlah kesungguhanmu besok
Aku akan menunggumu,
Kita akan kembali bertemu, seperti bintang Vega dan Altair yang terpisah Bimasakti.
Kita pasti bertemu, meski hanya untuk waktu satu hari
Dan saat itulah kau akan tau siapa diriku :))

Ja, tulisanku terlalu panjang. Tapi kupikir kau masih setia membacanya kan? Haha, aku tak sabar melihatmu besok. Mulai saat ini belajarlah memakai yukata ya

Ja ne

-kimi no Oujisama

Surat yang sama dengan kata kata yang sama. Tapi bagaimana mungkin dia tau banyak tentangku. Yang bahkan aku sendiri tak ingat pernah bercerita banyak tentang kehidupan yang kujalani. Apa mungkin dia stalker? Atau hanya orang asing yang mencoba menerorku?

"Ini tidak mungkin."
"Apa mungkin dia-"
"Kazu?"

Tidak. Aku tetap menyangkal pemikiran itu. Bukan dia kan? Pemuda itu bukankah kini di luar kota. Mustahil jika dia yang mengirim surat sambil memantau keseharianku. Atau, dia menyuruh oranglain menjadi mata-mata?

Tapi memang Kazu yang lebih banyak tau dengan apapun yang kulakukan. Malah, dia lebih banyak tau kelemahanku sejak dulu. Tapi sekali lagi kukatakan, dia ada di luar kota. Pasti bukan dia yang menulis surat ini.

"Sakuchan," itu suara haha.
Aku langsung berdiri dan membuka pintu untuknya. Yang kulihat hanyalah haha yang membawa sebuah kotak besar ke kamarku. Hah, sepertinya aku harus menghemat ruang lagi untuk itu.

Setibanya dalam kamarku, haha mengeluarkan isi kotak itu. Yang ada hanyalah sebuah yukata mewah dengan motif bunga di dalamnya.
"Haha sengaja membelinya untukmu. Bukankah besok tanabata? Haha hanya tak ingin kau memakai yukata yang sama seperti tahun lalu, jadi haha sengaja memberikan ini untukmu."

Rainy Room - 同 じ 夢 を 一 緒 に 見 た -Donde viven las historias. Descúbrelo ahora