"Sakuchan, haha mencarimu kemana mana dan ternyata kau malah keliling sendirian." Baru saja sampai, haha langsung memeluk Saku dan mendudukkannya di sebelah yang lainnya. Memang sedari tadi haha cukup gusar jika Saku pergi seorang diri. Jadi selain menemui temannya yang lain, tak ada cara untuk haha bisa bernapas tenang.
"Haha khawatir padamu."
Saku membalas kembali pelukan itu dan tersenyum nakal pada haha
"Hehe, gomen."
"Maaf kau bilang? Haha syok mencarimu berkeliling, dan kau malah keluyuran sendiri. Adik macam apa kau i-"
"Arghh."
Haru dengan sengaja mencubit pinggang Hiro agar pemuda itu diam di tempatnya. Bukannya senang atas kembalinya Saku, dia masih sempatnya marah marah di depan adiknya. Kakak macam apa dia?
"Sekali lagi kau berkata begitu di depanku, jangan salahkan aku yang akan membuatmu menderita." Bisik Haru tepat di telinga Hiro. Dan itu justru membuat haha dan chichi terkekeh melihat mereka. Pasalnya tidak biasanya Hiro memilih untuk mengalah, dengan adiknya saja selalu membuat ulah, apalagi dengan oranglain.
"Wah, sepertinya kalian sangat cocok jika disandingkan. Bukankah begitu Saku?" Reo menatap geli Hiro yang menatapnya lekat. Bukanya takut, Reo malah menjulurkan lidahnya dan bersembunyi di balik Saku. "Itu bagus. Artinya Haru akan menjadi kakakku kan, dan itu berarti onichan takkan lagi merasa 'anti' dengan seorang wanita."
Jawaban Saku dibalas anggukan senang oleh Reo dan Youna, tapi mendapat pelototan mata tajam dari Hiro dan Haru. (jadi couple deh)
▪
"Ja, kami pulang duluan ya. Mata ne."
"Baibai." (Youna dan Haru yang melambaikan tangan pada Saku dan keluarganya)
Tapi bukannya ikut kedua gadis itu berjalan pulang, Reo malah mengikuti Saku dan keluarganya. Padahal rumah mereka tidak satu arah dengan Reo.
"Kau tidak pulang?"
"Iya ini aku mau pulang kok. Ah ya, apa kau melihat Rii-ricc."
"Riichan?" Sahut Saku cepat
"Ah ya, apa kau melihatnya? Aku mencarinya sejak tadi, tapi sedikitpun aku tak melihat keberadaanya." Lagi, dia malah mengerucutkan bibirnya sehingga menambah kesan 'menggemaskan' bagi Saku. Dia malah menahan tawa melihat reaksi Reo yang terabaikan. "Kau menertawakanku, teman macam apa kau."
"Kau lucu sih." Tanpa diijinkan atau meminta ijin, Saku lebih dulu mencubit kedua pipi Reo hingga memerah. Dan itu sontak dibalas tatapan berkaca kaca dari Reo yang kesakitan. "Kau menyebalkan!"
"Tenanglah. Aku ada kejutan untukmu nanti, jadi sekarang pulanglah." Ujar Saku sambil melepaskan cubitanya.
"Meragukan-" Reo sedikit menyipitkan kedua mata nya sembari kembali menatap Saku.
"Yakusoku?!"
"Um."
"Baiklah. Kalau begitu sampai ketemu lagi." Bukannya menyelesaikan perkataanya di tempat, Reo malah lari larian mirip anak kecil yang kegirangan. Dia langsung berbalik arah mengejar Youna dan Haru yang sudah semakin jauh (jadi ceritanya mereka bertiga tuh rumahnya satu arah). "KU TUNGGU PESANMU IIJIMA."
Teriakan Reo langsung membuat haha, chichi dan aniki nya berbalik melihatnya bergantian. Tapi Saku malah menyengir manis layaknya ingin mereka kembali menatap jalan di depan dan segera pulang.
▪
19.37
•
[-oReochann😝-]
(Send a picture)
ESTÁS LEYENDO
Rainy Room - 同 じ 夢 を 一 緒 に 見 た -
Novela JuvenilKetika waktu perlahan membuatku melupakanmu, kenangan lama itu semakin terlihat begitu nyata. Dan aku kembali melihatmu di tempat semula. ~Kazuma ■ Bukan berarti aku akan kembali melupakanmu, hanya saja aku tau hatimu bukanlah untukku. ~Sakura ■ Kau...
