Chapter 4.2

23 2 0
                                        

Hiro hanya berjalan mengikuti Saku dari belakang. Meski sedikit penasaran dengan apa yang membuat mood adiknya membaik, dia tetap memilih diam. Jika dia terus mencari tau, dia juga kan yang kena sialnya.

"Ohayou."

Ah, ohayou Sakuchan.

"Nee, genki desu ka?"

Genki desu. Arigatou

Hampir seluruh penghuni di sekolah disapa gadis itu. Terdengar aneh, tapi sejak dia bertemu Yama barusan membuat semangatnya kembali. Buktinya saja dia tak henti hentinya tersenyum dengan sesekali memberi sapa pada anak yang lewat di sampingnya.

"Ohayou." Sapa Saku sekali lagi

Dan sekilas ia melihat pemuda itu berhenti di tangga lalu berbalik menatap dirinya dengan heran. Apa tadi dia menyapaku? Batinnya yang masih melihat senyum mengembang di wajah Saku. Bukankah biasanya dia sedikit acuh bahkan sangat jarang menyapa seseorang, tapi sekarang dia terlihat begitu ramah.

"Na, kau tak ingin membalas sapaan ku?" Sedikit sebal memang. Saku mengerucutkan bibirnya kesal jika orang itu tak balas menyapanya.

"Ah, ohayou Sakuchan." Jawab Michi dengan sedikit canggung.

Tapi itu malah membuat Saku semakin tersenyum lebar. Dan itu malah membuat Michi semakin bingung dengan 'apa yang harus ia lakukan sekarang?'. Hatinya seolah ingin meledak melihat senyuman indah di wajah gadis itu. Dan itu semakin membuat Michi semakin dokidoki. Bayangkan saja saat kau sedang berjalan santai di tangga dan melihat seseorang yang kau sukai menyapamu dengan senyum mengembang. Apa kau bisa menahan teriakan jantungmu? Tapi tenang Michi masih bisa menahannya kok. Buktinya dia tetap terlihat santai, meski hatinya hampir meledak.

 Buktinya dia tetap terlihat santai, meski hatinya hampir meledak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Michi malah balas tersenyum padanya. Memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi, sambil sesekali memfokuskan pandangannya tepat di kedua mata Saku.

Sadar atau tidak, posisi mereka sekarang sangatlah mengganggu. Mereka berdiri di tangga dan itu tentu membuat siswa lain harus berdiri di belakang mereka. "KALAU MAU BERMESRAAN JANGAN DISINI, KALIAN MENGGANGGU JALAN KAMI!!" Teriak seorang anak dari bawah. Dan itu sontak membuat Saku tertunduk malu lalu berjalan mendahului Michi dan berlalu ke kelasnya.

Dia sangat cantik jika seperti ini

"Tapi tunggu!!"
"Apa aku menyukainya."
Michi kembali berbalik dan memandang Saku dari kejauhan. Memperhatikan setiap gerak geriknya dan mengingat senyum yang pernah ia tunjukkan.

Jika dia benar benar gadis yang kucari, apa aku masih harus menahan perasaanku agar tidak menyukainya?

"Nee, doushitano?" Itu Natsumi yang bertanya dengan wajah khawatir ketika mendapati Saku yang cengingisan masuk ke kelas.

"Nandemonai." Saku malah tersenyum dan menundukkan kepalanya. Dia jadi ingat bagaimana saat ia bertemu Yama tadi pagi. Dan itu seketika membuat moodnya semakin membaik hari ini. Hm, mungkin memang dia harus bertemu pemuda itu setiap paginya untuk mengembalikan suasana hatinya yang terkadang kacau.

Rainy Room - 同 じ 夢 を 一 緒 に 見 た -Where stories live. Discover now