Chapter 22

8K 711 130
                                    

Pengen cepet2 namatin ni ff..... 2 chapter publishnya..........
1 nya lagi..... Y gitulah....
Happy membaca...

[Author POV]

"ah... Sudah 3 tahun ya...." Gumam (yn) di dalam hatinya sambil membelai puncak kepala Levi yang sedang tidur di pangkuannya. Mereka berdua sedang piknik di dekat 'perbatasan dunia'.

"(yn)...." panggil Levi. Ia beranjak dari tidurnya lalu duduk.

"kau... " Levi merogoh sesuatu dari sakunya jaketnya. (yn) sangat penasaran apa kelanjutan dari kegiatan Levi sekarang.

"mau menikah denganku?" tanya Levi setelah mengeluarkan kotak merah yang berisi cincin berlian di dalamnya.

Mata (yn) seketika membulat setelah mendengar pertanyaan tersebut. Matanya berkaca-kaca, lalu embun menetes dari matanya. Ia mengangguk pasti sambil tersenyum bahagia. Levi memasangkan cincin tersebut di jari manis (yn) lalu menghapus air matanya sambil menggenggam tangannya.

"Ayo, biar ku antar kau pulang," ucap Levi. Ia berdiri lalu membantu (yn) berdiri juga.

"tidak perlu, aku bisa pulang sendiri," ucap (yn) sambil tersenyum.

"aku tidak akan membiarkan calon istriku pulang sendirian. Walau kejahatan sudah berkurang drastis, tetapi masih tetap ada. Aku tak ingin kau ada dalam bahaya, " ucap Levi panjang lebar. Hati (yn) menghangat saat mendengar ucapan Levi.

" tenang saja, aku akan baik-baik saja. Lagipula, aku itu kuat!" ucap (yn) yang berusaha meyakinkan Levi. Bukan karena benci atau apapun itu (yn) tidak mau diantar, namun karena (yn) tidak ingin merepotkan Levi. Ia tahu jika Levi hari ini sangat sibuk.

"biarkan aku mengantarmu. Aku juga ingin menemui ibumu untuk meminta restu. " ucap Levi.

"tunggu, kau ingin menikahiku secepat mungkin?" tanya (yn) dengan wajah yang agak merah.

"ya... Memang kau tidak ingin cepat-cepat menjadi istriku?" jawab Levi dengan pertanyaan.

"Te-tentu saja... " jawab (yn) sambil menunduk karena malu.

"kalau begitu ayo," ucap Levi. Mereka berdua membereskan semua hal yang mereka bawa tadi untuk piknik. Lalu, mereka berdua berjalan ke arah mobil Levi yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka duduk tadi.
Levi memasukkan semua barang-barang bawaan mereka. Ia membukakan pintu kursi penumpang di samping kursi supir untuk (yn). (yn) masuk, lalu Levi menutup pintunya. Kemudian Levi masuk dan duduk di kursi pengemudi lalu memanuver mobilnya ke rumah (yn).

Sampai di rumah (yn), Levi membantu (yn) membawa semua barang untuk piknik tadi ke dalam rumah (yn). Saat di dalam, ibu (yn) menyambut mereka dengan senang hati.

[reader POV]
Ibu menyambut kami berdua saat aku dan Levi melangkah masuk ke dalam rumah. Ibu memeluk Levi erat. Aku ingin tertawa melihat kelakukan ibuku yang seperti anak kecil. Selama beberapa tahun ini, sikap ibu berubah. Ia jauh lebih aktif dari sebelumnya. Pergi ke sana, pergi ke sini. Berjalan ke sana, berjalan ke sini. Lari ke sana, lari ke sini. Melompat ke sana dan melompat ke sini tanpa tahu lelah.

Ibu mengajak Levi duduk di ruang tamu. Ia menarik tangan Levi dan menuntunnya berjalan ke sana. Ya, ibu sangat sangat sangat menyukai Levi.

"(yn), tolong buatkan teh untuk Levi!" pinta ibu. Aku berjalan ke masuk ke dapur, lalu membuatkan teh untuk Levi.

Tak lama kemudian, aku mendengar suara teriakan ibuku. Refleks, aku meninggalkan seluruh pekerjaanku dan berlari ke ruang tamu dengan perasaan cemas dan khawatir.

Sampai disana aku tertawa melihat ibu memeluk Levi sangat erat hingga ia susah bernafas.

"(yn), Levi akan segera menjadi menantuku!" seru ibu dengan perasaan gembira yang meluap-luap. Aku hanya bisa tersenyum melihat ibuku bahagia. Aku berjalan ke arah ibuku lalu duduk disampingnya. Ibuku segera memelukku.

you are my first love (Levi x Reader) (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt