Chapter 18

5.9K 916 115
                                    

"aku merindukanmu, hanji-san...." ucapku sambil tersenyum dengan air mata yang keluar.

"(yn)... " gumam Hanji-san saat melihatku.

"Hanji-san, apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa sampai disini? Apa yang terjadi disana?" tanyaku bertubi-tubi dalam satu tarikan nafas.

"sebelum aku menjawab pertanyaanmu, lebih baik kita mengobati dia terlebih dahulu. Dia terlalu banyak mengeluarkan darah." ucap Hanji-san dengan nada khawatir yang berlebihan. Aku membuka tudung kepala milik orang yang sedang dibopong Hanji-san. Saat aku melihatnya, nafasku berhenti sesaat dan air mataku mengalir deras.

Luka dalam melintang dari mata kanannya sampai ke bibirnya. Wajahnya pucat dengan deru nafas pelan dan mata yang tertutup.

"Levi... " aku menyentuh pipinya lalu memeluk tubuhnya.

Hangat. Tubuhnya masih hangat. Itu berarti dia masih hidup. Setelah 4 tahun lamanya, aku bisa bertemu dengannya lagi.

"apa yang terjadi pada Levi, Hanji-san?!" tanya (yn) histeris dengan raut wajah cemas.

"nanti akan kuceritakan. Kita harus segera mengobati Levi!" ucap Hanji-san.

"bantu aku membawanya ke rumah sakit kampusku!" ucapku pada Hanji-san. Hanji-san membantuku membopong tubuh Levi.

"Leontyne, kau ikut aku mengobati dia!" ucapku padanya sambil menunjuk Levi dengan daguku. Leontyne mengangguk lalu  mengikutiku dari belakang dengan wajah bingung.
                                ***
[Author POV]
Di depan rumah sakit kampus, Leontyne mengambilkan tempat tidur. (yn) dan Hanji membaringkan tubuh Levi di atas tempat tidur tersebut lalu mendorongnya menuju UGD.

Di dalam sana, (yn), Hanji, dan Leontyne mengobati semua luka-luka Levi. Menjahit, memperban, dan hal lainnya mereka lakukan untuk Levi agaf tubuhnya normal kembali.

"kak, dia kekurangan darah!" seru Leontyne pada (yn).

"cek darahnya!" perintah (yn) pada Leontyne.

"Hanji-san, hentikan pendarahannya dan perban lukanya yang itu. Aku akan mengoperasi matanya!" seru (yn) pada Hanji. Hanji hanya mengangguk lalu melakukan perintah dari (yn).

"golongan darahnya A, kak!" ucap Leontyne pada (yn).

"Leontyne, apa golongan darahmu?" tanya (yn).

"mm.. Ah AB!" ucap Leontyne. Mendengar jawabannya itu, wajah (yn) menjadi khawatir.

"Hanji-san, lanjutkan sebentar pengobatannya. Leontyne, ambil kantong darah dan pasangkan padaku, lalu kau bantu Hanji-san!" perintah (yn). Leontyne segera melakukan apa yang dikatakan (yn).

"kalau boleh tau, apa kakak perokok? Apa kakak punya penyakit menular? Apa golongan darah kakak?" tanya Leontyne sambil memasangkan kantong darah pada (yn).

"aku tidak merokok, aku juga tidka punya penyakit menular, dan golongan darahku O," ucap (Yn) sambil berbaring di tempat tidur.

Leontyne meninggalkan (yn) dan pergi membantu Hanji-san. (yn)  meletakkan pergelangan tangan kirinya di atas keningnya.

'jangan tinggalkan aku lagi, Levi.... ' batin (yn).
                                ***
Walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama, operasi berjalan lancar tanpa kendala sedikitpun. Keadaan Levi sudah stabil tetapi dia masih belum sadarkan diri. (yn) mindahkannya ke kamar biasa. Dia sudah mengurus semua administrasi Levi dengan detail, rinci dan hati-hati agar tidak ketahuan bahwa Levi berasal dari dimensi lain.

Hanji tinggal di rumah (yn). (yn) memperkenalkannya pada ibunya. Ibunya yentu sudah mengenal Hanji karena (yn) sudah menceritakan segala hal tentang Hanji sebelumnya. Ibu (yn) dengan senang hati menerima kedatangan Hanji di rumah mereka.

"hei, Hanji-san.... " panggil (yn) saat sedang memasak.

"hmm?"

"apa yang terjadi? Kenapa kalian bisa ada di sini? Bagaimana keadaan di sana?" tanya (yn). Hanji tidak langsung menjawab pertanyaannya.

Hanji menceritakan segalanya. Sejak (yn) pergi, semuanya berubah. Armin menjadi titan Colosal. Irvine dan Sasha telah gugur termasuk Zacklay. Eren mengkhianati pasukan pengintai dan memenjarakan teman-temannya. Dan hal-hal lainnya yang tak bisa (yn) duga.

"saat Floch lengah dari kami, aku membawa tubuh Levi berenang ke sungai. Saat sudah aman, kami keluar dari sana. Aku berusaha mencari seseorang untuk membantu kami. Tetapi, yang aku temukan adalah portal ke dunia ini. Duniamu, (yn).... " jelas Hanji.

"aku tak tahu bagaimana ini bisa terjadi... Aku tak mengerti apa yang terjadi.... " ucap Hanji.

"portal...." gumam (yn) sambil memikirkan kenapa portal itu bisa ada.

"aah...  (yn) masakanmu nanti gosong!!!" seru Hanji. (yn) segera fokus kepada kegiatannya.
                               ***
Ini sudah masuk seminggu selama Levi disini. Ia masih juga belum sadarkan diri. (yn) sering mengunjungi Levi untuk mengganti perban atau mengecek keadaannya karena ia adalah dokter penanggung jawab Levi, walaupun ia belum mendapatkan pekerjaan dan gelar itu.

Dan hari ini, (yn) menjenguk Levi untuk mengecek keadaannya.

"selamat siang, Levi-heichou!" sapa (yn). Namun yang disapa tidak menjawab.

"kau jahat sekali tidak membalas sapaanku!" seru (yn) dengan wajah cemberut. Ia memeriksa keadaan Levi.

"kondisimu baik-baik saja, tapi kenapa ku masih belum sadar?" tanya (yn).

"apa kau tidak bosan tidur di ranjang ini terus?" (yn) menangkupkan satu tangannya di pipi Levi.

"apa kau membenciku karena aku tiba-tiba pergi darimu selama 4 tahun?" tanya (yn) dengan mata berkaca-kaca.

"maaf aku meninggalkanmu, Levi... " ucap (yn) pada Levi sambil membelai lembut rambut arang milik Levi.

"Aku tak ingin hal itu terjadi. Aku tak tau kenapa itu bisa terjadi. Dan aku juga tak mengerti apa yang terjadi..." sambung (yn) embun dimatanya berjatuhan. (yn) duduk disamping ranjang Levi.

"maaf, maafkan aku, Levi... " ucap (yn) sambil menunduk dan menggenggam tangan Levi dengan kedua tangannya.

"sebegitukah kak (yn) mencintai kak Levi?" tanya Leontyne pada Hanji di balik pintu kamar Levi.

"ya... Sangat. (yn) dan Levi sangat dan saling mencintai... " jawab Hanji. Sedari tadi, mereka mendengarkan ucapan (yn) dibalik pintu.

"aku merindukanmu, Levi...."

"kumohon sadarlah.... "

"aku tak ingin melihatmu seperti ini terus..."

"sangat menyakitkan melihatmu begini... "

"kumohon sadarlah... Jangan tinggalkan aku. Aku mohon..."

"maaf karena aku tiba-tiba menghilang darimu... "

"jika kau marah padaku, marah saja. Jika kau membenciku, benci saja dan lampiaskan semuanya padaku. Tapi kumohon sadarlah...."

"buka matamu, Levi... "

"aku mencintaimu, heichou...."

"sudah kukatakan, panggil aku Levi jika kita hanya berdua saja... "

"Levi!"

Hello minna-san....
Apa kabar? Baik, kan? Moga wae kln baik ye....

Gimana chapter hari ini? Bagus g? Jelek g? Aneh g?

Voment dong...  Biar aku ngerevisi ulang ama baikkin chapter selanjutnya...

See you....

you are my first love (Levi x Reader) (END)Where stories live. Discover now