Chapter 21

5.5K 695 23
                                    

"begini saja, apa yang anda pilih. Kami membawamu atau mereka berdua?" ucap salah satu di antara empat pria berjas tadi yang membawa paksa kami.

"Bawa aku dan lepaskan mereka!!!" teriakku. Aku tak ingin Levi dan Hanji-san terluka. Aku ingin mereka selamat tanpa cacat sedikitpun.

"Tidak! Biarkan (yn) peegi dan bawa saja aku! Lepaskan juga Hanji!" teriak Levi tak kalah keras denganku. Spontan, setelah mendengar ucapan itu aku menoleh kearahnya.

"Aku mohon, jangan sakiti mereka. Jangan bawa mereka. Biarkan aku yang kalian bawa dan bebaskan mereka... Aku mohon.... " aku berusaha meyakinkan mereka agar tidak membawa Levi dan Hanji-san pergi. Bahkan aku sedang bersujud di hadapan mereka. Tangisku pecah dalam sujudku. Suara gemersik dedaunan yang ditiup angin terdengar dengan jelas.

"jangan dengarkan dia dan bawa aku, kumohon.... " sambungku sambil berusaha menghentikan tangisanku.

Tiba-tiba, kurasakan sebuah getaran dari bumi yang cukup dahsyat untuk beberapa detik. Aku beranjak dari sujudku lalu melihat kearah orang-orang yang ada dihadapanku. Aku yakin, bukan hanya aku saja yang merasakannya. Namun, Levi, Hanji-san, dan orang-orang yang membawaku tadi pasti juga merasakannya.

"tadi itu.... Gempa, bukan? " ucap salah satu tentara yang tadi aku, Levi, dan Hanji-san lawan. Tentara lainnya mengangguk antusias.

"i-itu...." salah satu dari empat pria berjas yang membawa kami tadi menunjuk sesuatu di belakangku dengan raut wajah terkejut bercampur dengan takut dan khawatir.

Aku berbalik melihat kebelakang. Aku terbelalak. Batang pohon besar tempat aku, Levi, dan Hanji-san beristirahat tadi terbuka membentuk seperti sebuah gua dengan tinggi kira-kira 10 meter dan lebar 5 meter. Gua itu begitu gelap.

Aku masuk ke dalam gua tersebut tanpa mengubris teriakan orang-orang jika disana itu berbahaya. Rasa penasaranku mengalahkan pikiran bahayaku.

Beberapa menit aku menelusuri gua itu, aku melihat seberkas cahaya. Aku mempercepat langkah kakiku dan akhirnya aku keluar dari gua gelap tersebut. Aku semakin terkejut melihat apa yang mataku pandang.

Rerumputan hijau membentang luas sampai ke ujung cakrawala. Angin yang sangat sejuk menyentuh kulitku. Sinar matahari menerpa wajahku. Dibelakangku terdapat hutan dengan pohon yang berukuran raksasa. Dan dari jarak yang sangat jauh, kulihat di depanku terdapat sesuati seperi benteng atau mungkin tembok yang sangat besar. Tentu aku kenal tempat ini.

Aku kembali masuk ke dalam gua tersebut sambil berlari dan akhirnya keluar dari gua itu. Kulihat Levi dan Hanji-san masih ada disana dengan tatapan khawatir melihatku.

"bodoh! Apa yang kau lakukan?! Bagaimana jika kau terluka di dalam sana?!" omel Levi. Sedari tadi, tentara-tentara tersebut sudah melepaskan ikatan tali yang mengelilingi tangan Levi dan Hanji-san.

"aku baik-baik saja, Tapi.... " aku menggantung ucapanku karena terlalu bahagia melihat apa yang tadi kulihat.

"duniamu..." Levi dan Hanji-san segera berlari ke dalam gua tersebut saat mendengar satu kalimatku itu. Orang-orang yang membawa kami juga berlari ke dalam. Aku berjalan menyusul mereka.

"jadi ini.... "

"dimensi lain?"

"sama seperti dunia kita... "

"jika kita bisa mengambil alih dunia ini, maka kita akan-"

"jangan coba-coba melakukan hal itu... " ucapku memotong perkataan salah satu diantara mereka.

"dunia ini memiliki beberapa orang yang bisa berubah menjadi raksasa pemakan manusia. Lebih baik kalian jangn menyulut api perang dengan dunia ini . Sangat berbahaya. Rudal maupun nuklir kalian belum tentu bisa mengalahkan dunia ini." ucapku panjang lebar. Semua orang memperhatikanku.

"kenapa kita tidak bekerja sama saja dengan dunia ini?" tanyaku.

"Tidak bisa, belum tentu pemimpin dimensi ini mau bekerja sama dengan dunia kita, " ucap salah satu diantara empat orang berjas.

"kita juga tidak tahu apakan orang-orang di dunia ini baik atau jahat... "

"orang-orang di dunia ini memang lebih banyak penjahatnya dari pada orang baik. Tetapi, kita bisa mengubah semua itu. aku mengenal pemimpin wilayah ini. Dan pemimpin wilayah ini sangat baik. Kita bisa melakukan hubungan diplomatik dengannya... " saranku.

"benarkan Levi?" tanyaku dan dibalas anggukan kecil darinya.

" Pria ini adalah kopral pasukan pengintai dan wanita ini adalah komandan pasukan pengintai. Tentunya mereka berhubungan langsung dengan Historia-sama, ratu wilayah ini." ucapku sambil menujuk Levi dan Hanji-san.

"Begitu juga dengan (yn). Dia teman Historia-sama. Kami bisa membantu kalian untuk membuat hubungan diplomatik dengan dunia ini." ucap Levi.

3 tahun kemudian.....

Setelah aku, perwakilan duniaku, menandatangani sebuah piagam untuk hubungan diplomatik bersama Historia, duniaku dan dunianya saling bekerja sama. Kami saling mengirimkan barang. Kami juga saling membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh kedua dunia. Mulai dari masalah dengan bangsa Marley di negri Historia, ilmu kedokteran di duniaku, hingga perdagangan dengan negara-negara lain di dunia Historia. Kami saling memajukan dunia masing-masing.

Orang-orang dari duniaku ada yang tinggal di dunia sana bahkan ada yang menikah. Begitu pula sebaliknya dengan dunia Historia. Begitulah orang-orang di duniaku menyebut dunia sana. Dunia Historia dan Dunia (yn).

Hanya dalam waktu 3 tahun, kedua dunia semakin maju. Khususnya dunia Historia. Dinding sudah dihancurkan. Para pengangguran dan orang miskin ditanggung oleh pemerintah. Tingkat kejahatan berkurang drastis. Titan sudah tidak ada lagi.

Dan ya, setelah 4 tahun menunggu, akhirnya aku bisa bertemu dengan seluruh pasukan pengintai.

Eren, Mikasa, Armin, Jean, Connie, dan prajurit lainnya.

Beginilah sekarang kehidupan kedua dunia ini. Penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan walaupun masih ada masalah yang terus melanda kedepannya.

Tamat?

Belum.... 2 chapter lagi maybe.....

Tepat janji...
matchami_

Beneran minggu depan upnya
(walaupun g janji sih😐)

Terus ngevoment yak....

you are my first love (Levi x Reader) (END)Where stories live. Discover now