chapter 13

7.2K 1K 448
                                    

Aku merapatkan jaketku. Apa yang dikatakan heichou memang benar. Hari ini udaranya sangat dingin. Ditambah lagi diluar sana sedang hujan.

Aku berjalan berdampingan dengan heichou menuju ruangan Irvine-daichou. Daichou pernah bilang kepadaku, jika ada saran dariku untuk kemajuan umat manusia, maka aku bisa memberitahukannya pada daichou.

Kami sampai di depan pintu ruangan daichou. Levi-heichou membuka pintu tanpa sopan santun. Melihat itu, aku hanya bisa menggelengkan kepala.

"(Yn), kau butuh sesuatu?" tanya daichou sambil memberikan senyuman yang sangat ramah.

"Kau pernah bilang,  jika aku memiliki rencana untuk ekspedisi yang akan datang,  aku bisa memberi tahumu. " ucapku sambil tersenyum.

" Oh...  duduklah... " pinta daichou.  aku dan Levi-heichou duduk di sofa biru disamping meja kerja daichou.

" Jadi,  apa rencanamu? " tanya daichou.

"Jadi, ini hanya saran dariku. Kita akan membagi pasukan pengintai dalam 2 kelompok.  kelompok penutup dinding dan kelompok penyerang titan shifter. setelah dinding di tutup dan ketiga titan shifter mundur,  kita akan menuju ruang bawah tanah di rumah Eren dan mengungkap apa yang ada dibalik dinding." jelasku.

"Sederhana sekali... " gumam daichou.

"Boleh juga..." ucap heichou.  Aku dan daichou melihat ke arahnya.

"Bocah, kau keluarlah.  Biar aku dan Irvine yang menyelesaikan ini." ucap heichou.

"ta-tapi-"

"(yn) lakukan saja. " ucap daichou dengan lembut.

aku menghela nafas dan mengangguk lalu berjalan keluar. Ada yang aneh dengan heichou hari ini. Entah itu  hanya perasaanku saja atau memang benar. Samar-samar,  aku mendengar ucapan heichou.

"Kita akan menggunakan strategi bocah itu, "

***

Hujan semakin deras di luar. Aku merapatkan jaket yang tadi heichou berikan. Aroma heichou menyelimuti tubuh mungilku.

"Heichou..." gumamku sambil menghirup jaket heichou.

"(yn)-san!!!" aku menoleh ke suara yang memanggilku.

"Armin? "

"(yn) - san, bisa aku berbicara denganmu berdua saja " ucap Armin terengah-engah. sepertinya dia tadi habis berlari.

"Eh, memangnya ada apa? " tanyaku.

" A-ano...  aku...  ah,  pokoknya ada yang ingin kukatakan padamu!" ucap Armin dengan raut wajah yang serius.
k

ulihat wajahnya sedikit menampilkan rona merah.

"Ba-baiklah... " ucapku. Seketika wajah Armin terlihat besinar.  ia tersenyum lalu,  menarik tanganku membawaku ke suatu tempat sambil sedikit berlari.

Armin membawaku ke aula. Tidak ada orang disini kecuali kami berdua.  Armin berdiri dihadapanku dengan raut wajah dan tatapan yang serius ke arahku.

"Ja-jadi,  (yn)-san.... " Armin memulai dialognya

"Aku..." Armin terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu.

"Aku ingin bilang...  ka-kalau... "

"Aku..."

you are my first love (Levi x Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang