01 : Pricilya Adiwarma

3.4K 237 33
                                    

Kisah ini tidak selamanya indah. Ayo lihat sampai akhir, dan kau akan menemukan kepahitannya.

"PAK! GERBANGNYA JANGAN DITUTUP DULU!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PAK! GERBANGNYA JANGAN DITUTUP DULU!"

Teriakan keras lagi kencang itu berasal dari seorang siswi dengan penampilan urakan yang sangat melegenda di tempatnya. Ia terlihat letih karena diharuskan berlari di detik-detik terakhir menuju gerbang sekolah yang hendak menutup. Namun maaf saja, Dewi Fortuna sekali lagi tidak berpihak kepadanya. Atau mungkin tidak akan pernah.

Sementara itu sang satpam hanya geleng-geleng maklum menghadapi pelanggan tetapnya setiap pagi ini. Percayalah, ia sudah sangat terbiasa. Baginya, hari tidak akan sah jika belum melihat wajah gadis ini di awal pagi.

"Neng Amy gak bosen telat?" sindir bapak satpam dengan sangat menyebalkan.

Sedangkan yang dipanggil Amy-Amy itu malah acuh tak acuh dan berusaha mengontrol nafasnya yang abnormal. Ia seperti akan mati dan butuh selang oksigen sekarang juga.

"Bapak kalo punya dendam pribadi sama saya, bilang! Biar saya jabanin!" tanggap Amy lantang.

Ckittttt!

Atensi kedua orang itu beralih pada mobil yang baru saja berhenti mendadak di depan gerbang. Tak lama dari itu keluarlah seorang siswi dengan pakaian rapi sedang berbicara kepada supirnya.

"Nanti aku telepon Bapak ya kalo udah pulang," pesan gadis itu lalu kakinya bergerak cepat menuju gerbang sekolah.

Tak berbeda jauh dari Amy, gadis itu juga terlihat letih. Bedanya Amy letih karena berlari. Sedangkan gadis itu letih karena panik. Kesimpulannya, sama tapi beda penyebab.

"Ternyata ada yang lebih telat dari gue," seru Amy sambil tersenyum sumringah. Amy terlihat membetulkan dasinya dengan gesture sombong yang sebenarnya sangat menggelikan untuk dipandang mata.

"M-maaf saya telat," ucap sang gadis canggung. Amy menepuk-nepuk pundaknya lalu mendekatkan bibirnya ke telinga gadis itu.

"Lo tenang aja, ada gue! Gue bakal jadi teman telat lo untuk hari ini dan selamanya!" Sambil tersenyum merekah, Amy mulai menarik kembali wajahnya.

Sang gadis hanya tersenyum kikuk. Ia bingung mau merespon bagaimana. Sedangkan Amy masih menatapnya dengan penuh semangat.

"Kamu anak baru?" celetuk bapak satpam membuat suasana seketika hening. Beberapa detik kemudian, Amy menoleh terkejut pada gadis di sebelahnya yang terpantau masih berdiri kaku.

"Tunggu, lo anak baru?! Anak baru yang digosipin di grup sekolah itu?!" pekik Amy histeris.

"A-aku digosipin?" tanyanya canggung. Amy menepuk jidatnya sendiri, ia kelepasan.

ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang