~ Part 2 - Esperer ~

Beginne am Anfang
                                    

"Bagaimana dia membagi waktu? Apakah sebagai vokalis Band dia manfaatkan pula untuk pekerjaan kotornya?"

Isabelle tak habis mengerti, follower di Instagram Ardan mencapai puluhan juta orang dan berita menghilangnya sang artis membuat kolom komentar foto terakhirnya dihujani komentar dan doa.

"We love you, please come back!"

Isabelle tersenyum.

"Ya ampun, ada apa dengan para gadis belia ini?"

Sebuah artikel dengan hastag nama suaminya banyak memuat berita pembatalan pernikahan, tetapi yang mengejutkan...

"Wow, wanita yang akan dinikahinya justru menikah dengan pria lain di hari yang sama? Benar-benar lelaki malang, kuharap saat aku menunjukkan berita ini kepadanya, dia merasa bersedih dan terkena serangan jantung!" wanita itu menyesap juicenya dan menatap ke arah jam dinding ruangannya. Waktu istirahat telah habis, pekerjaan selesai dan dia bisa pulang ke rumah.

"Huft! Bagaimana aku bisa hidup tenang sekarang? Tidak mungkin aku pisah ranjang dengannya, bukan? Tapi siapa tahu? Dengan alasan aku tak ingin menyenggol lukanya, dia bisa membiarkanku tidur di sofa? Terbangun dengan menatap kedua matanya bisa membuatku mati karena serangan jantung!"

Kenapa lelaki itu memiliki tatapan yang tajam sekaligus lembut? Begitu melankolis?

Band bernama Avangard itu dikabarkan telah banyak menulis lagu-lagu hits. Isabelle mencoba mendengarkan beberapa lagu tetapi tidak mengerti bahasanya, hingga akhirnya menemukan Ardan tengah mengcover lagu lawas milik Coldplay. The Scientist. Suara lelaki itu memang tak biasa, ditunjang penampilan wajah yang rupawan, siapa yang akan menolak pesonanya saat bernyanyi?

Tell me your secrets

And ask me your questions

Oh let's go back to the start

Running in circles, coming up tails

Heads on a science apart

Bukanlah hal yang berlebihan tatkala media menjuluki lelaki itu memiliki kharisma tak biasa saat bernyanyi.

"Ternyata dia memang memiliki bakat..." Isabelle tanpa sadar telah memutar video tersebut beberapa kali. "Oh, apa yang kupikirkan? Apa aku merasa bersalah karena akan menusnahkan makhluk dengan banyak bakat?"

Wanita itu mematikan laptopnya dan keluar dari ruang kerjanya. Beberapa perawat menyapanya saat menyusuri koridor.

"Bagaimana kondisi suamimu?" tanya suster Elle.

"Sudah baikan, tinggal melatihnya berjalan perlahan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sepertinya besok pagi saat weekend aku bisa membawanya ke taman untuk belajar berdiri dari kursi roda...dia juga perlahan telah berlatih berdiri."

"Hebat, setelah mengalami kecelakaan semengerikan itu? Ah ya, kemarin ada beberapa polisi mencari seseorang dengan ciri-ciri mirip dengan suamimu, tetapi dokter Andreas telah mengcovernya. Apa terjadi sesuatu?"

Isabelle memasang wajah polos. "Kemungkinan memang ada pihak tertentu yang ingin mencelakai suamiku, karena itu kami sekeluarga akan melindunginya, paman pasti telah berbicara dengan para polisi tersebut, tidak usah khawatir..."

"Baiklah, semoga suamimu lekas pulih, cherie..."

"Terimakasih suster..." Isabelle mengangguk kecil dan berlalu. Sepertinya, keluarga Ardan tengah mencari keberadaannya. Akan semakin sulit menyembunyikan lelaki itu, satu-satunya jalan adalah memulihkan kondisinya dan segera terbang ke Indonesia untuk misi selanjutnya!

US - Beautiful LiarWo Geschichten leben. Entdecke jetzt