~ Part 1 * Seine ~

Start from the beginning
                                    

"Dia telah siuman, dok..." lapor salah seorang perawat yang kemudian memberitahukan angka-angka tanda vital tubuh pasien.

"Baiklah, anda berdua boleh keluar, saya yang akan mengurusnya..."

"Maaf, kami baru tahu jika pasien masih kerabat anda, pasti dokter merasa sedih dan shock, bukan? Beruntung dia selamat."

Dokter Isabelle menepuk lengan perawat itu.

"Hmm, beruntung semua berakhir baik..."

Pintu ruang rawat tertutup dan Isabelle duduk, memperhatikan pasien di hadapannya. Ah, lihat wajah yang penuh goresan luka ini.

Kenapa dia tidak mati saja?

Pria itu memiliki banyak rahasia.

Pria yang tidak dapat dilihat hanya oleh mata.

Perlahan bulu mata lentik lelaki itu terbuka. Walaupun terlihat tidak berdaya, Ardan memiliki ketenangan yang terkendali. Tidak seperti pasien yang mengalami amnesia lain yang biasanya shock dan gugup, Ardan begitu kalem.

"Who are you?" bisik lelaki itu lemah.

"Je suis ta femme....aku istrimu.." gadis rupawan berambut pirang dan bermata biru itu tersenyum menenangkan. "Kau mungkin tidak mengingatku, kata dokter kau menderita gegar otak cukup parah dan kau tidak sadar hampir tiga minggu. Kita baru saja menikah, saat kita berbulan madu di Paris, mobilmu tergelincir ke laut, mon homme..."

"Aku...tidak ingat apapun...." gumam lelaki itu sambil mengerang pelan, kepalanya begitu sakit saat dipaksa mengingat sesuatu.

"Tidak apa, aku akan membantumu mengingat semuanya..." wanita itu menepuk lengan 'suaminya' dengan lembut. Pemilik wajah cantik itu tersenyum menenangkan tapi berkata dalam hati.

"Aku akan membantumu mengingat detik-detik kematianmu yang menyakitkan, tuan Khan! Karena aku terlahir untuk membunuhmu, tidak hanya sekali, tapi dua kali!"

----

Isabelle membantu Ardan berkemas, dua minggu ini dia dengan telaten merawat suaminya dan saat keadaan Ardan dinyatakan membaik, mereka akan pulang ke apartemen, apartemen Isabelle lebih tepatnya dan setelah dua orang perawat pria menempatkan Ardan di kursi roda, dengan tenang Isabelle membawa pria itu keluar ruangan.

"Ou nous irons – kemana tujuan kita?" tanya Ardan.

"Nos apartement..." Isabelle menepuk bahu Ardan.

"Mungkin, setelah kubawa kau kesana, kau bisa mengingat sesuatu?"

Ardan menggeleng seraya tersenyum. "Isabelle...Je suis vraiment de sole..." lelaki itu balas menepuk punggung tangan Isabelle yang bertempat di bahunya.

"Pour quoi?" dahi Isabelle mengernyit, kenapa lelaki ini tetiba meminta maaf?

"Karena tidak bisa mengingat wanita secantik dirimu. Tapi, saat pertama melihat wajahmu, aku merasa tenang, kau seperti malaikat penjaga untukku. Sangat nyaman mengetahui aku memiliki seorang istri yang begitu cantik dan merawatku dengan penuh perhatian saat aku dalam kondisi tidak mampu melakukan apapun."

Langkah Isabelle terhenti, tertegun karena kata-kata lelaki itu, mampu menyentuh hatinya. Tidak, Isabelle, jangan terpengaruh. Ayah lelaki ini yang menghancurkan keluargamu! Kau harus mampu membunuh Ardan untuk yang kedua kali di saat yang tepat nanti!.

"De rien, Mr. Khan. Tout por tui...jangan sungkan, aku pasti akan selalu menjagamu," gumam Isabelle lalu kembali melanjutkan perjalanannya.

"Merci Mrs. Khan..." Ardan tersenyum dan melihat di depan sana dua perawat tadi sudah menunggunya untuk memasukannya ke sebuah Audi hitam.

Mrs. Khan? Dahi Isabelle berkerut. Wanita itu menghela nafas dan mulai membiasakan diri. Mereka telah menikah. Secara legal, walaupun kenyataannya pernikahan ini penuh kepalsuan dan kebohongan. Jika keluarga Ardan nanti memeriksa dokumen pernikahan mereka, dapat dipastikan dokumen itu sah dan asli. Andreas bekerja dengan sangat baik. Sebagai dokter spesialis terkenal di Paris dan sudah menolong banyak jiwa orang-orang terkemuka dan penting di jajaran pemerintahan, tentu mudah bagi Andreas untuk meminta bantuan kelegalan dokumen pernikahan keponakannya sendiri. Mungkin Andreas beralasan mereka keluarga yang sangat sibuk sehingga semua dokumen aspal milik Ardan begitu saja dipercaya oleh bagian yang berwenang mengurus dokumen pernikahan mereka. Tidak ada permasalahan berarti. Lagipula tidak akan ada yang curiga, dr. Andreas yang begitu terhormat dan dikagumi publik memiliki niatan buruk terhadap lelaki asing yang terluka dan menderita amnesia.

US - Beautiful LiarWhere stories live. Discover now