|38|Promnigth (END)

3.2K 203 17
                                    

"Lalu bagaimana aku tidak menyimpan rasa, jika kau seolah memberi harapan yang begitu nyata."

•••

Naira memperhatiakn penampilannya di depan cermin. Dress berwarna biru donker dibaluti dengan jilbab di kepalanya dengan polesan make up tipis.

Penampilan Naira malam ini begitu sempurna. Ya, malam yang menjadi saksi terakhir bagi kelas 12, saksi atas berakhirnya cerita SMA Naira, acara promnight yang ditunggu-tunggu. Malam dimana Naira mencoba memberanikan diri untuk mencari sebuah jawaban atas segala pertanyaanya.

Suara notifikasi ponsel Naira bunyi, membuat gadis itu segera membuka pesan dari seseorang. Senyum Naira mengembang saat membaca pesan tersebut.

Sang Fajar: Gue udh di dpan.

Ya kemarin Fajar mengajaknya pergi bareng, tentu saja Naira langsung meng-iya-kan karena ia tak punya alasan untuk menolak, lagian mereka juga tetanggaan jadi tidak masalah.

Naira menghela napas pelan, lalu tersenyum. Ia mulai berjalan menurungi tangga menuju ruang tamu, di sana sudah ada orangtua dan adiknya yang sedang nobar.

"Duhh, putri Mama memang cantik," kata Ana saat melihat penampilan Naira.

"Anak siapa dulu dong?" timpal Radit, lalu merangkul pundak Naira.

"Papa ihh, nanti baju Naira kusut," kesalnya. Padahal Naira sudah hati-hati sedari tadi, takut bajunya kusut.

Radit tertawa, "Kamu berangkat sama siapa?" tanyanya.

"Temen, Pah," jawab Naira.

Radit menatap Naira menyelidik, "Siapa?"

"Fajar, itu loh temen Naira yang jadi tetangga baru kita."

Radit mengangguk. Naira pamit kedua orangtuanya lalu menghampiri Fajar.

Saat keluar rumah, Fajar dibuat melonggo melihat penampilan Naira malam ini. Fajar tidak berlebihan, sunggu cewek itu sangat cantik dengan polesan make up tipis.

"Fajar, ihh," kesal Naira karena sedari tadi cewek itu menanggil nama Fajar, juga sedikit risih mendapatkan tatapan seperti itu.

"Lo cantik banget," jujur Fajar membuat pipi Naira panas.

"Apaan sih! Ayo berangkat." Naira masuk ke dalam mobil, begitu juga Fajar. Hingga mobil Fajar meninggalkan rumah Naira.

Fajar dan Naira sudah tiba di sekolah mereka, tempat diadakannya acara. Naira turun dari mobik setelah Fajar terlebih dahulu membukakan pintu mobil untuknya.

Sekolahnya sekarang sudah disulap menjadi acara yang mewah. Lampu kecil bergelantungan pohon-pohon disekitar lapangan, tenda yang besar serta panggung yang sudah berdiri di pinggir lapangan. Para peserta malam ini bebas menggunakan pakaian yang diinginkannya. Lapangan ini sudah dipenuhi dengan puluhan siswa yang hadir juga guru-guru.

Demi apapun, Naira malu bukan main saat menjadi pusat perhatian. Kini keduanya sudah berjalan menuju teman-temannya berkumpul.

Suara pekikan terdengat di sekirar mereka, siapa lagi kalau bukan karena penampilan Fajar malam ini.

Bukan hanya penampilan Fajar, hampir seluruh murid juga terhipnotis dengan penampilan Naira yang sederhana tapi terlihat sempurna di tubuh gadis itu. Naira memang sedikit berbeda malam ini. Sedikit cantik, ehh tidak tidak, sngat cantik dengan balutan dress yang sangat pas di tubuh mungilnya

Mereka baru menyadari bahwa Naira merupakan cewek cantik hanya karena tambahan make up tipis. Sementara Naira hanya bisa menundukkan kepalanya karena meras risih mendapatkan tatapan seperti itu, rasanya dia ingin saja lenyap saat ini juga.

Pemilik Hati [SELESAI]Where stories live. Discover now