|04|Tokoh buku II

1.7K 310 6
                                    

Huuaaaa udah 20 vote!
Sesuai dengan janjiku kemarin, ini hari aku update!

Selamat membaca! Dan jangan lupa ninggalin jejak (vote+koment) supaya aku tau siapa aja yang baca. Hihihii
.
.

"Aku sempat cemburu pada awan yang sering kau pandang."

"Naira!?" panggil seseorang yang sudah berada tepat di belakang Naira.

Naira yang sedang asyik memilih buku tiba-tiba dikagetkan karena suara dari belakang, lalu ia berbalik badan dan terlihat seseorang yang sedang berdiri tepat di depannya.

"Aldi?"

"Lo ngapain disini?" tanya Aldi.

"Yaa menurut kamu? Aku di toko buku mau ngapain?" Naira bertanya kembali dengan nada mengejek.

"Makan?" tebak Aldi dengan wajah yang dibuat serius.

Naira hanya menatap Aldi dengan tatapan datar sehingga membuat cowok itu tertawa receh.

"Ehh lo kesini sama siapa? Nisa ada gak?" tanyanya kemudian.

"Iya, tuh disana," jawab Naira sambil menunjuk seseorang yang sedang asyik milih buku.

Hanya satu kedipan mata, Aldi sudah lari menghampiri Nisa. Gila, untuk urusan Nisa, dia tancep bener.

Naira menggeleng kepala saat melihat tingkah Aldi yang begitu teropsesi dengan sahabatnya, sangat disayangkan. Seandainya Rafa seperti Aldi yang mengejar dirinya pasti Naira senang bukan main. Astagaaa! Pikiran Naira mulai kacau hanya karena manusia datar itu.

Naira kembali fokus mencari novel di depannya. Lalu sebuah tangan mendarat di bahunya, membuat si Naira kaget.

"Apa lagi Al-" ucapa Naira berhenti karena bukan Aldi yang sedang berdiri di depannya sekarang. Bukan, bukan juga sahabatnya! Tapi dia Rafa. Catat RAFA!

OMG!! Kaget? Ohh jangan ditanyakan lagi! Baru juga dipikirkan, ehh sekarang orangnya udah munjul aja. Sontak Naira menundukkan kepala.

"Ngapain?" tanya Rafa, seperti biasa singkat dan agak nggak jelas. Duhh ayolah, Naira bukan ahli dalam mencerna ucapan yang kurang jelas apa maksudnya! Dia sedikit lemot.

Ini Rafa nanya aku ngapain di sini atau ngapain aku nunduk? Duhh belum jadi suami juga malah jadi gugup gini, batin Naira. Astagaaa, istigfar Naira, seakan tersadar dengan ucapannya, Naira menggelengkan kepala cepat.

Sementara itu, Rafa yang sedari tadi melihat tingkah aneh gadis di depannya, menaikkan alisnya penuh tanda tanya.

"Ngapain?" tanya ulang Rafa.

"Nga-apain a-apnya?" tanya Naira dengan suara gemetar.

"Ngapain di sini?"

Naira hanya ber-oh riah, tidak langsung menjawab pertanyaan Rafa. Dia berfikir sejenak, kira-kira jawaban apa yang harus dia lontarkan. Sama seperti Aldi tadi? Oh, ayolah ini Rafa bukan Aldi, mana berani dia berkata seperti itu.

"Hmm anu, mau-u be-beli buku," jawab Naira dengan sangat pelan dan juga gugup.

"Lo kalau ngomong sama gue selalu nunduk dan gugup?" tanya Rafa.

Mendengar itu, sontak Naira mengangkat kepalanya, "Ehhh enggak kok," jawab Naira dengan cepat. Pandangan mereka ketemu, pertama kalinya Naira berada di posisi seperti ini.

Rafa yang melihat reaksi spontan Naira, tanpa dia sadari sudut bibirnya sedikit terangkat, sedikit tipis tapi mampu membuat Naira meleleh seketika.

Pemilik Hati [SELESAI]Where stories live. Discover now