Chapter 18

390 32 34
                                    

Tidak pernah terpikir olehku, mencintaimu membuatku jatuh tak mampu bangkit.

Sempat aku mengira ini kesalahan. Namun ketika kamu menjelaskan akupun sadar bahwa tidak ada apapun diantara kita.

Aku hanya terlalu berharap banyak kepada dirimu.
Tidak ada yang salah hanya saja kurang tepat.
Aku termakan oleh ilusiku sendiri,kecewa oleh harapanku sendiri, terjatuh oleh obsesiku sendiri.

🥀🥀🥀

Lagi dan lagi Rai kini menatap dua orang yang sedang berjalan beriringan di koridor sekolah. Dirinya memegang dada. Tepat kehati. Kenapa rasanya sakit begini?

Gadis itu tersenyum getir. Ia menghela nafas jenuh. Melihat asmaranya kini sedang berbincang hangat dengan seseorang disana.

Kenapa rasanya tambah sakit begini. Perempuan yang di samping dan sedang berbicara dengan asmaranya ternyata orang yang telah dianggap sebagai sahabat.

Kia. Satu nama. Bahkan hanya dengan menyebut namanya tanpa mengeluarkan suara rasanya sudah dipanah beribu kesakitan.

Hiperbola memang, tapi itu kenyataanya.

"Ngapain lo?"

"Astagfirullah!" Rai tambah memegang dada sekarang. Bukan karena sakit hati tapi karena kaget.

Gadis itu melirik sinis orang yang kini tepat berada dibelakangnya.

"Lo ngapain?" Tanya dia lagi.

Rai memincingkan matanya sambil menatap tajam orang itu.

"K.E.P.O!" Ucap Rai sambil berlalu kedalam kelasnya.

"Eh..dasar emang micin lo! Gak sopan banget sama kakel lo!" Balas orang itu sambil mengekor Rai dari belakang.

"Lo pasti lagi liatin mereka berdua kan tuh. Kia sama Fian, cemburu kan lo!" Tambah lagi orang itu.

"Apasih Kak Rega! Sotoy!" Kata Rai sarkas.

"Ngaku aja lo! Gak dianggap kan lo sama Fian! Mampus!" Rega tambah nyeletuk sekarang.

Rai diam sejenak sekarang. Gadis itu membalikan badan menghadap kearah Rega lalu tersenyum. Tetapi kali ini senyumnya beda. Senyum sinis.

"Ha ha ha! Lo lucu! Lo ngomong gitu sebenernya lagi curhat kan! Kasian banget gue"

Rega mengerutkan kedua alisnya.

"Maksud lo apaan?" Tanya lelaki itu.

"Pikir aja sendiri. Katanya lo Kakel!" Rai tambah nyolot sekarang.

"Gak! Kali ini gue serius maksud lo apaan?" Rega menatap Rai serius sekarang.

Rai mengedikan bahu. Secepat mungkin menghindari Rega. Tetapi disaat itu juga Rega dengan gesitnya menahan Rai agar tak pergi.

"Gue tanya maksud lo apaan!" Rega menggeram

"Gak usah pura-pura gak tau. Gue juga tahu lo paham apa maksud gue tadi!" Rai meninggikan dagu sekarang.

Story Of A [Revisi]Where stories live. Discover now