Chapter 6

637 160 68
                                    

Kesalahan tebesar ku adalah memberikan mu dengan leluasa masuk kedalam hati ku tanpa aku tau apa maksud kedatangan mu. Dan lebih fatal, lagi aku berfikir bahwa diriku itu istimewa bagi mu. Namun kenyataannya? Tidak!

🥀🥀🥀

Sejak dua minggu yang lalu, setelah peristiwa di mana Kia menghampiri Rai di kantin sekolah. Kini mereka berdua semakin dekat.

Dan sejak satu minggu yang lalu setelah penawaran Rega kepada Kia tentang ajakan untuk mengikuti OSIS dan menjabat sebagai sekretaris baru, pada saat itu Kia menyatakan pada Rega bahwa ia akan mengajak salah satu temannya untuk ikut serta ke dalam Intrakurikuler tersebut, ternyata yang Kia ajak adalah seseorang yang baru saja ia kenal yang tak lain tak bukan adalah Rai. Teman barunya yang akhir-akhir ini sangat dekat dengan gadis itu.

Setelah Kia bertanya tentang ajakan tersebut kepada Rai ternyata Rai menyetujui ajakan Kia untuk mengikuti Intrakurikuler itu.

Dan setelah mendapat konfirmasi dari Fian, Kia dan Rai akan disahkan melalui pelantikan.

Tap .... Tap .... Tap ....

Langkah kaki seorang gadis menggema di koridor sekolah yang lenggang. Seakan memburu waktu. Dia berjalan terburu, menciptakan ritme langkah yang cepat.

Iya, dia Kia yang ingin menjemput teman barunya untuk mengikuti pengesahan calon anggota intrakurikuler.

"Rai!" Panggil Kia lantang.

Kia menengok ke dalam ruangan. Di sana hanya tersisa dua orang. Yang salah satunya adalah orang yang sedang dicarinya. Araisa.

"Lihat deh Ra, kita bakal menyaksikan pertunjukkan hebat dari seorang pencari perhatian yang ulung.. Huh."

Rai melirik perubahan mimik Kia yang tak berubah sepersekian mili pun.

"Iya, gak sabar dah lihatnya.. "

Fatya yang berkata barusan menengok kikuk. Akhirnya temannya ini mampu memahami bahasa manusia. Bukan main senangnya Fatya.

"Aku mau jemput kamu Ra, kak Rega sama yang lain udah nunggu kita di sekretariat."

Kia tersenyum samar. Sedikit menelan rasa pahit dari diskusi Fatya dan Rai barusan.

"Iya bentar Ki, gue beres beres dulu deh. Hehe.. Maaf yah nunggu sebentar."

"Oh iya, silakan."

Rai beranjak membereskan buku buku yang berserakan di atas mejanya.

"Ra, lo ngerti kan maksud gue?"

"Ngerti lah, "

"Apa cobaa.. Hayoo.. Akhirnya lo bisa mengerti bahasa manusia.. Huft.. Lega gue rasanyaa.."

Fatya mengelus dada terharu. Orang gila memang beda dari yang lain.

"lo kan alien. Sejak kapan berubah jadi manusia?"alis Rai tertaut.

"Gila.. Masih aja gue disebut alien. Miripnya apa coba hah?"

"Kalo misal gue kudu hitung sih terlalu banyak. Udah ya gue pamit. Lo bisa temuin gue di kantin abis istirahat pertama. Bye. Lop yu."

"Idih. Geli gue," ucap Fatya mengakhiri, dia merasa selalu terasingkan ketika dia harus melihat Rai berjalan bersampingan dengan Kia. Murid pindahan dari kelas buangan itu tampaknya memiliki efek negatif bagi perasaan Fatya yang sudah lama berteman dengan Rai.

--

Rai melangkah mantap menuju Kia. Berubah semangat sekali. Pasalnya dia akan menemui sang pujaan hati yang telah lama dinantikan. Lebay memang.

Story Of A [Revisi]Where stories live. Discover now