CHAPTER 31

8.8K 1K 599
                                    

•Jangan lupa click play media di atas sebagai sound pendukung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa click play media di atas sebagai sound pendukung.
Maaf jika terdapat banyak typo.
Happy Reading 💜

Note : baca sampai akhir, aku butuh saran dari kalian lagi.

Chapter 31

Jisoo menghirup udara segar pagi menjelang siang ini, dia melangkah keluar dari salah satu toko yang beberapa menit lalu ia datangi untuk membeli ponsel baru.

"Maafkan aku ibu Taehee dan ayah Ji Hoon, aku harus memakai uang bulananku dari kalian semua untuk membeli barang semahal ini."

Ya, kemarin seperti tiap bulan lainnya Jisoo mendapatkan tunjangan uang dari kedua orangtua Taehyung. Selama dia tinggal sendiri di apartemen, semua uang itu Jisoo hemat kegunaan untuk pribadi dan sisanya ia tabung.

Jisoo juga bertekad akan mengembalikan semua tunjangan itu jika dia sudah mulai bekerja, sayangnya saat ini masih proses pencarian pekerjaan jadi mengharuskan Jisoo menggunakan tunjangan dari kedua orangtua Taehyung.

"Aku janji akan membalas segala kebaikan kalian semua, setelah kembali ke Seoul lagi aku akan fokus mencari pekerjaan disana. Ah, kenapa ponsel ini sangat mahal sih?"

Ujung-ujungnya Jisoo mengumpati harga ponsel yang di beli cukup lumayan menguras tabungannya. Padahal Jisoo juga sudah mengeluarkan jurus tawar menawarnya, tapi nyatanya Jisoo hanya mendapat potongan harga senilai 5%.

Kenapa Jisoo sangat perhitungan sekali sepertinya? Karena ini pertama kalinya Jisoo membelanjakan uangnya sebanyak itu, lagipula ini juga uang orang lain pasti ada rasa tak nyaman juga meskipun sang pemberi sangat ikhlas.

"Sudahlah tak apa, aku harus bergegas ke rumah sakit. Kang Hoon pasti sudah menunggu lama, ah aku harus menelponnya ingin menitip jajanan pasar apa, sekaligus untuk camilan disana nanti."

Jisoo langsung mengotak-atik ponsel barunya, tapi lagi-lagi dengan bodohnya Jisoo melupakan bahwa dia tidak memiliki nomor pamannya. Tentunya dia tipekal orang yang tak bisa menghafal nomor, bahkan nomor pribadi miliknya sendiri tak hafal.

"Bodoh, aku kan meninggalkan ponsel lamaku dirumah. Dan beberapa contact person yang ku kenal ada di simcardku. Bolotnya keterlaluan kau Jisoo, kalau begitu aku akan belikan beberapa camilan untuk Kang Hoon."

Jisoo langsung bergegas memasuki pasar Jagalchi yang berada tepat di sebrangnya saat ini, untuk urusan ponsel lamanya nanti bisa Jisoo ambil ketika dia ingin mengambil beberapa helai pakaian untuknya dan Kang Hoon dirumah. Karena pamannya Jisoo diharuskan untuk rawat inap melihat kondisi penyakit yang di deritanya cukup parah.

Tujuan utama Jisoo adalah beberapa stan khas jajanan pasar, netranya mengelilingi setiap camilan khas korea yang sangat menggugah selera.

"Ahjumma, tteokbokkinya dua porsi."

Winter Bear [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now