CHAPTER 26

8K 1K 494
                                    

•Jangan lupa click play media sebagai sound pendukung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa click play media sebagai sound pendukung.
Maaf jika terdapat banyak typo.
Happy Reading 💜

Chapter 26

Swiss, 18 Agustus 2014

University of Zürich (UZH) yang terletak di kota Zürich dan merupakan universitas terbesar di Swiss, tidak pernah sepi. Aktivitas para penghuni kampus terlihat mahasiswa-mahasiswi yang lalu lalang. Disana tentu bukan hanya orang Eropa saja yang menimba ilmu. Sepenjuru negara sepertinya salah satu atau beberapa dari rakyatnya ada yang menempuh pendidikan disini.

Seorang pemuda dengan tas ransel yang ia selempangi di bahu kirinya terlihat bergegas sekali, menuruni gundukan anak tangga lobby kampus.

"Park Jimin!"

Dia berteriak setelah berhasil menapakkan kakinya di lantai lobby kampus yang sangat luas.

"Eyo Kim! Kau lama sekali, aku dan Jennie sudah lumutan menunggumu. Lihatlah wajah sangarnya, seperti ingin menerkam bukan?"

Jimin yang namanya disebut tadi melirik seorang gadis cantik yang ada di sampingnya, dengan wajah cemberut penuh kekesalan dia menatap Jimin dan satu pemuda yang baru saja datang ini.

"Maaf Jen, nanti Jimin akan mentraktirmu. Jangan kesal lagi ya." pemuda cengengesan itu merangkul Jennie lalu menggeretnya berjalan seirama.

Jimin mendelik tajam kearah lelaki tersebut, "Kau yang telat. Aku menanggung semuanya, memang sialan kau Kim Taehyung!"

Ternyata pemuda cengengesan itu bernama Kim Taehyung, perawakannya yang urak-urakan dengan celana jeans yang sobek sana-sini mengikuti tren pada masanya. Serta kaos oblong putih polos yang dibalut jaket denim dan rambut yang lusuh seperti tak di urus. Tapi jangan salah, penampilannya yang seperti itu malah menambah kesan tampannya berkali lipat.

Dan juga, walaupun penampilannya seperti gelandangan. Tapi Taehyung merupakan anak seorang konglomerat di Seoul, Korea Selatan.

"Sudah facetime dengan Jisoo?"

Taehyung mengalihkan pembicaraan Jimin.

"Nanti saja ketika sudah sampai di tempat makan."

Jennie menimpali dengan datar, karena masih kesal sudah di buat menunggu oleh Taehyung.

"Sayang, jangan ngambek terus nanti kau jelek loh." kini giliran Jimin yang menggoda Jennie, merangkul bahu gadis itu.

Jennie dengan sigap menepisnya, "Sayang bokongmu! Aku bukan kekasihmu yaa main panggil sayang, huh." tatapnya sengit.

Taehyung yang berjalan di samping mereka sudah memecahkan tawanya kencang, "Hahahaha makanya Jim, jika kau memang benar menyukai Jennie bertobatlah untuk tak mengencani para wanita-wanita yang tak benar itu." tampang songongnya menunjukkan seolah Taehyung lah yang paling seperti anak baik-baik disini.

Winter Bear [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now