Twenty Two

15K 1K 124
                                    

CHAINED

WARNING! R18+ Including Harshwords/ violence/ dirty talk/ BDSM. Explicit sex. CONTAIN SMUT. Trigger warning for: Mental illness. RAPE. DEPRESSION. Anxiety

Dom!Taehyung! Sub! Jungkook.

enjoy!

Di sepertiga malam, Jeon Jungkook menyandarkan kepala diatas dada Taehyung, mendengarkan detak jantungnya yang teratur sementara lengan berotot lelaki itu memeluk pinggangnya erat-erat, "Namanya Jung Yunho."

Mengucapkan nama aslinya membuat sekujur tubuh Jungkook menggigil, untuk sesaat dia tidak bisa berkata-kata; Darimana dia harus memulai? bagaimana dia bisa membuka luka lama? Bagaimana dia bisa menceritakan kisah hidupnya yang paling gelap? Rasa takut mulai menjalar namun usapan hangat Taehyung dikulitnya membuat pemuda itu merasa lebih tenang dan berani, "Dia— dia pamanku." Hela napas gemetar terdengar sebelum Jungkook melanjutkan, "Ayah dan ibuku selalu sibuk, gila kerja dan tidak ada yang peduli padaku selain Yoongi hyung. Meskipun begitu, aku selalu merindukan mereka, kau tau— sebelum semua pekerjaan itu menyita segala waktu yang seharusnya kami dapatkan, sebelum mereka lebih mementingkan uang daripada waktu bersama anak-anaknya, kami pernah menjadi keluarga yang sebenarnya."

Taehyung membelai lembut punggung Jungkook yang telanjang, tidak bicara atau membalas dan hanya menunggu dia untuk menjelaskan segalanya. Terkadang pada waktu tertentu, seseorang hanya ingin didengarkan dan Taehyung tau bahwa hanya itu yang Jungkook butuhkan sekarang.

"Beberapa bulan ini, aku tidak bisa mengingatnya sama sekali. Namun sekarang, aku bisa mengingat segalanya dengan sangat jelas. Malam-malam aku tidak bisa tidur nyenyak, malam-malam aku terbangun tengah malam dan menangis. Setiap adegan mengerikan yang kukira hanya mimpi— itu- itu semua adalah kenyataan." Jungkook menjeda, tersenyum getir sesaat sebelum bicara lagi dengan suaranya yang serak dan mengambang, sarat akan pilu dan rasa sakit, "Semua berawal saat liburan kelulusan sekolah, sebelum memulai kuliah, pamanku; Jung Yunho, dia mengajakku untuk menemui orangtuaku di New York. Tentu saja aku langsung setuju tanpa memikirkannya dua kali. Lagipula, aku memang merindukan ayah dan ibuku. Saat itu, aku sangat berterimakasih padanya. Paman selalu bisa melihatku, maksudku apa yang aku rasakan. Dia bahkan mengetahui fakta bahwa aku mencintai Yoongi hyung, dan dia juga berkata padaku bahwa hal itu bukanlah sebuah masalah. Katanya rasa cinta itu wajar, katanya aku tidak salah, paman bahkan juga berjanji bahwa dia akan merahasiakannya."

Sejak orangtuanya gila kerja, Jungkook selalu bersama Yoongi. Kakaknya adalah penyelamatnya,  dia adalah satu-satunya orang yang selalu ada saat Jungkook menangis, saat dia terluka, saat dia sakit. Jungkook sangat bergantung pada Yoongi, dan hal itu mungkin yang membuatnya mengembangkan perasaan diam-diam terhadap kakaknya. Sampai saat ini, Jungkook belum mengerti cinta; dan dia tidak tau apakah perasaannya pada Yoongi benar-benar nyata atau hanya sebuah perasaan yang tercipta karena dia terlalu bergantung pada pemuda itu. Cinta memang tidak pernah salah. Masalahnya adalah, tempat dimana kau jatuh dan bagaimana kau akan menghadapi hal itu. Jika memang perasaannya terhadap Yoongi itu nyata, dia harus menghilangkannya; karena mereka adalah kakak adik dan ada batasan-batasan yang tidak boleh dilewati dalam bentuk apapun.

"Setelah itu, kami berangkat berdua saat libur kelulusanku telah tiba. Namun, saat sampai disana, aku kecewa ketika mendengar bahwa aku tidak dapat menemui orangtuaku karena mereka mendadak pergi ke negara lain untuk perjalanan bisnis dan tidak mungkin untuk menyusul. Aku ingat bahwa aku sangat kecewa hingga aku mengurung diri didalam kamar selama berhari-hari."

"Melihatku begitu murung, akhirnya paman mengajakku liburan. Awalnya, aku senang bisa mengalihkan perhatianku dari hal yang membuatku sedih. Dia mengajakku mengunjungi tempat-tempat bagus di New York, makan berbagai macam hidangan lezat dan mengajakku menonton konser di festival musim panas. Kami bersenang-senang sampai mimpi buruk itu datang, dia—" Jungkook menggigit bibir tercekat, bayangan mengerikan itu melintas dalam benaknya, tubuhnya menggigil, dadanya sesak, air matanya mengancam tumpah, "S-suatu malam saat aku tertidur, dia- d-dia—"

CHAINED - VkWhere stories live. Discover now