Ten

28.2K 2.9K 1K
                                    

CHAINED

WARNING! R18+ Including Harshwords/ violence/ dirty talk/ BDSM. Explicit sex. CONTAIN SMUT. Tapi mohon maaf kalo jatohnya manis hiks :")

Dom!Taehyung! Sub! Jungkook.

Dimohon kebijakannya dalam membaca

No proofread, enjoy!
___

Detak jantungnya serasa menggedor rusuk. Jungkook mencengkeram pinggiran wastafel saat Taehyung mendesak tubuhnya, alis lelaki itu menyatu tajam.

"Siapa?" Tanyanya sekali lagi, jemarinya masih singgah dileher sipemuda berambut legam.

Jungkook menelan ludah, mengalihkan pandangan kearah lain sambil menggigit bibir. Taehyung mencengkeram dagunya dan mendongakkannya hingga netranya tenggelam dalam kegelapan bola mata Taehyung.

"Tatap mataku saat sedang bicara."

Pikiran Jungkook berkecamuk, batinnya menjerit, tidak boleh ada yang tau mengenai hal ini, tidak Yoongi, tidak Jimin, tidak Taehyung sekalipun. Maka dia tetap bungkam sekalipun ketakutan mulai menelannya. Jemari Taehyung mengelus sisi rahangnya, napas Jungkook menggigil gemetar.

"Jawab Jungkook—"

Tiba-tiba pintu toilet terbuka, seorang lelaki berjas melangkah masuk kedalam. Raut wajahnya tampak terkejut melihat dua orang pemuda saling memojokkan didekat wastafel. Taehyung mendecih sinis sebelum menarik diri, Jungkook menundukkan kepala saat pemuda berambut merah itu mencekal pergelangan tangannya dan membawanya keluar.

Mereka meninggalkan restoran setelah itu. Sepanjang perjalanan pulang, keduanya hanya diam membisu. Jungkook menggigit bibir sambil sesekali melirik pemuda berambut merah disebelahnya, Taehyung menatap lurus kedepan tanpa berkata satu patah katapun. Tampaknya, lelaki itu sangat marah.

Mobil berhenti didepan gedung apartemennya. Jungkook menghela napas berat, dia ingin segera turun dan keluar dari keheningan yang menyesakkan ini, namun sesuatu menahannya. Apa Taehyung tidak akan bertanya lagi? Seharusnya Jungkook beryukur dan segera pergi, namun dia duduk berdiam disana untuk sesaat sampai suara dingin Taehyung menyapa indera pendengarannya.

"Apa yang kau tunggu? Turunlah."

Mata Jungkook sedikit melebar mendengar kalimat itu, entah kenapa perkataan Taehyung menohok tepat dijantungnya. Apa lelaki itu barusaja mengusirnya? Apa Taehyung sekarang juga akan meninggalkan Jungkook seperti Jimin dan Yoongi? Apa Taehyung sudah tidak membutuhkannya lagi saat mengetahui bahwa tubuhnya ditandai oranglain? Amarah yang tidak masuk akal tiba-tiba merayap kedalam setiap sel ditubuhnya, Jungkook meremat fabrik celananya kuat-kuat, "Kenapa kau marah?"

Taehyung menoleh, Jungkook bisa melihat kemarahan yang nyata dari balik bolamata pemuda itu yang memerah. Pemuda kelinci terkesiap saat tengkuknya ditarik mendekat sementara bibirnya dicium tiba-tiba dengan sangat kasar, Taehyung mendesaknya mundur hingga kepala Jungkook terdorong kebelakang dan bersitatap dengan kaca jendela. Taehyung menggigit bibir bawahnya hingga anyir besi terasa dilidah Jungkook, lidahnya memaksa masuk— menjelajahi mulut Jungkook dengan brutal. Ini tidak benar dan ini tidak seperti Taehyung.

Jungkook menyadari dengan cepat bahwa dia samasekali tidak menikmati ini. Napasnya terengah kalang kabut, dia mendorong Taehyung keras hingga ciuman keduanya terlepas, Jungkook merasakan pipinya basah, jari-jarinya gemetar— entah sejak kapan dia menangis. Walaupun Taehyung selalu seenaknya namun pemuda itu tidak pernah berbuat sekasar ini. Taehyung memperlakukannya seolah Jungkook adalah seorang pelacur yang akan memberikan tubuhnya pada siapapun, "Apa yang salah denganmu?"

CHAINED - VkWhere stories live. Discover now