Seventeen

19K 2.2K 435
                                    

CHAINED

WARNING! R18+ Including Harshwords/ violence/ dirty talk/ BDSM. Explicit sex. CONTAIN SMUT. Trigger warning for: Mental illness. RAPE. DEPRESSION. Anxiety

Dom!Taehyung! Sub! Jungkook.

Dimohon kebijakannya dalam membaca

enjoy!

___

Ban berdecit nyaring saat Taehyung memarkirkan mobil serampangan didepan alamat rumah yang didapatnya dari kampus, dia melepas sabuk pengaman, turun dari mobil kemudian berlari kedepan gerbang. Perutnya bergejolak tidak nyaman karena terlalu cemas, Taehyung melihat rumah yang tampak tua dan tak terawat, akar tumbuhan menjalari gerbang masuk, dia mencoba mendorongnya, tidak bisa. Gerbang itu terkunci. Taehyung menghela napas kasar, mengintip kedalam dengan mata menyipit.

Sepi.

Sejenak, pemuda itu merasa ragu, apa ini adalah alamat yang tepat? Rumah ini lebih mirip bangunan kosong yang telah ditinggalkan daripada sebuah rumah. Dari celah gerbang, dia bisa melihat pelataran kotor dengan daun-daun berguguran, rumput setinggi mata kaki dan juga... mata Taehyung melebar. Dia menyipitkan mata dan berusaha untuk melihat lebih jelas. Disisi kanan pelataran, ada bagian dimana rumput rusak, seperti terlindas oleh sesuatu hingga menciptakan jalur yang sangat dikenalnya... sebuah jejak ban mobil.

Taehyung mengeluarkan ponsel dan mengetik pesan singkat kepada Yoongi agar pemuda itu memanggil polisi. Dia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku sebelum meraih teralis gerbang, nekat memanjat pagar setinggi tiga meter itu.

Sampai disisi pagar yang lain, pemuda itu melompat— menjejak kakinya ditanah, dia berjalan cepat kesisi kanan pelataran untuk mengikuti jejak mobil. Jalur bekas itu menuntunnya kebelakang rumah. Taehyung menemukan sebuah garasi dengan pintu railing yang tertutup. Dia mencoba membukanya, gagal. Garasi itu terkunci dari dalam. Pemuda itu mendecak keras, darimana dia bisa masuk?

___

Jungkook berlari.

Sekujur tubuhnya gemetar. Jantungnya menggedor-gedor ribut dibalik dada, dia menelusuri lorong gelap berpencahayaan minim. Tempat apa ini? Sebuah rumah tua? Di ujung koridor, ada sebuah tangga melingkar yang mengarah ke lantai bawah. Jungkook melongok kesana kemudian memekik saat tubuhnya nyaris terjungkal, dia berpegangan cepat pada railing tangga. Kepalanya mendadak pening, ruangan itu seolah berputar dimata Jungkook. Tampaknya, efek obat bius itu masih ada. Jungkook mengerjapkan mata dan menggeleng keras-keras, "Fokus Jungkook. Fokus."

Perlahan-lahan, Jungkook menuruni tangga satu persatu. Kakinya yang telanjang bersentuhan dengan karpet merah berdebu, dia bisa mendengar derap langkah kaki dibelakangnya dalam kesenyapan rumah itu.

"Mau kemana sayang?" Suara profesor Choi membuat Jungkook merinding, dia mempercepat langkah, "Ayolah Seagull, kau sudah terlalu besar untuk bermain petak umpet. Kembalilah kesini dan aku akan memaafkanmu."

Lebih baik aku mati. Jungkook membatin miris. Pemuda itu sampai di ruang utama, ada sofa-sofa serta meja yang terlihat berdebu, satu pintu dan dua jendela. Jungkook berlari cepat kearah pintu dan mengguncang kenopnya.

"Ayo terbukalah!" Bisiknya tegang sambil sesekali menoleh kebelakang, suara langkah kaki semakin dekat. Percuma. Pintu itu terkunci. Panik, Jungkook beralih kesisi kanan, jemarinya meraba jendela yang tertutup papan kayu. Dia mencoba menariknya kuat-kuat, nihil.

CHAINED - VkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang