Eight

28.8K 2.9K 595
                                    

CHAINED

WARNING! R18+ Including Harshwords/ violence/ dirty talk/ BDSM. Explicit sex. CONTAIN SMUT. Tapi mohon maaf kalo jatohnya manis hiks :")

Dom!Taehyung! Sub! Jungkook.

Dimohon kebijakannya dalam membaca

___

Pagi itu datang seperti bencana.

"Apa aku menidurimu?"

Jungkook bungkam. Menunduk sambil meremat erat ujung selimut sampai jari-jarinya memutih. Jimin memandangnya, menatap bercak merah keunguan dileher, didada, diperut Jungkook yang separuh telanjang. Jantungnya mencelos, perutnya seolah diaduk dan Jimin berharap bahwa konklusi yang ada dalam kepalanya tidak benar. Bahwa dia tidak melakukannya pada Jungkook, bahwa tidak ada yang terjadi diantara keduanya semalam.

"Jawab." Tanya Jimin dengan suaranya yang gemetar, "Apa aku—" Jimin menatap Jungkook penuh permohonan karena hanya itu satu-satunya harapan bagi mereka berdua, "Apa aku menidurimu?"

Jungkook menggigit bibir, "Jimin hyung— kau mabuk—"

"Brengsek. Shit." Jimin menggusak rambutnya kasar, memandang kearah lain dengan wajah frustasi, "Aku benar-benar bajingan."

Hening mencekam menyelimuti keduanya, jam menunjukkan pukul delapan. Jimin turun dari ranjang, mengambil pakaiannya yang berserakan dan memakainya dengan cepat.

"Kenakan pakaianmu." Ujar Jimin sambil menyerahkan pakaian Jungkook, "Kita harus menemui Yoongi."

Mata Jungkook melebar, "Kau— kau akan memberitahu Yoongi hyung?"

Jimin menjawab tanpa memandangnya, "Aku harus memberitahunya." Ujarnya dengan nada getir, "Aku harus memberitahunya Jungkook."

___

"Kau apa?"

Suara Yoongi terdengar sebeku es. Untuk beberapa saat, waktu seolah berhenti digantikan oleh diam yang mencekam diantara ketiganya. Jungkook memandang Yoongi dan Jimin bergantian, seolah menunggu keduanya akan meledak.

"Hyung—"

"Diam Jungkook." Yoongi memotong perkataan adiknya, "Apa yang kau lakukan pada adikku Park?"

"Aku meniduri adikmu." Jawab Jimin, jemari-jemarinya mengepal disisi paha, tatapannya campuran antara bingung, rasa bersalah dan marah, "Aku— aku akan bertanggung jawa—"

Sebelum Jimin sempat menyelesaikan kalimatnya, sebuah bogem mentah melayang menghantam rahang pemuda itu. Jimin terdorong mundur, rasa panas berdenyut seketika menjalar dipipinya, anyir besi terasa dilidah Jimin— ujung bibirnya sobek mengeluarkan darah.

"BIADAB KAU PARK JIMIN." Yoongi berteriak murka, mata Jungkook melebar dan dia dengan sigap menahan kakaknya yang hendak meninju Jimin lagi.

"Hyung! Hentikan!"

"LEPAS JUNGKOOK!" Yoongi menggeram, berkelit dari kungkungan Jungkook dan mendorong Jimin hingga jatuh, pemuda berkulit pucat itu menduduki Jimin lalu menghantamkan tinju pada rahang pemuda Park bertubi-tubi, "BRENGSEK! KAU TAU MASALALUNYA DAN—"

"YOONGI!" Suara Jimin terdengar memperingatkan, matanya melirik Jungkook was-was.

Jungkook mengerutkan kening, "Masalalu apa?"

Kepalan tinju Yoongi terhenti diudara. Tubuhnya sontak membeku, dia menunduk, pandangannya bertemu dengan Jimin, ada banyak lebam dipipi pemuda itu. Yoongi membiarkan pertanyaan Jungkook mengambang diudara lalu mulai meninju Jimin lagi tanpa berkata apapun. Tatapannya masih dipenuhi oleh amarah.

CHAINED - VkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang